•Part 19•

554 17 5
                                    

Happy Reading gaes

Maaf bila banyak typo

Selamat membaca.

Note: Part kali ini mengandung 18+ jadi dosa di tanggung sendiri Lho yaa...

Sela bangun dari tidurnya. Ia melihat jam nya, ini masih jam 2 pagi? Batin nya.

Ia melihat ke arah Falen, laki laki itu tertidur di samping nya. Dengan wajah lelah nya ia memeluk dada Gisela, Gisela maklumi kebiasaan adik laki laki nya. Ia sudah terbiasa seperti ini.

Ia melepaskan pelukan Falen di dada nya dan mencium kening adik nya itu. "Baik baik ya selama gue pergi"

"Gue sayang lo De" sambung nya lagi.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Hari mulai menunjukkan sinar nya, jam menunjukkan pukul 9 pagi.

Sela yang udah dimeja makan, ia tersenyum melihat adik nya yang sudah bangun dari tidurnya
"Mandi abis tuh lo makan, gue bentar lagi ke bandara jangan berulah lagi lo selama gue keluar negeri"

Selesai Falen bersih bersih dirinya ia duduk dimeja makan tepat didepan Sela.

"Lo yakin kak mau kesana?" tanya Falen

"Lo ngomong apa? Disana gue kerja buat lo juga" jawab Sela dengan senyum nya.

"Jaga diri sama jangan maksain kerjaan" ucap Falen sambil memakan makanan nya.

"ututuu adek gue perhatian banget, jadi baper nih kakak" jawab Sela menggoda adiknya.

Sedangkan Falen memutar matanya malas.

Selesai dengan acara makan mereka, Falen mengantar Sela ke bandara, ia menunggu sampai penerbangan Sela berangkat

Kebiasaan Falen yang kemana mana selalu menggunakan motor nya.
Allhasil sekarang ia kehujanan ia teringat ucapan Sela beberapa menit lalu saat dirumah.

<<<<<<<<<<<<

"Naik mobil aja De, hari mau mendung loh yakin naik motor?" tanya Sela ragu karena melihat cuaca hari ini yang mulai mendung.

"Udah ayoo naik ntar ketinggalan penerbangan lo, ntar dijalan macet"

Sela hanya menurut dan mereka pun pergi dari kediaman rumah itu.

>>>>>>>>>>>>

"Maafin gue Kak" ia menghidupkan mesin motor nya dan melanjutkan perjalanan nya walau ia tau hari hujan semakin deras.

15 menit Falen sampai dirumah nya, ia mulai merasakan panas ditubuh nya.
Tidak heran ia memang memiliki penyakit ini.

Ia mengganti pakaian nya.

Beberapa saat handphone nya berdering, terlihat nama Arin disana.

"Haloo?"

"Kamu dimana? Tadi aku kerumah kamu gak ada, hari hujan, kamu gak kehujanan kan? Jangan sampe demam lagi, dimana sekarang? Jawabb"

Falen terkekeh terlihat gadis itu mengawatirkan nya

"Aku gak apa kok, sekarang udah dirumah" jawab Falen terdengar suara nya yang serak.

"Kamu kenapa? Kehujanan lagi?" Arin mendengar jelas suara serak Falen.

"Jangan kemana mana, aku kesana sekarang"

Tut!

Panggilan di putuskan sepihak, Falen belum menjawabnya.

Ia mulai merasakan pusing di kepalanya, ia memilih memejamkan matanya.

-
-
-
-
-
-
-
-

Falen terbangun dari tidurnya.
Ia melihat ke meja didekat kasurnya, sudah ada makanan dengan obat disana.

Dan Arin yang masuk kekamarnya yang membawakan air minum dan meletakkan nya di meja.

"Pas aku dateng pintu rumah kamu gak dikunci, jadi aku masuk pas aku liat kamu tidur aku gak tega bangunin jadi aku nungguin sampai kamu bangun" ucap Arin

"Gimana panas kamu udah turun belum?" tanya nya sambil memengang kening Falen.

Falen tersenyum tipis melihat gadis didepan nya begitu perhatian dengan nya.

Ralat! Sekarang Arin adalah pacarnya.

Arin menyuapi Falen dengan makanan yang ia buat dan memberikan obat itu ke Falen.

Falen menganguk dan memakan obatnya.

"Makasih" ucap nya, ia memperhatikan wajah cantik itu.

"Buat?"

"Repot repot kesini dan ngurus gue" ucap Falen lagi.

"Ngomong apasih? Aku pacarmu udah sewajarnya aku ngurus kamu kalau sakit gini. Apalagi Kak Gisela udah pergi ke singapore" ucap Arin.

"Lo tau?" tanya Falen binggung.

"Iyaa... Sebelum Kak Gisela pergi dia juga bilang samaku dan nitipin kamu"

Falen tersenyum, tidak menyangka kalau kakak nya sudah sedekat itu dengan pacarnya ini.

Arin kembali memegang kening Falen, ia merasa kalau panasnya mulai turun.

Tapi ia tidak memilih untuk pulang. Ia akan disini menemani laki laki ini sampai benar benar sembuh, ia juga sudah diberi izin dengan orang tua nya dan mereka setuju.

"Rin?" panggil Falen.

Arin melihat tepat kewajah Falen.
"Kenapaa?"

Falen yang mendekatkan wajah nya dan mencium nya sekilas.

Ia melepaskan ciuman nya, ia melirik Falen.
"Apa boleh aku?"

Falen melihat wajah Arin yang memerah.

Falen diam masih memperhatikan gadis itu, Arin menganguk lalu Falen kembali mencium bibir gadis itu.

Arin membalas ciuman dari Falen.

Falen tidak tinggal diam ia melepaskan baju putih Arin dan terlihat tubuh mulus milik Arin.

Ia meraba tubuh mungil itu, Arin tidak menahan nya, ia membiarkan Falen bermain dengan tubuh nya.

Falen meraba bagian paha Arin, ia melakukan nya, terlihat Arin yang masih awam melakukan ini.

Ia menuntun Arin pelan dan kembali mencumbu nya, dari bibir ke leher, lagi lagi Falen mencium nya.

Tanpa sadar Arin sudah setengah telanjang.

"Rin?" panggil nya.

"Gak apa kan?" tanya nya lagi.

Arin hanya menganguk, ia tidak tau sensasi apa ini tapi ia pun tidak bisa menolak nya, ini benar benar nikmat dan diluar nalar.

Falen benar benar menggodanya.

Falen kembali meraba bagian bagian sensitif nya.

Saat Falen meraba bagian bawah nya, ia merasakan sedikit basah seperti nya gadisnya ini sudah kelewat hasrat nya.

Ia melihat wajah wanita itu, memerah dan sedikit malu benar benar membuat Falen gemas.

Posisi mereka sekarang, Arin dibawah sedangkan Falen diatas, Falen mulai meraba lagi bagian bawah.

Arin yang merasa dibagian bawahnya yang disentuh, sedikit geli menurutnya tanpa sadar ia juga mendesah pelan.

Falen semakin bergairah melakukan nya.

Arin benar benar tidak bisa menahan lagi, ia juga meraba tubuh sixpack Falen dan membuka kemeja laki laki itu.

Berbeda dengan Falen yang sudah membuka semua yang menghalangi tubuh mulus Arin.

"Fal?"

"Hmm?"

"Pelan pelan" ucap nya lagi

Maaf ya gaes akhirnya baru bisa update setelah sekian lamaa.
Aku udah mikirin cerita nya buat kedepan tapi aku gatau bakal bikin kalian tertarik atau gak.
Dah gituu aja.

My Love In My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang