zakia : part 27

865 84 25
                                    

Vote and komen!!

Warning ⚠️ tandai typo nyaaa...

Happy reading all 🐰

🐄🐄🐄


Suasana kantin sangat ramai bahkan bangku outdoor saja sudah penuh, murid-murid draksinarga benar-benar menyerbu memasuki kantin, sepertinya ulangan matematika di jam pertama dan di hari pertama ini sangat menguras tenaga atau bahkan menimbulkan mual pusing serta kelaparan.

Melihat angka serta mengingat rumus mungkin membuat mereka ingin menangis saja, namun berbeda dengan murid yang pintar atau bahkan mengidolakan matematika mereka akan tersenyum sepanjang mengerjakannya. saya sangat-sangat insecure dengan orang yang bisa matematika, kalian hebat!.

"Demi apapun, gue jawabnya cap cip cup!" ujar cesya memukul bangku kesal.

Zakia di depannya hanya sibuk pada semangkok bakso tanpa memperdulikan cesya sedari tadi mengeluh tidak tahu sama sekali dengan ulangan tadi.

Cesya menatap zakia kesal, gadis itu benar-benar pelit.

"Lo bener-bener ya! dari segumpal kertas sampai hampir gue lemparin meja. gak noleh-noleh!"

Zakia mengangkat kepalanya melirik cesya sembari menyeruput jus mangga.
"Lo pikir tuh guru centil gak liat?! lo tau? mata dia nih! mata" zakia menunjuk matanya sendiri  "gak pernah lepas dari gue! heran! gak suka apa naksir tuh guru sama gue" sambungnya.

Bu saniya nama nya. entah lah, kenapa guru muda itu sangat sensi jika berhadapan dengan zakia, ouhh ingat satu kejadian di mana zakia dengan sengaja menumpahkan jus buah naga di seragamnya. waktu itu bu saniya terus-terusan menyindir tentang kenakalan dan kebandelan gadis itu dari situ zakia juga tidak suka dan muncullah ide gila nya.

Dan dengar-dengar gosip yang beredar, banyak murid tidak menyukainya karena sikap angkuh nan centilnya, terlihat caper kepada murid laki-laki dan para guru muda di sekolah.

"Sumpah?! emang ya tuh guru! belum gue tempeleng aja kepala nya" sarkas cesya menusuk-nusuk siomaynya kesal.

Zakia mengangguk lucu sambil mengunyah.
"Tempeleng aja tempeleng! gue dukung lo sumpah"

Cesya melahap kasar siomaynya, sambil menatap kerumunan siswa di meja kedua setelah meja mereka.

"Anjir! itu ngapain lagi dah, pentolan atu" kata cesya mengode zakia agar melihat belakang.

"Siapa?"

"kana! babak belur lagi noh. heran dah! hobi banget berantem"

Zakia membuka bungkus permen coklat tangkai lalu melahapnya, menatap cesya curiga.
"Suka ya.. lo?"

"Sembarang!"

"Terus! kok sok peduli gitu?!"

"Ck! gak ngerti nada gosip ama naksir nih orang" sindir cesya meletakkan gelas minuman.

Zakia menggeleng mengangkat kakinya bersila di bangku mini.
"Gak ngerti, gak pernah gosip soalnya"

"Hampa bener hidup lo"

"Oh iya! hampir lupa gue nanyain ini. lo sama si reyan kok kayak lagi deket gitu? iya tau dia babu lo, tapi kok enggak seperti babu gitu loh.." cesya penasaran melipat kedua tangannya ke meja menatap zakia penuh tanya.

Omong-omong soal reyan, laki-laki itu hendak mengikuti mereka jaga-jaga kalau zakia makan pedas, tapi terlebih dulu zakia larang dengan alasan ada urusan perempuan. dengan segala janji tidak makan pedas akhirnya reyan mengalah lebih memilih belajar di taman belakang sekolah, namun bagi zakia itu hanya janji tidak perduli gadis itu tetap makan pedas. bakso tanpa cabe dan jeruk itu gak enak bos!.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang