MWIM 10

3.5K 213 50
                                    

Panji membawa Nana ke sebuah restoran dimana ia akan dipertemukan dengan Sesil dan Lea.

"Mereka masih di jalan tadi Lea baru bangun" ujar Panji memberitahu,sedari tadi Nana sudah menahan mual karena menahan marah dan takut sekaligus.

"Kamu mau pesen dulu?" tawar Panji,Nana menggelengkan kepalanya pelan.

Tak lama Sesil muncul sembari mendorong stroler dimana Lea yang masih tertidur,Nana semakin merasa mual melihat mereka.

"Lea tidur?" tanya Panji begitu Sesil tiba di hadapan mereka.

"Iya,tadi dia masih ngantuk gitu mas" jawab Sesil sambil tersenyum.

"Mba Nana,apa kabar?" lanjut Sesil

"Baik,duduklah" perintah Nana dengan wajah datarnya sungguh ia tak bisa mengendalikan lagi emosinya.

"Aku tunggu penjelasan kalian" tegas Nana sambil melipat tangannya di dada.

Panji menatap Nana sekilas lalu ia memanggil pelayan untuk memesan beberapa cake dan tiga gelas cappucino.

"Mba Nana mau tanya tentang apa?" tanya Sesil membuka suara.

"Siapa Lea sebenarnya?"

"Lea anak dari mba Aria dan mas Danar,tapi mba Aria meninggal dan mas Danar dipenjara sekarang" jelas Sesil dengan lancar dan cepat.

"Siapa Aria?,kenapa Danar bisa di penjara?" tanya Nana pelan masih mengendalikan rasa terkejutnya.

"Aria mantan pacar saya yang hampir saya nikahi tapi tepat dua hari sebelum pernikahan dia meminta saya untuk membatalkannya" kini giliran Panji yang bersuara.pria itu mengambil napas sejenak.

"Saya melihat Aria menangis sembari meminta maaf dan menyalahkan dirinya sendiri lalu menunjukkan sebuah testpack,saya sangat bahagia karena saya pikir dia mengandung anak saya, semua berjalan lancar hingga Lea lahir tapi tepat dua hari setelah itu saya menemukan Aria bunuh diri" lanjut Panji mencoba untuk tetap kuat.

Nana hanya diam mencerna semua penjelasan itu,ia menatap Lea sekilas lalu berganti menatap Sesil."Lea bukan anak kamu mas tapi kenapa kamu mau ngurusin dia bahkan dia manggil kamu daddy,kalo orang tua aku tahu pasti—"

"Rasa bersalah,saya punya rasa bersalah yang besar pada Aria,seharusnya saya bisa lebih menjaga dia" potong Panji cepat.

"Rumah yang mba tinggalin sekarang itu rumah yang di rancang sama mba Aria,semuanya adalah barang kesukaan mba Aria" tambah Sesil membuat Nana dan Panji terkejut.

"Aku pusing,aku mau pulang" ujar Nana baru saja ia berdiri namun tertahan oleh ucapan Sesil.

"Jadi yang pantas tinggal di rumah itu Lea bukan mba Nana,mba Nana bukan orang spesial karena pada kenyataannya mas Panji masih menyimpan rasa cintanya hanya untuk mba Aria bukan mba Nana" Jantung Nana berpacu dengan cepat mendengar kata-kata menohok dari Sesil.

"Diam,Sesil mas gak minta ya kamu bicara begitu" desis Panji tak menyangka Sesil akan menambah rumit masalah mereka.

"Itu kenyataannya mas,kamu bahkan masih nyimpen semua kenangan mba Aria di ruangan khusus yang bahkan eyang tuti dan eyang kakung gak tahu kamu masih nangisin Aria sampe malam sebelum kamu nikah mas" ucap Sesi panjang lebar membeberkan semua rahasia yang selama ini disimpan dengan baik oleh Panji.

"Dan kamu nikahin mba Nana karena dia mirip sama mba—" ucapan Sesil terhenti saat seseorang menyiramnya dengan air mineral dingin.

Bukan itu bukan Nana atau Panji tapi Lili yang entah sejak kapan ada disini bahkan ada Menik juga.

"Pulang, tempat lo bukan disini" ujar Indi menarik tangan Nana keluar sedangkan yang di tarik seperti kehilangan nyawanya.

"Seminggu lagi berkas cerainya selesai,dasar bajingan" lanjut Menik dan meninggalkan mereka diikuti Lili.

######

Cerai gak nihhh....sorry baru up gantung lagi tapi semoga semua like😂😂

Please voting

Rianiani

Sebelum negara api menyerang, tapi nyerangnya kecepetan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum negara api menyerang, tapi nyerangnya kecepetan...😂😂😂

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang