Happy reading!
Vote dulu!⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ
Setelah mendapatkan telpon dari zakia tadi, sekarang reyan sudah berada di depan pintu rumah zakia yang menjulang tinggi.
Clek
Jantung reyan berdebar dua kali lipat rasanya, dia dapat merasakan darahnya berdesir ini lah yang reyan rasakan setiap kali dia berdekatan atau bahkan menatap zakia dari kejauhan.
Kini gadis itu tengah membukakannya pintu dengan setelan training dan Hoodie oversize.
"Masuk" suruh zakia.
Reyan masuk mengekori zakia dengan pandangan tak lepas dari wajah cantik tanpa polesan make up gadis di depannya.
Zakia membuka pintu samping yang terdapat lapangan basket miliknya membuat reyan berdecak, setelah garasi yang di penuhi kendaraan dengan merek-merek ternama sekarang terdapat lapangan basket yang cukup luas, dan entah besok apalagi yang akan reyan lihat.
"Di sana bukunya, kerjain dengan benar! gue tau lo gak bodoh untuk memahami materi kelas sebelas" zakia menunjuk sofa di pinggir lapangan terdapat beberapa buku tugasnya.
Reyan mengangguk singkat berjalan mendekati sofa yang zakia maksud, sedangkan gadis itu berjalan mengambil bola basket.
Zakia berdecak kesal saat merasakan rambut panjang menghalang permainannya, dia sedikit berlari menghampiri reyan sedang fokus pada buku.
"Ini" zakia menyerahkan ikat rambut hitam pada reyan.
Reyan mendongak melirik tangan zakia, seakan peka dia langsung mengambil ikat rambut itu, memutar badan zakia agar membelakanginya lalu mencepolnya asal membiarkan baby rambut zakia berjatuhan.
Merasa sudah zakia kembali ke lapangan, ini hobinya. tak perduli jika hanya menggunakan sebelah tangan saja, bukan masalah besar bagi zakia.
Dua puluh menit berlalu zakia sudah merasa lelah dia memasuki ruangan kecil di sebelah lapangan, di sana terdapat Snack dengan berbagai macam varian rasa, dan juga minuman dingin dengan segala jenisnya.
Zakia mengambil dua batang coklat, dua bungkus keripik kentang, dan satu minuman soda, satu lagi teh kotak.
Zakia meletakkan cemilan tadi di atas meja lalu duduk di samping reyan.
"Lo belum ada di suruh ikut olimpiade gitu?"
"Belum, kemungkinan semester dua nanti"
"Ohh"
Zakia mengambil minuman soda membukanya sedikit susah, reyan meletakkan pulpen yang di pegang mengambil teh kotak memberikan pada zakia, reyan mengambil alih minuman soda di tangan gadis itu.
"Apa nih?"
Reyan tak menjawab dia membuka minuman zakia tadi meneguknya santai.
"Minum itu aja, gak baik minum bersoda terus"
"Ck! gak seger, ini tuh punya lo! yang lo pegang punya gue"
"Mau? bekas gue?"
Reyan mengangkat minuman bersoda tadi di depan zakia pikirnya zakia tidak akan mau karena ini bekas dia, tapi reyan salah. dengan entang nya zakia menyambar minuman kaleng itu lalu meneguknya.
"Aahh lebih seger ini" zakia mengusap mulutnya menggunakan lengan baju.
Reyan berdehem pelan menurunkan tangannya yang masih bergantung di udara, rasanya dia ingin tenggelam saja, bagaimana zakia dengan santainya meminum minuman bekas dirinya. bukan kah mereka sudah.. ah lupakan! reyan menggeleng-geleng pelan kembali melanjutkan mengerjakan tugas zakia.
KAMU SEDANG MEMBACA
zakia
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Cerita pertama, maaf kalau ada salah dalam penulisan. Mohon maaf jika ada kesamaan di nama atau di salah satu adegan. ~~~~~~~~~~~~ Tentang gadis yang berusaha keras menerima takdir hidupnya. Zakia resyakila adicandra anak d...