Halo pakabar kalian semuaaaa?!
Kasian banget kalian udah lama banget dianggurin sama aku😌
Tapi sekarang aku udah balik yey! Siap mempermainkan perasaan kalian wkwkTerimakasih banyak ya untuk yang udah ikut PO Hwang Family, untuk yang baca dan suport juga makasih banyak karena kalau tanpa kalian, mana bisa cerita yang itu dilirik penerbit
Cinta kalian banyak banyak ❤️❤️Selamat membaca!!!!!
.
.
.Selama sebulan ini menjadi siswa SMA, Hyunjin merasa tidak jauh berbeda dengan masa SMP, orang-orang tidak menyukainya, selalu dipandang sebelah mata, dan selalu terlihat bersalah. Bedanya sekarang, ia sering dibanding-bandingkan dengan ketiga saudara tirinya. Dulu ia bisa bersikap bodo amat dan masih sering bersikap sombong atau menghina murid yang ekonominya berada dibawahnya. Kalau dipikir-pikir dulu ia sangat jahat. Sekarang tentu ia tidak bisa melakukan itu, ia sudah membulatkan tekat untuk berubah menjadi lebih baik. Namun kenapa sekarang ia terlihat sangat menyedihkan dan tidak bisa melakukan perlawanan? Hyunjin juga tidak mau membalas perbuatan mereka karen takut itu akan berimbas pada saudaranya yang lain.
Ia duduk disalah satu meja kantin dengan sebotol air mineral di depannya. Seungmin yang biasanya selalu bersamanya kini tidak ada karena sakit, Changbin juga sedang mengerjakan tugas untuk jam selanjutnya, jadi ia hanya seorang diri di sini. Mengamati interaksi setiap siswa yang mampu membuatnya iri, kapan ia bisa memiliki teman dan saling melemparkan candaan? kapan ia bisa berada di satu meja penuh berisi interaksi yang menyenangkan? Atau setidaknya, kapan ia bisa mendapatkan ijin untuk duduk semeja dengan Minho?
Dan sekarang pandangannya malah jatuh pada meja yang terdapat ketiga saudara tirinya, juga beberapa siswa yang ia ketahui sebagai teman Minho. Ia tentu tau diri untuk tidak dekat-dekat dengan mereka agar mereka tidak malu karena memiliki saudara seperti dirinya, juga mereka sendiri yang mengatakan agar tidak dekat-dekat saat berada di sekolah. Seakan-akan Hyunjin adalah aib yang keberadaannya tidak diterima.
Hyunjin membuka tutup botolnya lalu menegak air itu hingga habis setengah. Tidak berniat sama sekali untuk mengisi perutnya dengan makanan. Ia merebahkan kepalanya ke atas meja. Masa SMA yang bahagia dan menyenangkan ternyata hanya sebatas angannya saja. Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk saat ini, karena apapun itu, jika sudah menyangkut dengan dirinya, pasti akan di cap salah. Ya, dunia memang sekejam itu.
Hingga Wooyoung dan Beomgyu tiba-tiba menghampirinya dan mengisi kursi kosong di depannya.
"Eits tetep di sini. Gue pastiin lo nyesel kalau pergi."
Hyunjin yang hendak bangkit mengurungkan niatnya begitu mendengar ucapan Wooyoung. Ia menatap jengah pada dua orang di depannya. "Kalian mau apa? Kalau mau cari gara-gara, gue harap jangan. Gue gamau ada masalah lagi, dan masalah SMP kita bisa bicarain baik-baik, dan gue... minta maaf."
"Ck. Ga seru banget jadi orang, permainan belum mulai malah mundur!" Wooyoung hendak menoyor kepala Hyunjin namun urung begitu mengingat sesuatu. Kemudian ia memasang senyum yang terlihat begitu menyebalkan bagi Hyunjin.
"Permainan apa? lo jangan aneh-aneh!"
"Intinya permainan yang seru! Udah sekarang mending pesen, lo gamau makan gitu?" tanya Beomgyu.
Hyunjin menggelengkan kepalanya lalu mengambil ponselnya, berusaha mengabaikan dua makhluk titisan setan di depannya yang jika diladeni hanya akan membuatnya emosi jiwa. Kemudian Hyunjin mendengar dua mahkluk itu memesan makanan, bahkan hingga mereka menghabiskan makanannya, Hyunjin masih menunduk menatap game di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh No! || Hyunjin
FanficHyunjin itu anak tunggal, jadi dia benar-benar ingin memiliki seorang kakak yang keren seperti kakak kelasnya yang bernama Changbin. Saat papanya menikah lagi, Hyunjin diberitahu bahwa akan memiliki seorang kakak dan adik kembar. Tapi masalahnya Hy...