zakia: part 3

1.4K 199 34
                                    

Zakia mengoleskan lip bam dibibir pink alaminya, tepat pukul 10 malam ini zakia sudah siap dengan celana jeans hitam dan tank top yang di baluti jaket baseball.

Selesai nya zakia memasang sepatu sneaker hitam favoritnya.

Zakia menuruni tangga kamarnya sambil memutar-mutar kunci motornya.

"Mobil baru, tungguin gue..." gumamnya.

Zakia melewati ruang tengah dia memelan kan jalannya, melihat maher yang sibuk dengan laptopnya belum menyadari keberadaan zakia.

"Tumben banget di rumah" batin zakia.

Zakia mengangkat bahunya acuh, tak mau ambil pusing dia kembali berjalan menghampiri motor sport hitam, yang sudah terparkir di depan teras rumahnya.

Zakia sudah hilang di balik pintu baru lah maher mengangkat kepalanya, menatap pintu dengan pandangan kosong, dia menghela nafas kasar.

✿✿✿✿

Hanya memakan waktu sepuluh menit, dengan kecepatan tinggi zakia sudah sampai di area balap. memarkir kan motor nya di samping motor jerrin, alzam, dan afgar.

"Nah ini nih orangnya, kirain gak jadi" ujar jerrin yang duduk di atas motor.

Zakia sibuk merapikan rambutnya berkata "Jadi lah! kesempatan untuk memiliki, mobil sport limited edition tuh gak datang dua kali!"

"Tinggal gue beliin nanti, sama pabrik-pabrik nya sekalian!" sambar afgar.

Alzam berkekeh "Anjay sultan"

Seorang pria menghampiri mereka, dengan tatapan angkuhnya sambil bersedekap.

"Ini yang bakalan lawan gue?" tanyanya menunjuk zakia.

Zakia balik menatap nya remeh "ouh elo si tarzan-tarzan itu? say goodbye sana sama mobil lo"

Pukh

Jerrin menepuk pundak zakia "Nama nya arzan, dudul"

"Jelek" nistanya membuat arzan geram.

"Cih! yakin bakalan menang? udah siap kan jadi pacar gue?" sombong nya.

"Harus nya gue yang nanya gitu! apa tadi? jadi pacar lo? gak sudi!"

Afgar menarik bahu arzan menjauh dari zakia "balik sana! balapan masih sepuluh menit lagi"

Sebelum arzan benar-benar pergi, dia menatap zakia sambil tersenyum manis.
"Bye calon pacar?" ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Huueeek! kayak monyet cacingan!" Ujar zakia membuat ketiga cowok itu tertawa.

"Gitu-gitu calon pacar lo" ucap alzam.

Zakia menatap alzam sinis, lalu beralih pada afgar. "Gimana gar? setuju gak?"

"H–hah?" tanyanya ngelag.

"Tiba-tiba bego" sindir jerrin.

Afgar menoyor kepala seksi jerrin.
"Gak fokus!" alasan afgar.

"Iya lah gak fokus, dari tadi natap gue kok" pd zakia.

"Apasih"

"Cieee! muka lo merah anjir"
Tunjuk alzam melihat muka dan telinga afgar yang merah.

"Haduhh za, anak orang baper tuh! tanggung jawab za!" kata jerrin.

Zakia memutar bola matanya.
"Gue gak ngehamilin dia"

Alzam mendengus kesal "Gak gitu uun!"

"Udah! apaan sih! sana za, siap-siap" suruh afgar mengalihkan pembicaraan.

zakiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang