.
.
A
Y
O
.
.
.
.
D
I
.
.
.
V
O
T
E
.
.
.
.
.Happy reading all!!
Zakia mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang menusuk indra penglihatan.Bau disinfektan dan obat-obatan membuat zakia tak perlu lagi bertanya dimana dia berada, zakia menatap heran seorang laki-laki yang tidur menelungkup kan kepala sambil menggenggam tangan kirinya yang terpasang infus.
"Sssttt" zakia meringis kala dia hendak menggerakkan tangan sebelah kanan.
Laki-laki itu merasa terusik mengangkat kepalanya menatap zakia khawatir "za ada yang sakit?"
"Loh, jerrin"
"Mana yang sakit za, gue panggilin dokter ya"
Zakia menahan jerrin yang hendak memanggil dokter, menyuruhnya kembali duduk.
"Gue gak papa, haus doang" tutur zakia pelan.
dengan sigap jerrin memberikan air yang sudah tersedia di meja.
"Tangan gue yang kanan kenapa? sakit banget sampe gak bisa di gerak in gini"
Jerrin mengusap pelan surai panjang zakia.
"Tangan kanan lo patah, dan bakalan sembuh beberapa bulan ke depan. tapi untung gak sampai di operasi pasang pen"
Zakia hanya mengangguk santai seolah-olah itu adalah hal biasa.
"Gue udah larang kan za, dari awal"
"Takdir jer" jawabnya enteng.
"Enteng bener tuh lambe ngomong, kita yang merasa bersalah banget za, kenapa gak nahan lo biar gak kejadian kayak gini" cerocos jerrin.
"Ya elah, kalau tau bakalan kecelakaan juga gue gak bakal mau nerima tantangan Satrio, eh. btw ke adaan Satrio gimana?"
"Ngapain lo nanyain dia? naksir lo?" cibirnya.
"Kenapa sihh, gak gitu goblok, gue nanya ya takut dia parah aja"
"Siku doang yang lecet, sisanya babak belur karena gue bogem" bangga jerrin menepuk-nepuk dadanya pelan.
"Kenapa lo bogem, jerrin"
"Udah ah, ngapain bahas dia sih, gak usah mikirin keadaan orang lain za. pikirin keadaan lo sendiri, belum tentu juga dia mikirin lo" ucap jerrin.
Zakia mendengus kesal, niatnya kan baik.
"Jam berapa sih?" Tanyanya melihat matahari yang terik di luar jendela kaca.
"Setengah dua belas"
"Lo gak sekolah gitu? yang lain mana?"
"Kita gantian jagain lo, lagian betah banget
pingsan sampai dua hari" gerutu jerrin."Serius dua hari?"
"Gak ada gunanya bohong, oh ya, kita kemaren mau nelpon orang tua lo. tapi gak tau password hp lo apa, trus gak jadi deh"
"Lah, nomor papa aja gue gak punya" batin zakia.
"Gak perlu, bokap gue lagi ngurusin kerja nya di luar negeri" sahut zakia ngasal.
KAMU SEDANG MEMBACA
zakia
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Cerita pertama, maaf kalau ada salah dalam penulisan. Mohon maaf jika ada kesamaan di nama atau di salah satu adegan. ~~~~~~~~~~~~ Tentang gadis yang berusaha keras menerima takdir hidupnya. Zakia resyakila adicandra anak d...