Prolog

9.6K 258 6
                                    

Seorang gadis cantik baru saja keluar dari mobil Porce nya,Ia bernama Nadya Dewi Mahardika yang akrab di panggil Nana.Seorang pegawai perusahaan milik papah-nya.

Nana mengeriyit melihat rumah nya tampak ramai seperti kedatang tamu agung.Ia memasuki rumah dan mengucapkan salam.

"Assalamulaikum" ucap Nana dan benar saja banyak sekali orang di dalam rumahnya.

"Walaikumsallam,sini duduk dulu Na" ujar papah-nya menunjuk sebuah sofa kosong.

Nadia hanya menurut dan duduk di samping sang mamah dan menatap orang-orang yang ada di hadapannya.

"Kenalin Na mereka itu keluarga Sanjaya mereka ini masih keturunan ningrat" ujar papa memperkenalkan tiga orang dihadapannya.

"Dan itu Panji Agung Sanjaya" lanjut papahnya sambil menunjuk pria dengan kemeja batik yang sedari tadi menunduk.

"What?,mas crush?" pekik Nana kaget karena pria yang di hadapannya adalah orang yang selalu ia tunggu di caffe miliknya.

"Jadi kalian saling kenal?" tanya wanita yang masih menawan walau usianya sudah senja sedangkan pria itu hanya diam.

"Iya mas Panji ini pelanggan aku di cafe,dia suka duduk sendiri sambil baca buku pokoknya kalo udah kaya gitu bikin nagih banget liatnya" terang Nana membuat Panji menatapnta tajam.

"Panggil eyang uti saja dan ini eyang kakung" jelas eyang uti yang diangguki oleh Nana.

"Jadi kedatangan kami ingin melamar putri mu Den,karena pasti kamu tahu ini wasiat papah-mu" ujar eyang kakung mengutarakan kedatangkan mereka.

"Inggih,papah sangat mengharapkan Nana bisa bersama Panji tapi semua Deni kembalikan pada Nana apa mau menerima Panji dan apa Panji mau menerima Nadia?" jawab Deni menatap Nadia dan Panji bergantian.

Sedangkan Nadia terdiam mencerna semua yang di ucapkan oleh papah-nya dan eyang kakung Panji ini.

"Wait,jadi maksudnya Nana dijodohin sama mas Panji?" tanya Nana yang mulai paham dengan semua yang terjadi.

"Iya jadi kamu terima enggak?" tanya sang mamah.

"Maulah sama orang ganteng masih di tolak" seru Nana dengan semangat empat-lima.

"Kalo kamu gimana Pan?" tanya eyang kakung.

"Atur aja toh kalian yang menginginkan" balas Panji membuat Nadia terdiam,sial dia sudah ditolak sebelum berjuang.

"Panji!" tegur eyang uti penuh peringatan.

"Ekhmm,ya sudah bagimana kalau pesta pertungannya diadakan bulan depan saja?" tanya eyang kakung menengahi.

"Tidak perlu pesta pertunangan eyang langsung saja menikah terlalu membuang waktu kalau begitu" sambar Panji dengan wajah datarnya.

Nadia menatap Panji kesal dengan perilaku pria yang ia kira akan gantle namun ternyata pria itu sangat menyebalkan apalagi mulut cabe nya.

"Nadia setuju dengan mas Panji,kita akan langsung menikah saja sepertinya mas Panji sudah tidak sabar menjadikan Nana sebagai istrinya" jawab Nana menatap sengit Panji,well dia akan mengikuti permainan pria dihadapannya ini.

"Paling juga tidak bisa apa-apa kalo jadi istri" cibir Panji.

Nana menatap Panji sinis,sial ia paling tidak bisa di remehkan seperti ini awas saja ia akan membuat seorang Panji bertekuk lutut padanya.

"Well belum melihat maka belum tahu,aku yakin kamu bakal bucin sama aku kalo aku udah sah milik kamu" balas Nadia dengan nada menantang.

"Kita liat saja apa yang wanita manja seperti kamu bisa lakukan" jawab Panji tak mau kalah.

"Wis jadi tiga bulan lagi kalian menikah bagaimana?" tanya eyang kakung menengahi.

"Aku setuju eyang gak tahu kalo mas Panji mungkin takut" kali giliran Nadia mencibir.

"Tentu saya setuju,tidak sabar melihat kebodohan wanita manja di hadapan saya" sungguh sialan jika saja Nadia tak punya tata krama sudah habis wajah pria tampan di hadapannya.

"Maafkan Panji ya Deni dia hanya terlalu antusias" ujar eyang uti merasa tak enak karena Panji terang-terangan mengatai Nadia bodoh.

"Tidak apa-apa bu,saya maklumi" balas ayah-nya sopan

"Ya sudah tanggal untuk hari baik sudah di tentukan kalau begitu kami pamit dulu" ujar eyang kakung karena tak mau suasana semakin panas antara Nadia dan Panji.

Mereka mengantar keluarga Panji keluar namun saat Panji akan berbalik tangannya di tahan oleh Nadia dan dengan berani gadis mengecup bibir Panji.Membuat semua orang terkejut termasuk Panji.

"Hati-hati di jalan calon suami" ujar Nadia tersenyum lebar.

.....

New story jaehyun sama Rose versi lokal semoga kalian suka ya....

Sorry for typo

Love
Rianiani

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang