24. Awal hancurnya

3.5K 515 239
                                    

Kangen!
.
.
.

Hari pertama sekolah, dan bersama saudara. Baru dipikirkan saja sudah sangat seru. Bagaimana nanti satu kelas dengan Jisung dan Felix, bagaimana nanti akan belajar dan mengerjakan tugas bersama. Semua itu akan sangat menyenangkan, bukan?

Sekarang ia sudah berada di dalam mobil, bersebelahan dengan Jisung yang masih terkantuk-kantuk dan Felix duduk di depan samping kemudi. Hari ini yang menyetir adalah Minho. Sejak tadi Hyunjin tidak berhenti tersenyum, kalian tau sebabnya? Minho itu wakil ketua OSIS. Hyunjin jadi merasa bangga karena memiliki kakak seorang OSIS.

"Nanti kita pisah bentar ya, gue harus kumpul dulu dan kalian langsung ikut yang lain ke lapangan. Kita ketemu pas kalian udah dibagi per kelompok, gue usahain gue yang jaga kelompok kalian," ucap Minho.

Mereka sudah memasuki area parkir yang masih cukup sepi, karena siswa baru belum boleh membawa kendaraan ke sekolah, juga siswa kelas 11 dan 12 masih libur, kecuali anggota OSIS.

"Bisa ga sih ga ikut MPLS, gue ngantuk banget sumpah!" ucap Jisung sambil melepas sabuk pengamanannya.

"Siapa suruh main game sampe pagi?" ucap Hyunjin.

"Siapa ngomong sama lo!"

Hyunjin meneguk ludahnya kasar, Jisung masih saja galak padanya padahal Hyunjin sudah berusaha untuk tidak mencari masalah dan menahan emosinya agar tidak mengerjai Jisung.

"Udah-udah, cepet keluar!"

Mereka berempat keluar dari mobil, dinginnya udara pagi langsung menyapa kulit. Hyunjin mengeratkan genggamannya pada tali tas. Hey ini dingin sekali!

Berjalan ke arah lapangan yang ramai, Minho harus berpisah dengan ketiga adiknya itu. Mengusak kepala Felix dan Jisung pelan, membuat Hyunjin diam-diam melunturkan senyumnya. Dirinya tidak diperlukan seperti itu? Hyunjin juga adiknya, bukan?

"Ntar ketemu lagi!" Minho berlalu dari sana sambil melambaikan tangannya.

Mereka bertiga diam seperti anak hilang. Ternyata sama-sama introvert.  Mereka bertiga benar-benar berdiri di tengah lapangan tanpa berusaha berkenalan dengan siswa lainnya.

"Halo!"

Ketiganya terkejut, seorang siswa berbehel datang dan menyapa dengan riang.

"Jisung sama Felix, kan?" tanyanya, lalu mengulurkan tangan dengan semangat.

"Gue Seungmin hehe," lanjutnya.

"Lo tau kita?" tanya Felix bingung.

"Tau! Lo adiknya kak Minho kan?"

Jisung dan Felix hanya mengangguk, wajahnya kentara sekali bahwa mereka sedang kebingungan.

"Gue adiknya bang Wonpil, alumni sini, kak Minho sering main kerumah sama anak OSIS yang lain. Bang Minho juga sering cerita kalau dia punya adek kembar yang bikin gemes dan ngeselin hehe.."

Setelah mendengar itu, barulah Jisung dan Felix mengangguk mengerti, mereka mengenal Wonpil karena pernah beberapa kali datang kerumah, dan yang mereka tau Minho cukup dekat dengannya.

Hyunjin tersenyum kecut. "Iya deh...  si paling adiknya kak Minho," ucapnya dalam hati.

"Oke, salam kenal yaa!" Jisung menjabat tangan Seungmin.

Seungmin tersenyum lalu pandangannya beralih pada laki-laki yang sejak tadi hanya diam sambil memegang tali tas gendongnya dengan erat.

"Halo! Lo temennya Jisung sama Felix kan? Nama lo siapa?" Seungmin meraih tangan Hyunjin dan menjabatnya dengan semangat.

Oh No!  || HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang