zakia : part 20

981 155 13
                                    

Halo halo
Follow nya jangan lupaa.

Mau ingetin lagi part 4 ada yang aku revisi sedikit, baca aja biar gak bingung.

Happy reading!

..o00o..

Beberapa Minggu berlalu, dan beberapa Minggu ini juga zakia tak lagi menjauhi reyan, hubungan mereka berdua sudah membaik seperti semula. ya, seperti semula, zakia yang selalu memerintah reyan dan reyan yang selalu menurut. zakia yang keras dan reyan selalu mengalah.

Ah ya, tentang zakia. gadis itu sekarang tak henti-hentinya tersenyum sambil menggerak-gerakkan tangan kanannya,
gips yang terpasang rapi kini sudah lepas, tangan yang beberapa bulan terakhir tak bisa bergerak kini sudah kembali normal.

"Anjir, serasa lupa gue punya nih tangan satu" gumam zakia sibuk memutar-mutar tangannya.

Zakia beranjak dari depan kaca menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur, zakia meraih hp di sebelahnya lalu mengotak-atik benda itu.

"Halo" sapa orang di sebrang sana.

"Mau ke pasar malam!"

"Iya nanti malam"

"Emang ini jam berapa sih?" Tanyanya.

"Masih jam lima, mau gue jemput jam berapa?"

Zakia menggeleng pelan meskipun orang di sebrang sana tak melihatnya.

"Gue mau bawa mobil sendiri, jadi ntar lo sherlock aja. biar gue yang jemput"

"Tangannya udah bisa?"

"Bisa lah! gue kan strong!"

"Ya udah gue Sherlock sekarang, kalau mau otw chat aja"

"Ya"

Tutt

..o00o..

"Bener-bener ya si reyan! rumah nya yang mana satu? cat putih? ini hampir rata cat rumahnya putih, anjir!" Gerutu zakia mengintip dari dalam mobil.

Zakia kembali menjalankan mobil nya pelan, matanya menyipit kala melihat seorang laki-laki yang di carinya tengah berdiri di halaman rumah sibuk mengotak-atik hp di genggamannya.

Piiib piiib

Reyan mengalihkan pandangan menatap mobil mewah yang baru saja datang, laki-laki itu berjalan membuka pintu samping duduk di samping zakia.

"Lain kali kalau kasi alamat tuh yang bener! jangan warna catnya doang" cibir Zakia.

Reyan sedang menyimpan hpnya di saku baju mengalihkan pandangannya pada zakia.

"Tadi mau bilang nomor rumah nya, tapi telpon nya udah di matiin" sahut reyan.

Zakia balik menatap reyan tak suka.
"Jadi salah gue?" Menunjuk dirinya.

Reyan hanya menggeleng kaku.
"Salah gue"

"Iyaaa emangg" ucap zakia memukul pelan stir mobil.

"Jangan pukul-pukul, ntar sakit tangannya" ujar reyan memegang lengan zakia.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang