Nana menarik napas panjang ketika kakinya menginjak Australia untuk kesekian kalinya negera ini menjadi tempat teraman untuknya menangkan diri.
"Malem sister,masalah baru lagi?" tanya seorang pria menepuk bahu Nana.
"Rein,kangen" balas Nana lalu memeluk pria bernama Rain itu dengan erat.
"Kenapa lagi?,gue pikir lo gak bakal balik lagi kesini" ujar Rain mengelus rambut pirang Nana.
"Adalah nanti gue cerita bantuin dulu bawa koper gue" pinta Nana menunjuk koper besar miliknya.
Rain langsung membantu Nana membawa kopernya dan mereka masuk ke dalam mobil milik Rain.
"Kita mau kemana Sister?" tanya Rain seraya mengendarai mobilnya meninggalkan airport.
"Rain gue mau cerai" aku Nana pada sahabatnya itu.
"Cerai?,lo udah nikah kok gue gak tahu?" cerca Rain yang terkejut dengan berita dari Nana.
"Udah tapi suami gue belum selesai sama masa lalunya menurut lo gue harus gimana?" ujar Nana meminta pendapat.
"Ya nyerah,lo mungkin orang yang dia nikahin tapi bukan berati lo orang yang dia cintai,karena orang bakal ngehabisin cintanya ke orang pertama yang dia cintai selebihnya cuma kebutuhan dan tanda menghargai aja"
"Tapi orang itu udah gak ada,udah mati"
Rain terdiam sejenak lalu menatap Nana,"Berati dia segalanya dan lo cuma bayangan dia aja"
Nana terdiam hingga mereka tiba di sebuah rumah mungil milik Nana,Rain membatu Nana untuk menurunkan kopernya.
"Gue balik dulu ya,nanti malem gue jemput lo kita party biar lo gak galau lagi" pamit Rain setelah itu pergi meninggalkan Nana.
Nana menatap mobil Rain yang telah melaju,ia menarik napas panjang lalu duduk di salah satu sofa.Ia mengambil ponselnya karena berdering sejak tadi banyak notifikasi dari Panji dan Ningrum.
Namun ia memilih membuka pesan dari Lili.Ia tersenyum getir melihat foto yang di kirimkan Lili sebuah surat cerai atas nama dirinya dan Panji.
"Akhirnya mas aku nyerah juga" gumam Nana pada dirinya sendiri.
.......
Panji mencari Dista ke kost-an gadis itu namun nihil Dista tak ada disana bahakan teman kost-anya tidak ada yang tahu dimana gadis itu berada.
"Dia ada di pantai Parangtritis dan jangan ganggu dia" ucap Banyu yang tiba- datang entah darimana.
"Saya perlu tahu dimana Nana dan cuma Dista kan yang bisa saya tanyakan" ucapan Panji dengan deru napas yang memburu.
Banyu mendekat kearah Panji,"kalo perintah Kanjeng ibu kamu bisa membantah?"
"Kanjeng ibu?"
"Nana keluar negeri" setelah itu Banyu pergi begitu saja.
Panji mengalah ia memilih untuk pulang dan menunggu Dista selesai dengan urusannya.
"Panji" panggil seseorang yang tak lain adalah Lili.
"Lili,saya sedang tidak bisa berdebat jika kamu tahu dimana Nana tolong bantu saya" mohon Panji berharap Lili bisa membantu.
"Gue cuma mau kasih ini,sidang pertama dua minggu dari sekarang" ujar Lili memberikan map coklat itu pada Panji.
Panji menatap map coklat itu lalu ia merobek surat yang berisi surat perceraiannya dengan Nana,"saya adalah suami Nana dan akan begitu selamanya " desis Panji lalu membuang map coklat itu dengan kasar.
Panji memasuki rumah yang terasa hampa tanpa Nana walau Nana baru tinggal beberapa hari tapi rasanya berbeda saja jika tidak ada gadis itu disisinya.
Panji meraih foto pernikahan mereka dan mengusapnya pelan lalu ia beralih meraih piyama terakhir yang dipakai Nana sebelum wanitanya pergi begitu saja.
Ia memeluk piyama itu dan menghirup wangi Nana yang masih tertinggal, "Saya cuma minta kamu tunggu dan saya akan menjelaskan semuanya tapi kenapa kamu pergi begitu saja Na" lirih Panji tak terasa air matanya mengalir begitu saja.
"Saya yakin Aria punya alasan untuk meminta saya melindungi kamu bahakan dari adiknya sendiri tali kamu malah pergi bagaimana bisa saya melindungi kamu Na" ucap Panji sembari mengusap piyama itu.
"Dan tanpa sadar saya malah jatuh ke pesona kamu Na,saya mencintai kamu Nadia"
......
Biarkan Nana tenang dulu, healing di Australia..dan biarkan Panji kelabakan wkwkwk
Jangan lupa vote dan komen,share juga ya cerita ini😊
Rianiani
Si bingung mau nyari Nana kemana
Happy mau party mba satu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ice Man
RomansaDijodohkan dengan pria yang sangat dingin dan minim ekspresi membuat seorang Nadia Dewi Mahrdika tertantang untuk membuat pria itu bertekuk lutut padanya. 'Liat aja mas kamu bakal bucin sama aku' ~Nadia Dewi Mahardika 'Saya tidak suka perempuan manj...