zakia : part 23

942 115 20
                                    

VOTE AND KOMEN!!

Happy reading all!

o00o

Di hari Sabtu ini waktunya seluruh murid DRAKSINARGA bersantai-santai ria di rumah masing-masing, sebab apa? yaps.. mereka libur, di karenakan sekolah full day jadi hari Sabtu mereka tidak sekolah.

dan sekarang contoh nya reyan, sedang bersantai di ruang keluarga bersama bunda dan ayahnya. menikmati pisang goreng susu dan segelas teh membuat pagi ini menjadi semakin nikmat.

"Hari ini gak ada kegiatan, rey?" tanya liam mencomot pisang goreng di atas meja.

Reyan menggeleng pelan dengan mulut yang sedang mengunyah.

"Gak ada, ayah hari ini ke kantor?" ujar reyan kembali menanya liam, ayah nya itu bekerja di sebuah kantor sebagai karyawan.

"Iya, palingan besok liburnya"

Reyan mengangguk-angguk pelan beralih menatap sang bunda yang sibuk berkutat dengan adonan kue.

"Gimana jualan bunda?"

Adira melirik reyan sebentar sebelum berujar. "Alhamdulillah, dagangan bunda laris manis" jawabannya tersenyum senang membuat reyan dan liam ikut tersenyum.

"Ah iya, kamu belum ikut olimpiade gitu?" tanya adira tanpa melihat sang anak.

"Belum bun, mungkin semester dua nanti"

"Belum ulangan ya?" sela liam.

"Infonya satu minggu lagi"

"Bel–"

Piiiiiiip piiiiiiiip

Suara klakson mobil memotong ucapan Liam membuat mereka saling menatap heran.

"Siapa yah?" tanya adira, liam hanya bergidik.

Reyan bangkit dari duduk ingin melihat mobil siapa dan siapa yang ada di depan rumah.

"Biar reyan liat"

o00o

"HAYY"

Zakia melambaikan tangan nya sambil menyengir lebar ke arah reyan.

Reyan memperhatikan zakia heran lalu menghampiri nya, berdiri di samping mobil membiarkan zakia tetap di dalam kursi pengemudi.

"Ngapain pagi-pagi disini?" tanyanya menyelipkan rambut zakia yang di urai di belakang telinga.

"Mau ngajak lo ke pantai, cepetan siap-siap. keburu siang, panas" perintah zakia mendorong bahu reyan pelan.

Dahi reyan berkerut tak berkutik reyan masih betah menatap wajah antusias zakia, gadis itu tampak sangat-sangat bersemangat.

"Kepantai?"

"Iya ke pantai!"

"Ke–" belum sempat reyan berbicara zakia menaruh telunjuknya di bibir reyan.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang