MWIM 14

3.4K 193 29
                                    

Panji pulang dengan membawa cake kesukaan Nana dan Lea,karena gadis kecil itu akan berkunjung ke rumahnya,ia mencoba untuk membuat Nana mengerti jika Lea tidak ada sangkut-pautnya dengan masa lalunya dengan Aria.

Panji membuka pintu namun yang ia lihat pertama adalah Dista adik sepupu Nana yang memang berkuliah di Jogja.

"Dista kamu disini?" tanya Panji yang hanya di balas senyum canggung dari gadis itu.

"Mbak-mu mana ini mas bawa cake kita makan bareng ya mas" ujar Panji

"Mas,mba Nana gak ada di rumah" balas Dista takut.

"Kemana,kok gak pamit sama saya?" tanya Panji dengan tatapan penuh intimidasi.

Dista menelan ludahnya kasar,"gak tahu mas,tapi mba Nana nitip ini aku pulang dulu" balas Dista lalu pergi begitu saja.

Panji menatap amplop coklat yang di berikan oleh Dista,ia membuka amplop itu dan melihat ada voice recorder di dalam sana.Panji menarik napas pelan sebelum memencet tombol dimana suara Nana mengalun.

"Hai mas,ini aku Nana,mas kalo ini udah sampai ke tangan kamu berati aku udah gak di rumah...mas aku cuma mau bilang aku nyerah sekarang ya...aku udah capek banget,tiba-tiba ya gak kok aku memang udah niat mau nyerah pas tahu tentang kamu sama mba Aria sialnya malah aku kepedean bakal bisa ngubah kamu biar bisa jadiin  aku the one and only,tapi ya udahlah semua udah terjadi yang jelas pemeran pengganti ini udah selesai sama tugasnya,anyway surat cerai-nya nyusul ya..soalnya baru bilang sama Lili dan cincin pernikahan kita aku harus di dalam amplop juga,dan apalagi ya,udah dulu deh bye mas semoga kamu bahagia ya..."

Panji merasa ada beban berat yang tiba-tiba menimpa dirinya bahkan kakinya terasa lemas seketika.Ia menatap cincin pernikahan milik almarhum sang ibu.

"Kenapa Na,kenapa kamu gak bisa bertahan,KENAPA!!!" teriak Panji membanting voice recorder itu ke lantai.

Ia hilang kendali,ini lebih menyakitkan dibandingkan waktu Aria meninggalkannya.Semua barang yang ada di dekatnya sudah hancur tak berbentuk.

"Mas Panji kamu ini apa-apaan?" pekik Sesil yang baru datang.

"Nana pergi,baru saja saya ingin mencoba mendamaikan kalian tapi kenapa Nana pergi begitu saja" racau Panji tanpa menatap Sesil.

"Dista tahu kemana Nana pergi" ucap seseorang membuat mereka menoleh.

"Tapi tadi dia—"

"Dia tahu karena tadi saya melihat Dista bersama Nadia" potong orang yang tak lain adalah Banyu.

"Mba Nana pergi?" tanya Sesil lirih.

"Tapi apa alasan Nana pergi?" tanya Panji.

"Kenapa gak cek cctv,rumahmu itu banyak cctv nya Ji" balas Banyu masuk akal.

Panji langsung berlari menuju satu ruangan dimana seisi rumah bisa terlihat dari satu layar,Panji memutar video sejak tadi pagi,ia melihat tepat setelah Nana bangun ia menghubungi seseorang tapi siapa yang istrinya itu hubungi.

"Hanya Dista yang bisa menjawab kemana Nana pergi" simpul Banyu begitu melihat rekaman cctv itu.

"Atau mungkin Sesil?" lanjut Banyu membuat Sesil tersentak kaget.

"Ak—aku tidak tahu apapun kenapa harus tanya aku?" balas Sesil sengit.

Banyu menyeringai dan itu sangat menakutkan bagi Sesil,"Belajarlah lagi jika ingin bicara omong kosong" setelah itu Banyu memilih pergi.

"Mas kamu gak akan nuduh aku kan?,aku—"

"Aku akan menemui Dista dan tolong pulanglah biar pak Budi yang mengantar kamu" titah Panji lalu pergi begitu saja.

Sesil menatap rekaman video itu dengan bengis,"Kalo mas Panji enggak bisa aku milikin makan kamu juga gak akan bisa jalang murahan" desis Sesil.

.....

Gimana puasa kalian,lancar semoga lancar terus ya...

Surprise gak nih😅😅

Jangan vote dan komen kalo bisa sih share juga hehe

Rianiani

Mas Panji lagi gabrut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Panji lagi gabrut

Kalo mau bohong pinteran lagi katanya mas Banyu

Si Dista sang pembawa surat kegalauan buat mas Panji

Ketebak deh sama kalian

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang