zakia : part 21

1.1K 156 28
                                    

.
.
A
Y
O
.
.
.
.
D
I
.
.
.
V
O
T
E
.
.
.
.
.

Happy reading all!!


"Pok amay amay belang kupu-kupu,
banyak duit aku yang semue kau sapu–"

BUGH!

"ANJING! KEPALA GUE!!"

"SIALAN! INI SIAPA YANG NENGDANG BOLA?!"

"Haduh bola na kena kakak cancik, qoli ambil cana"perintah anak kecil laki-laki pada teman di sampingnya.

"Engga, lipki aja yang ambil. kayak na kakak na selem iiiih" ujar anak yang bernama qori itu.

Zakia menyipit matanya melihat dua bocil yang berdiri tak jauh darinya.

"Heh duo bocil! sini!"

"ENGGAH AH, KAKAK SELEM" Teriak dua anak laki-laki yang berumur kisaran 4-5 tahun itu.

"Hah selem? nyelem? apasih" Gumam zakia.

Gadis menggunakan Hoodie putih oversize
serta celana  sweatpants hitam, pagi-pagi gini bukan keluar untuk joging melainkan mencari sarapan didepan kompleks, ah ya jangan lupakan kalau gadis itu membolos sekolah dan berniat masuk setelah istirahat pertama nanti.

Zakia mendekati dua bocil gemoy itu.
"Siapa yang nendang bolanya? nih kepala kakak sampe nyut-nyutan gini" Tanya zakia.

"Qoli-" "lipki-!"

Mereka berdua saling tunjuk membuat zakia bingung.

"Yang bener! masa, laki-laki gak berani bertanggung jawab, jadi cewek aja sana main berbi dandan pake lipstik. ini udah gaya-gayaan pake baju bola, mana pake sepatu lagi. masa di tanya gak mau ngaku" cibir zakia mencolek perut mereka satu-satu.

"Iya lipki yang nendang, tapi suel deh gak cengaja kak" akunya menunduk takut.

Zakia gemas mencubit pipi chubby itu pelan.

"Siapa namanya?"

"Lipki"

"Lipki?"

"Llrrlipki"

"Gayaan bocil, gak bisa ngomong R ternyata" ejek zakia.

"Yakan lipki macih kicil"

"Kecil" koreksinya lagi.

"Yang ini siapa namanya?" Zakia beralih ke bocil kedua.

"Qoli" jawabannya cepat.

"Hah qoli? kenapa gak kuali sekalian"

"Iihh qolrrli kak! QORLLRI!" pekiknya kesal membuat zakia terbahak.

"Santai dong cil, situ yang gak bisa ngomong R gue yang di gas" ucap zakia memberikan bola yang mengenai kepalanya tadi.

"Makacih kak" ujarnya serentak.

"Main berdua doang? sepagi ini?" Zakia melirik jam tangan menunjukkan pukul 06:30 pagi.

"Enggak, tadi ada abang cepupu aku, tapi lagi beli salapan"

"Nah itu Abang!" pekik rifki.

Zakia memutar tubuhnya melihat siapa yang mereka maksud, zakia melotot kaget kala melihat afgar, alzam, dan jerrin mendekati mereka menenteng kantong plastik.

"Eh! Zakia?" Kaget afgar menunjuk zakia yang tersenyum kaku.

"Eh hay! kalian ternyata"

"Loh za, rumah lo di sini?" Tanya alzam laki-laki itu tampak segar dari yang lainnya, rambutnya pun kelihatan sedikit masih basah mungkin dia sudah mandi.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang