Changbin memencet bel beberapa kali, biasanya selalu ada maid yang siap sedia jika ada tamu seperti ini. Perbedaannya benar-benar terasa.
Pintu terbuka, menampilkan pemuda dengan wajah mirip tupai. Changbin tau itu Jisung, adik dari Minho yang paling keras kepala.
"Ngapain?"
Dengar betapa ramahnya tuan rumah ini pada tamunya.
"Minggir, gue mau ketemu Hyunjin."
Entah apa yang lucu, Jisung tertawa kecil dan itu terlihat sangat menyebalkan di mata Changbin.
"Lo siapanya sih? Keliatannya peduli banget sama tu anak?" tanya Jisung remeh.
"Lah lo siapa? Peduli banget sama urusan hidup orang?" tanya Changbin balik.
"Ck. Ngeselin juga ya, lo."
"Lo lebih ngeselin. Minggir gue mau ketemu Hyunjin."
"Sekalian bawa tu anak pergi, ngga guna banget hidupnya di sini, kerjaannya buat masalah sama nyakitin kembaran gue."
Changbin mengepalkan tangannya. Kenapa Hyunjin harus tinggal dengan orang-orang seperti ini? Seharusnya hidup Hyunjin hanya dipenuhi kebahagiaan tanpa menghadapi orang seperti Jisung.
"Kenapa ngga lo aja pergi? Lo cuma orang baru di sini dan lo ternyata lebih beruntung dari Hyunjin. Tapi lucu tau ngga? Nyuruh orang pergi dari rumahnya sendiri."
"Tapi Hyunjin-"
"Ji!"
Ucapan Jisung berhenti ketika suara Felix terdengar. Anak itu berjalan mendekat dan menatap Changbin dengan raut tidak enak.
"Lo bilang Hyunjin nyakitin Felix, nih tanya langsung sama kembaran lo, dia pernah sengaja bikin Hyunjin sekarat," ucap Changbin santai sambil menunjuk Felix dengan dagunya.
"Lo-"
"Ji udahh, biarin bang Changbin masuk, dia pengen ketemu Hyunjin."
"Tapi Lix-"
"Ji, udah..." ucap Felix pelan.
Changbin memutar bola matanya malas. Felix benar-benar bermuka dua, bukan?
"Bang, Hyunjin ada di kamarnya, langsung naik aja."
Changbin tersenyum sarkas lalu pergi meninggalkan dua saudara itu.
•••
Changbin mengetuk pintu kamar Hyunjin beberapa kali lalu membukanya pelan. Sebenarnya ia merasa tidak enak karena mengatakan akan pergi sebentar tapi nyatanya ia datang keesokan harinya. Bahkan ia tidak tau akan menghabiskan waktu sebanyak ini. Kemarin ia benar-benar kacau setelah mendengar ucapan Hyunjin hingga memerlukan banyak waktu untuk menenangkan diri daripada meledak di hadapan Hyunjin.
Ia tidak ingin lagi kelepasan saat berhadapan dengan Hyunjin. Tidak ingin mengeluarkan kata kasar yang akan melukai hati anak itu.
Menghela nafas lega karena ternyata Hyunjin sedang tidur. Mata anak itu terpejam damai dan di hidungnya terpasang selang oksigen. Changbin memilih duduk di sisi tempat tidur Hyunjin.
Apakah kemarin Minho mau mengurus Hyunjin? Apakah Minho mau menyiapkan anak itu makanan dan memberinya obat dengan benar?
"Kok baru dateng?"
"Anj-" Changbin tersentak kaget dan hampir saja terjungkal. Ia mengusap dadanya pelan sambil menutup matanya. Astaga hampir saja ia mengumpat. Ia melupakan kebiasaan Hyunjin yang sering membuatnya kaget.
"Hayoloh pasti mau nyebut!" ucap Hyunjin sambil menyipitkan matanya.
"Ga seru dih, ngagetin!" Changbin menyentil pelan dahi Hyunjin namun anak itu sudah mengaduh sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh No! || Hyunjin
FanfictionHyunjin itu anak tunggal, jadi dia benar-benar ingin memiliki seorang kakak yang keren seperti kakak kelasnya yang bernama Changbin. Saat papanya menikah lagi, Hyunjin diberitahu bahwa akan memiliki seorang kakak dan adik kembar. Tapi masalahnya Hy...