zakia :part 9

1.1K 207 48
                                    

Gue doain yang ngevote
Dapat duit segepok.
Aamiin.

Zakia mendesah pelan setelah dokter memeriksanya pergi, rasa bosan sangat mendominasi dirinya saat ini, sedari tadi hanya mengscrolling semua beranda sosial media, rasanya ingin pulang saja membayangkan motoran keliling kota, duduk santai sambil menikmati gorengan di pinggir jalan pasti sangat nikmat.

Apa lagi hanya sendirian di sini, afgar, jerrin, dan alzam? sudah zakia usir paksa,
bukan apa, zakia sungguh tak enak karena telah banyak merepotkan, dari membawanya kerumah sakit, ruang VVIP dan semua biaya rumah sakit di bayarkan, dan harus menunggu dirinya juga disini. sungguh ucapan terimakasih saja rasanya tidak cukup.

Dengan mengeluarkan seribu ancaman baru lah tiga monyet jantan itu pulang dengan berat hati meninggalkan zakia sendirian, apalagi dari kemarin tak ada orang tua atau bahkan keluarga zakia yang menjenguk.

Ddrrrrttt ddrrrtttt

Zakia mengambil handphonenya dengan ogah-ogahan, menggeser tombol hijau setelah melihat siapa yang menelpon.

"HALLO ZA!" sapa cesya di sebrang sana.

"Buset bu! gue gak budek, gak usah teriak juga kali"

"Hehehe, maaf, lagian lo kemana aja sih dua hari ini? kalau bolos mah lo tiap hari, tapi gak pernah gak masuk kelas walau pun cuma nongolin kepala"

"Abis kecelakaan gue, nih lagi dirawat"

"Hah! kok bisaa? parah bangett apa za?"

"Gak juga, tangan kanan doang nih yang patah" jawabnya kelewatan santai.

"Doang lo kata za? manusia bukan sih lo?"

"Lah emang bukan, gue bidadari kalau lo lupa"

"Najiss! gue pengen jenguk lo... tapi gak bisa, lagi di jalan nih ke tempat nenek gue, mumpung besok Sabtu libur" jelas cesya dengan nada sedih.

"Gak nanya sumpah, gak perlu lo jenguk gue, bukannya bawain makanan malah ngabisin makanan gue di sini lo"

"Tega banget lo, sialan! gue doain cepet sembuh trus tobat gak suka berantem-berantem lagi, gak suka bolos lagi, makin rajin masuk kelas. AAMIIN PALINGAN KENCENG GUE" teriak cesya di akhir kalimat.

Zakia menjauhkan hpnya mengusap telinganya yang terasa berdengung.

"Gue aminin doa yang pertama aja"

"Ye das–"

Tuut

Zakia cekikikan setalah mematikan sepihak sambungan telpon dari cesya, dia kembali mengerucut kan bibirnya, melempar asal handphone yang di bilang tidak murah itu.

"Huuuaaaa bosen" rengek zakia entah pada siapa.

✿✿✿✿

Cklek

Zakia menoleh ke arah pintu melihat seorang laki-laki dengan switer hitam over size dan celana hitam pendek memasuki kamar rawatnya sambil menenteng rantang makanan.

"Reyan? perasaan gak ada nyuruh sini" gumam zakia.

Reyan berjalan mendekati zakia lalu duduk di kursinya siang tadi tak lupa menaruh terlebih dahulu rantang yang di bawanya.

"Udah makan?" tanya reyan.

"udah, tadi siang"

Mendengar Jawaban zakia reyan menggaruk pelipisnya.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang