zakia part:17

1K 143 63
                                    

Happy reading!

...o00o...

"ARRGGHHH! shit!"

Reyan mengacak rambutnya frustasi, dia berada di Rooftop sekolah sejak bel istirahat tadi berbunyi.

Berjalan di tepi Rooftop, duduk sambil mengayunkan kedua kakinya, kedua tangan bertumpu kebelakang dengan kepala mendongak menatap langit cerah.

Ini adalah hari ketiga sejak dia mengungkapkan perasaannya pada zakia, gadis itu tidak pernah main-main dengan ucapannya, zakia tak lagi mengganggu dirinya. memerintah atau mengusik reyan ketika membaca atau melakukan hal lain.

Gadis itu rela menerobos antrian demi mendapatkan minuman, seandainya keadaan tidak begini pasti sudah dirinya yang zakia perintah.

Bahkan ketika berpapasan gadis itu sama sekali tak meliriknya, sungguh seperti orang yang tak pernah saling mengenal satu sama lain.

"Lo buat gue nyesel udah jujur za, tapi di sisi lain gue juga merasa lega" lirih reyan mengusap kasar wajahnya.

✿✿✿✿

"WOIII AWASS AER PANAS NIHH"

"NOH KAN TUMPAH KAN! AWASS!"

"KALAU KENA LANGSUNG MELELEH NIH BADAN LO PADA!"

Zakia berteriak dengan penuh tenaga sambil membawa sebungkus coklat dan permen kaki.

Mereka yang mendengar teriakan lantang zakia buru-buru memberi jalan, ngeri juga kalau kena. pikir mereka.

Zakia dengan santainya keluar dari kerumunan orang-orang yang tengah berdesak-desakan sambil mengemut permen kaki, membuat orang-orang menatap nya cengo mencari air panas yang zakia maksud.

"Apa liat-liat?" Sentak zakia melotokan matanya.

"Makin gemes" bisik seseorang laki-laki di samping telinga zakia.

Plak

"Setan!" Kaget zakia refleks menampar fatir yang berada di samping.

Fatir mengusap pipinya yang terasa pedas.
"Kasar"

"Bodo" cibir zakia berlenggang pergi dari sana.

✿✿✿✿

Langkah zakia membawanya menuju perpustakaan sekolah, bukan membaca atau mengerjakan tugas, hanya sekedar ngadem kalau tertidur itu bonusnya.

Zakia masuk membuat pandangan mata menatap dirinya, tak di hiraukan dia memilih bangku paling pojok.

Mata cantiknya menelisik sekeliling, lumayan ramai, zakia bangkit mendekati rak-rak novel yang tersusun rapi dan terdapat banyak judul.

Dia mengambil salah satu novel membawanya kembali duduk, gadis itu mulai membuka halaman pertama membaca dengan tenang.

Lima menit berlalu membuat mata zakia mengantuk, dia merebahkan kepalanya di meja lalu menutupkan novel tadi di mukanya, dan mulai tertidur.

Reyan menutup buku yang menghalangi wajahnya, setelah dari Rooftop reyan menyejukkan pikirannya di perpustakaan,
dia sedari tadi memperhatikan zakia, dari masuk hingga zakia tertidur. dan untungnya gadis itu tak menyadari keberadaannya.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang