MWIM 2

3.6K 192 10
                                    

Pernikahan Panji dan Nadia akhirnya terlaksana setelah melewati retetan acara adat.

Kini Panji terlihat gagah dengan memakai beskap hitam dan duduk di depan penghulu dan ayah dari Nadia.

Sedangkan Nadia menunggu di kamarnya di temani tiga orang sahabatnya setelah kata sah baru ia boleh keluar menemui Panji.

"Sudah siap mas Panji?" tanya sang penghulu yang diangguki oleh Panji.

"Silhkan pak,jabat tangan nak Panji dan bacakan ijab-nya" ujar penghulu.

Pak Deni langsung menjabat tangan Panji,"Ananda Panji Agung Sanjaya saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Nadia Dewi Mahardika dengan mas kawin berupa emas seberat 500 gram dan uang sebesar 2200 dollar di bayar tunai" ucap pak Deni sembari menghentak tangan mereka pelan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadia Dewi Mahardika dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" balas Panji lanjar untung saja pihak wo sudah menyiapkan tulisan di atas meja jadi Panji tak perlu menghapalnya lagi.

"Bagaiman saksi sah?" tanya sang penghulu pada para saksi.

"SAH" serua kedua saksi bersama.setelah itu di lanjutkan doa bersama.

Lalu Nadia denga di dampingi Indi,Menik,dan Lili keluar dari kamar dan berjalan menuju Panji.Nana terlihat sangat cantik dengan kebaya hitam dan rambutnya yang di sanggul rapi.

Nana duduk di samping Panji dengan perasaan lega karena Panji bisa melakukan ijab qobul dengan baik. Nana menatap Panji dan tersenyum.

"Silahkan pasangkan cincin nya dan cium tangan suami mu sebagai bakti pertama mu sebagi istri dari mas Panji" ujar sang pembawa acara mengarahkan mereka.

Lalu Indi masuk membawa cincin itu,Panji mengambil cincin berbentuk mahkota dan ia sematkan di jari manis Nadia lalu bergantian Nadia menyematkan cincin polos namun jika diperhatikan ada ukiran namanya,ia sematkan di jari Panji.

Lalu Nana meraih tangan Panji dan mengecupnya lalu Panji mencium kening Nana.Lalu mereka berfoto ria dengan para kerabat dan sahabat yang datang.

Setelah itu mereka di beri waktu untuk istirahat sebelum resepsi nanti malam.Kini mereka tengah berada di kamr hotel.

"Mas bantuin tolong" teriak Nana dari arah kamar mandi.

Dengan malas Panji menghampiri Nana yang kelihatan kesusahan untuk melepas sanggul miliknya.

"Tolong bantuin,jepitnya ada yang nyangkut di rambut sakit banget ini" pinta Nana.

"Dimana?" tanya Panji mendekat dan melihat sanggul Nana yang hampir terlepas itu.

"Bagian bawah mas,cepet ih sakit rambut aku" rengek Nana.

Tanpa menjawab Panji memncoba membantu Nana,posisinya sangat dekat hingga bisa mencium aroma caramel yang menguar dari tubuh Nana ditambah kulit leher Nana yang putih mulus membuat sesuatu dalam dirinya menggila.

"Udah belum mas?" tanya Nana membuat Panji mengadah dan ia baru menyadari jika Nana hanya memakai bra saja,sial sepertinya Nana memang berniat menggodanya.

Panji kembali fokus lalu ia memberikan sanggul yang telah terlepas pada Nana kemudian keluar dari kamar mandi begitu saja.

"Ishh..kurang seksi apa gue,kok mas Panji gak ada reaksi sih" kesal Nana yang memang berencana menggoda Panji namun gatot alis gagal total.

Tapi bagai tak kehilangan akal setelah selesai mandi,ia hanya memakai bathrobe nya dan melihat Panji sedang duduk di kasur dan sibuk dengan ponselnya.

"Mas gak mandi?" tanya Nana mendudukan dirinya di samping Panji yang sudah melepas baju beskapnya dan hanya menggunakan celana training panjang dan kaos hitam polos.

"Belum,saya nungguin kamu selesai lama banget jadi saya ganti dulu" ujar Panji tanpa mengalihkan pandanganya

"Liat apa sih mas,serius banget?" tanya Nana sengaja menempelkan tubuhnya pada Panji.

Panji melirk Nana saat merasa sesuatu yang kenyal menempel lengan atasnya.Dan pandanganya langsung jatuh pada dada Nana yang sedikit menyembul dari bathrobe nya.

Panji merasa celena nya makin menyempit,Nana benar-benar sedang menguji-nya.

"Kamu lagi goda saya?" tanya Panji membuat Nana mengerutkan kening-nya pura tak mengerti.

"Enggak,tapi kalo kaya gini baru ngegoda namanya" balas Nana yang tangannya meluncur untuk meremas kenjantanan Panji yang masih terbungkus celana itu.

"Nana..." desis Panji saat merasakan dirinya semakin sesak.

"Apa mas,udah keras aja si junior" kata Nana terkekeh.

Panji menggeram dan menarik tubuh Nana hingga berada di bawah kungkunganya.

"Saya laki-laki normal Na dan kamu istri saya" desis Panji dengan suara beratnya.

Nana menatap manik hitam suaminya yang semakin menggelap dan mengusap rahang yang di tubuhi oleh bulu-bulu tipis di sekitarnya.

"Lakukan Mas,aku siap" bisik Nana menjadi lonceng penyambutan bagi Panji.

.....

yang iya-iya aja nih si Nana😂😂,jangan lupa vote sama komen yg banyak terus maaf masih banyak typo bertebaran.

Rianiani

Cantik bett si Nana ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik bett si Nana ini...

Mas Panji juga cakep bett

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang