MWIM 4

3.6K 197 6
                                    

Resepsi keduanya diadakan outdor,di sebuah kebun apel yang di sulap menjadi sangat indah dan terasa sangat intim karena hanya keluarga dan teman dekat saja yang mereka undang.

"Gila bagus banget dekor nya,besok kalo gue nikah mau kaya gini ah tapi di laut maunya" ucap Indi kagum dengan dekorasi yang di suguhkan oleh Nana dan Panji.

"Gak sekalian aja di kapal selam" sahut Lili dengan nada ketusnya.

"Apaan sih lo ikut campur aja" kata Indi sambil menyenggol bahu Lili hingga gadis itu terhuyung untung aja tidak jatuh.

"Kalian bisa diem gak sih,tuh Nana udah mulai masuk ruangan" bisik Menik menengahi perdebatan mereka.

"Fix Nana emang temen gue soalnya dia cantik banget woy,apalagi Panji keliatan hot banget" ujar Indi bangga temannya terlihat sempurna dengan balutan gaun berwarna broken white dan rambutnya di biarkan tergerai lurus.

"Aduh,gue jadi pengan nikah juga tapi masih berjuang cari sugar daddy" Indi dan Menik menatap Lili dengan pandangan jengah.

"Dek sadar dek cinta tak seindah halusinasi mu" canda Menik sambil memukul lengan Lili pelan membuat Indi ikut tertawa ngeyek.

Nana berjalan melewati para tamu sambil menggandeng lengan kekar Panji hingga mereka sampai ke panggung kecil.

Setelah kejadian tadi memang mereka merasa sangat canggung tapi Nana senang itu artinya pasti ada kemungkinan Panji bucin padanya.

"Gue berubah pikiran tentang sugar daddy,gue mau nunggu anak nya mba Nana aja,liat tuh mereka berdua blasteran kebayang deh nanti anaknya gimana" ujar Lili yang langsung di soraki oleh Indi sedangkan menik hanya tertawa saja.

"Bodo,Nana gue datang" jerit Indi sambil berlari kecil menghampiri Nana di ikuti Lili dan Stephany.

"Nadia lo cantik banget pake susuk ya lo kalo iya kasih tahu dong alamat dukunnya" ceplos Indi out of the box.

"Apaan sih lo,dateng-dateng nanyain alamat dukun mau nikahin dukun lo?" sinis Nana

"Ya kalo seganteng mas Panji mah gue mau nikahin dukun" Nana hanya menggeleng sedangkan Panji hanya diam memasang muka datar.

"Mba ku sayang udah nikah aja kalo ada rencana cerai bisa gunain jasa aku loh" ujar Lili,ini mungkin definisi teman tapi lawan sesungguhnya.

"Heh mulut,baru aja sah udah ditanya cerai aja" sembur Nana sambil menggeplak mulut Lili.

Mungkin hanya Stephany yang agak sedikit waras diantara mereka berempat,"Selamat ya Na,mas Panji selamat,jangan lupa bunga lempar ke gue biar gue ada yang genjot" kata waras tadi ditarik kembali kawan-kawan karena ternyata mereka berempat memang gila.

"Na gue baru tahu loh kalo mas Panji lebih tua enam tahun dari lo,awet muda ya si mase" bisik Indi sambil tersenyum ke kamera karena mereka sedang berfoto ria.

"Tujuh tahun Indi" balas Nana.

"What!!" pekik Indi cukup keras membuat semua orang menatap mereka.

"Apaan sih mba?" tanya Lili dengan tidak selow.

"Oh itu tadi semut gigit kaki gue,maaf ya mas photo jadi kaget ya" Indi menunjukan senyuman lebar nya.Sedangkan Nadia hanya menaham tawa mendengar pekikan Indi.

"Mba gantian dong,aku juga mau deket mas Panji,ya kan mah" seru Lili sambil menatap mamah Nana mencari dukungan.

"Sakarepmu aja,mamah pusing dengernya" balas mamah dari Nana lalu turun dari pelaminan di susul oleh suaminya.

"Nadia,kenapa lo milih pesta privat gini harusnya lo milih pesta tujuh hari tujuh malem,Panji kan bukan bagian dari kaum missqueen kaya Indi" ujar Menik mengibah depan orangnya langsung

"Apasih mba menik,gue diem loh masih aja di bully heran deh" delik Indi.

"Udah sana pada turun,gantian tuh sama yang lain" usir Nana yang mulai merasa pembicaraan mereka semakin absurd.

"Iya bener juga,udah ah gue mau nyanyi jaran goyang dulu bye" setelah itu Indi langsung turun.

"Bye mba,bye mas,semangat genjotnya" di ikuti Lili.

"Jangan lupa bunga kasih gue" bisik Menik sebelum berlalu

Akhirnya Panji bisa menghela napas lega,"pusing saya denger omongan temen kamu sampe mau budek kuping saya"

"Sini aku cium biar gak budek lagi kamunya" balas Nana lalu meraih rahang Panji dan mengecup bibirnya singkat.

"Thanks" lirih Panji tapi masih bisa di dengar oleh Nana.

"Selamat ya mas,mba,semoga kalian bahagia sesalu" ujar tamu yang memang baru saja datang itu dengan seorang anak perempuan di gendonganya.

"Terimakasih sesil dan hai princess kamu terlihat sangat cantik" balas Panji mengelus rambut anak itu.

Baru saja Nana ingin ikut mengelus kepala gadis kecil itu namun tangan nya terhenti diudara saat mendengar panggilan anak itu untuk Panji.

"Daddy, when come back home,Lea miss cu"

.....

Double upp!!!!,Hayolohh siapa tuhh panggil Panji Daddy....

Jangan lupa vote dan komen,sorry for typo

Rianiani

Muka Nana waktu tau Lea panggil Daddy ke Panji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muka Nana waktu tau Lea panggil Daddy ke Panji

Senyum tipis buat Lea gak tahu aja Nana lagi bt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum tipis buat Lea gak tahu aja Nana lagi bt

Senyum tipis buat Lea gak tahu aja Nana lagi bt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang