.
.
.
A
Y
O
.
.
.
.
D
I
.
.
.
V
O
T
E
.
.
.
.
.Happy reading all!!
Sesuai janjinya kemarin malam reyan membawa zakia keliling rumah sakit sekedar melepas rasa bosan gadis yang di dorong nya saat ini.
Zakia menggerutu kesal, pasalnya dia tak ingin menaiki kursi roda ini tapi dengan seribu paksaan dari reyan dengan ogah-ogahan zakia menurutinya.
Reyan berhenti mendorong zakia setelah sampai di taman rumah sakit, dia duduk di bangku yang sudah tersedia sedangkan zakia duduk di kursi roda di depannya dengan posisi menyamping.
"Gak boleh marah-marah, masih pagi" tutur reyan dengan nada berat.
"Bodo!" Zakia memalingkan wajahnya dengan raut kesal.
Reyan mengangkat satu kaki kanan lalu di tumpukan di kaki kiri, sebelah tangan di angkat ke sandaran kuris menatap lamat zakia yang masih betah cemberut.
"Gue gak mau pake kursi roda! gue gak lumpuh!" gerutu zakia tak henti-henti.
"Biar gak capek" balas reyan.
Zakia menatap reyan sengit "gue gak selemah itu!"
Untung saja dia sudah makan jadi punya tenaga untuk nyolot dan adu bacot.
Reyan menggidikkan bahunya acuh menatap sekeliling yang ramai oleh pasien-pasien lain.
"Lo bisa bawa mobil kan? habis infus, gue mau pulang!"
"Udah boleh?"
"Suka-suka gue lah! bisa mati kebosanan gue di sini!"
Reyan menggaruk batang hidungnya.
"Gue gak bisa bawa mobil"Zakia menatap reyan acuh "yaudah gue aja"
Reyan menurunkan kakinya lalu memutar kursi roda zakia membuat mereka berhadapan.
"Emang bisa?"
Zakia memajukan wajahnya membuat reyan refleks mundur "gak percaya? mau coba?"
Reyan berdehem kecil "gak, makasih"
Zakia kembali bersandar "ck! bodo lah, pokoknya nanti gue mau pulang"
"Iya ntar gue anter" ujar reyan.
"Pakai motor butut lo itu? gak ya! ntar mogok, repot!" Tolak zakia mentah-mentah.
"Gak pernah mogok"
Zakia tak mengindahkan ucapan reyan dia menatap sebentar langit mendung yang hampir menutupi setengah kota.
Angin menerpa pelan wajahnya membuat
zakia menutup mata menikmati angin sejuk yang singgah.Reyan tak mengalihkan pandangan dari zakia, seperti di hipnotis untuk terus menatap gadis cantik di depannya ini.
"Gue tau gue cantik, biasa aja kali liat nya, ntar suka. repot" sindir zakia masih memejamkan mata.
Reyan tak perduli, dia masih menatap zakia tanpa ekspresi, tak mengerti dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat.
"Mendung, balik ruangan"
"Ck! belum sepuluh menit gue disini!" decak zakia.
Reyan berdiri berjalan di belakang zakia untuk mendorong kursi rodanya.
"Bentar lagi juga pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
zakia
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Cerita pertama, maaf kalau ada salah dalam penulisan. Mohon maaf jika ada kesamaan di nama atau di salah satu adegan. ~~~~~~~~~~~~ Tentang gadis yang berusaha keras menerima takdir hidupnya. Zakia resyakila adicandra anak d...