zakia :part 12

1.1K 166 44
                                    

Happy reading guys

◍◍◍◍

Zakia menuruni tangga sambil bersenandung pelan, dia sudah siap dengan celana Levis sepaha dan baju kaos oversize hitam serta topi hitamnya. ah ya jangan lupakan sepatu sneaker hitam pula.

Semenjak pulang dari rumah sakit zakia tak melihat papanya di rumah, mungkin masih di luar negeri pikir zakia.

Dia berbelok ke dapur membuka kulkas dan mengambil satu kaleng minuman soda, setelah itu zakia kembali melanjutkan jalannya menuju teras rumah.

"Lama bener tuh orang" zakia melirik jam tangan menunjukkan pukul 20:17.

Baru saja zakia ingin duduk sebuah motor sudah terparkir di halaman rumahnya. gadis itu berdecak menghampiri reyan yang menatap nya tanpa ekspresi.

"Biasa aja liat nya, ntar suka lagi" celetuk zakia mengibas rambutnya.

Reyan tak mengindahkan ucapan zakia dia memberikan helm bogo hitam tanpa kaca pada gadis tengah meneguk minuman yang di ambil tadi.

Reyan menarik minuman kaleng itu di lemparnya tepat di tong sampah.

"Kok–"

"Gak baik minum soda terus" Potong reyan menyodorkan kembali helm tadi.

Zakia mendengus kesal melirik helm yang di sodorkan reyan, dia memajukan wajahnya setelah membuka topi.

"Apa?"

"Pasangin! lo ngeledekin gue terus perasaan! lo gak liat nih tangan satu lagi gak guna?" Sentak zakia menunjuk tangan kanan yang masih di gendong.

Tak ingin berdebat lebih lama reyan memasangkan helm di kepala zakia dengan pelan lalu merapikan rambut-rambut zakia yang keluar menutup mata gadis itu.

Sebelum zakia naik ke motor, reyan melirik celana yang di pakai zakia, dia berdecak pelan membuka jaketnya lalu menarik zakia sedikit lebih dekat memudahkan mengikat jaket di pinggang zakia.

"Kenapa sih?"

"Kurang pendek" Sindir reyan.

Zakia tersenyum tipis "ada yang lebih pendek, mau nunggu? gue ganti sebentar?"
goda zakia pura-pura kembali masuk.

Reyan menarik zakia untuk duduk di atas motor. "Gak usah aneh-aneh, atau gak jadi pergi"

Zakia mencubit pelan pinggang reyan setelah mereka benar-benar duduk di atas motor.

"Sekarang udah berani ngancem gue, gue mah gak pergi sama lo banyak yang ngajakin gue, mana ganteng-ganteng lagi" tutur zakia.

Rahang reyan mengeras dan tangannya menggenggam kuat pedal gas entah mengapa reyan tak suka mendengar ucapan zakia barusan.

Zakia berkekeh pelan melingkarkan  tangannya di pinggang reyan.

"ayo jalan babu ku!"

Reyan sedikit menegang perlahan menjalankan motor beat hitam miliknya.

"Rileks bang rileks, tegang amat" ejek zakia.

Zakia semakin berkekeh saat tubuh reyan sudah tak se tegang tadi.

"Gak usah ketawa" cibir reyan.

Zakia mengatup mulutnya "kenapa emang?"

Reyan melirik kaca spion sekilas.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang