•Part 24•

451 10 0
                                    

Happy Reading gaes

Maaf bila banyak typo

Selamat membaca.

Falen membuka kain penghalang tubuh bagian atas Arin, Arin menutup wajah merah nya di dada bidang Falen.
"Fal? Ini di rumah sakit. Aku malu" ucap nya masih menahan posisi itu.

Cup!
Falen mencium bibir mungil itu lagi, tidak hanya itu, ia juga menciumi leher dan bagian dada Arin.

Arin mati matian menahan hasrat nya. Sang pacar benar benar tau titik yang membuatnya merangsang.

Tangan kiri Falen tidak diam, ia meraba bagian bawah Arin, Falen merasakan sedikit basah, wanita itu masih sanggup menahan hasrat nya tapi ia terus melahap dada Arin.

Arin merasakan bagian bawah Falen yang ia duduki terasa berdiri, ia melirik Falen, sedangkan Falen dengan wajah yang sudah menunjukkan ingin melalukan nya, tapi Arin menggeleng keras.

Falen berhembus napas berat, ia menghentikan aksi nya, ia menatap Arin serius.
"Kalau dirumah?"

"Iyaa, tunggu kamu sembuh" ucap Arin alasan.

"Janji ya?" tanya Falen lagi.

Arin mengangguk iyakan permintaan Falen, ia tidak bisa menolak lagi permintaan sang pacar, toh Falen yang merengut keperawanan nya dan bodoh nya Arin membiarkan itu terjadi.

Mereka merapikan baju masing masing dan posisi mereka tadi, Arin memotong buah apel kecil kecil dan menyuapi ke mulut Falen.

"Kenapa kamu gak bilang kalau masuk rumah sakit? Muka kamu sampai babak belur gini Fal, kamu kenapa?" tanya Arin masih memotong apel.

"Aku gak mau kamu kawatir sampai datang kesini, tapi siapa yang memberitahu mu kalau aku disini?"

"Sepupu mu" jawab Arin jutek.

"Kok manyun gitu sih sayang, kenapa?" tanya Falen gemas.

Arin diam, apa dia tidak mengerti perasaan nya?

"Heii---" kata kata Falen dipotong Arin cepat.

"Kamu anggep aku siapa mu sih?"

"Kenapa disaat kamu kayak gini. Kamu gak cerita, semalem juga aku telfonin kamu, tapi nomor mu gak aktif"

"Aku gak tidur nungguin kabar kamu Fal?! Tau tau aku dapet kabar dari kak Yongken kalau kamu masuk rumah sakit, aku pacarmu?! Tapi disaat kayak gini. Aku berasa kek bukan pacarmu"

"Aku dapet kabarpun dari sepupu mu, bukan kamu yang status sebagai pacarku!"

"Kamu kenapaa kek gini?!"

Falen memeluk Arin erat, Falen tau kekawatiran Arin bukan main main kepadanya, tapi menceritakan kejadian malam itu mustahil baginya.

Dan setelah nya Falen merasakan bagian dada nya basah, Arin menangis?

"Hikss, aku kawatir banget samamu hikss"

"Maafin aku" ucap Falen tidak tega.

Pecah uneg beserta tangis yang ditahan wanita itu sejak tadi, ia tidak tahu Falen menganggap diri nya apa, hanya sebagai pemuas nafsu nya saja?

Arin juga pacarnya, ia berhak tau apapun tentang Falen kan? Gak salah kan?

Tapi pelukan Falen membuat diri nya tidak bisa melanjutkan kata kata, ia hanya diam, pelukan hangat pria itu benar benar membuat hatinya tenang.

"Lebih baikan sekarang?" tanya Falen.

Arin mengangguk sebagai jawaban.

Falen menceritakan kejadian malam itu, dan semua tentang penculikan Ken yang sebelum nya Arin belum tahu detail nya.

My Love In My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang