Happy Reading gaes
Maaf bila banyak typo
Selamat membaca.
Haze masih menjaga jarak dengan 3 lawannya diatas arena itu.
Satu orang dari mereka maju tanpa pikir panjang.
Haze mengambil posisi untuk kebelakang musuh nya dan memukul bagian leher belakang pria besar itu.
Musuh nya terjatuh di panggung arena.
Penonton dan wasit terdiam, hanya memukul leher saja, pria kekar itu tumbang.
"1 selesai" batin Haze.
"2 lagi, ayo maju" ucap Haze.
"Ku habisi kau!!" teriak pria besar satunya, ia mentakel tubuh Haze.
Haze tidak tinggal diam, ia menggunakan siku nya dan memukul badan pria itu. Pria tadi terjatuh, tidak itu saja.
Haze menginjak kepala pria itu tiga kali, terlihat bibir pria itu mengeluarkan darah dan tidak menyadarkan diri.
"Kau terakhir" ucap Haze menunjuk musuh yang masih berdiri dihadapan nya.
Pria itu hanya diam saja dan siap siap dengan gerakan Haze.
Haze tidak terpancing untuk maju, malah ia menunggu pria itu maju duluan untuk menyerangnya.
"Selain kuat, Dia juga main pinter" ucap Denis. Berbeda dengan Falen yang masih melihat berbagai gerakan Haze. Ini adalah petunjuk baginya.
"Percuma saja kalau kalian ingin tahu semua gerakannya, kemampuan pribadinya adalah meniru atau mengcopy gerakan lawannya. Hanya saja ia belum menggunakan kemampuan itu" ucap Sean.
Sedangkan Marvel hanya meliriknya tajam.
"Anak yang baru lahir sepertimu tidak akan bisa mengalahkannya, jadi menyerahlah. Sebelum kau ingin melawannya. Hadapi aku dulu" ucap Marvel.
Falen hanya meliriknya, begitu juga dengan Yongken ia sudah siap siaga kalau kalau Marvel menyerang sepupunya.
Mereka semua kembali menyaksikan pertarungan diatas arena itu.
"Apa yang kau tunggu? Ayo serang aku" ucap Haze.
"Kau pikir kau bisa menang? Kau hanya beruntung menghadapi kroco kroco itu" jawab pria dihadapan Haze.
Pria itu berlari kearah Haze, Haze bersiap di posisi nya dan memukul wajahnya tapi ditahan pria itu, Haze tersenyum miring lalu memukul bagian tengah pria itu memakai kakinya.
Pria itu terduduk seperti sujud karena bagian selengkangannya yang di tendang Haze.
Bughh?!!
Pukulan pertama.
Bugh?!!!
Pukulan kedua.
"Maaf, tapi tidak terbayang kalau aku sampai kalah disini" ucap Haze.
"Tolong lepaskan aku, aku hanya dibayar, aku tidak mau mati" ucap pria itu setengah takut melihat ekpresi Haze seperti ingin membunuhnya.
Penonton dan wasit terdiam, Aura pria berjas itu seketika berbeda.
"Heii... Bisa lepaskan teman ku?" tanya pria asing yang tiba tiba naik keatas arena.
"Siapa kau?" tanya Hazee.
"Biarkan aku mengantikan dia untuk bermain denganmu, jadi lepaskan dia"
"Ahh iya... Aku Julian" ucap pria itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love In My School
RomanceArin Agnesia Elora Seorang primadona di Sma Tunggal, semua Cowok memuja nya terkecuali Satu Cowok yang sama sekali tak tertarik dengan nya. Falen Deovanno Murid pindahan dari sekolah lama nya ke sekolah Sma Tunggal karna biasiswa sekolah itu membawa...