MWIM 7

3.5K 188 15
                                    

Nadia membuka matanya perlahan saat sinar matahari mulai mengusiknya.Setelah tersadar sepenuhnya dan mendapaiti Panji sudah bangun.

'Sexy banget laki gue' batin Nana melihat Panji yang sedang membaca buku dengan satu cangkir kopi di meja.Damn Nana baru sadar kalo Panji cuma pake celana piyama tanpa atasan membuat tubuh kekarnya menggoda iman Nana.

"Udah bangun itu langsung gosok gigi sama cuci muka bukan bengong" tegur Panji membuat Nana mencebik masih pagi aja sudah menyebelin.

"Iya nih mau gosok gigi tapi abis itu cium aku ya" pinta Nana sambil menghampiri Panji dan duduk di pangkuan pria itu.

"Enggak,bibir kamu kering gak enak buat di cium" tolak Panji lalu meletakan bukunya di meja dan tangannya melingkar nyaman di pinggang Nana.

"Enggak,aku jamin,aku baru beli lipblam rasa coklat yakin deh pasti kamu suka" kata meyakinkan Panji.

"Liat nanti kalo saya--" ucapan Panji saat Nana mencium dengan lancang.

Panji tersenyum lalu ia mengambil alih untuk melumat bibir Nana yang sebenarnya sangat kenyal dan manis itu.

"Eughh.." lenguhan Nana terdengar saat Panji semakin ganas mencium bibirnya.

Panji melepaskan pangutanya saat merek mulai kehabisan napas,Panji menatap Nana yang masih mengatur napasnya dalam.

Panji mengecup bibir basah Nana pelan,"Bisa gosok gigi sekarang?" tanya Panji sambil mengelus rambut panjang Nana.

Nana mengangguk pelan lalu ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dengan wajah bersemu.Ia pikir Panji akan mendorong nya tapi pria itu terlihat ganas.

Nana segara menggosok giginya dan mencuci mukanya saat melihat cermn ia baru sadar jika gaunya telah berganti dengan piyama dan ia samasekali tak ingat ia sudah berganti pakaian.

"Apa mas Panji ya yang gantiin baju gue berati dia udah liat dong badan gue" gumam Nana sambil menyentuh piyama berwarna kuning itu.

Sial mikirin Panji telah melihat tubuh nya saja bisa membuat sesuatu dalam tubuhnya berdesir.

"Na cepet,kita sarapan dulu" teriak Panji membuat Nana sadar dari lamunanya.

"Iya..ini udah selesai"  Nana keluar masih dengan piayama ia malas untuk berganti pakaian sedangkan Panji sudah memakai kaos polos berwarna hitam.

Nana dan Panji memilih untuk sarapan di kamar,mereka makan dengan hening hanya terdengar suara detingan sendok dan garpu.

"Mas mau nyobain punya kamu dong"  pinta Nana ambigu.

"Punya saya terlalu berharga buat di cobain sama kamu Na" Nana menatap Panji bingung.

"Apasih,mau nyobain itu sop ayam punya kamu,kok aku gak di pesenin?" protes Nana.

"Makan yang banyak" titah Panji menaruh mangkuk berisi sop ayam dan mengambil alih nasi goreng milik Nana walau ia tak terlalu suka memakannya di pagi hari,terlalu berminyak menurutnya.

Setelah mereka selesai mereka memilih turun untuk menemui para keluarga sebelum berangkat ke Yogyakarta nanti siang.

Nana dan Panji menghampiri keluarga mereka yang sedang menikmati teh dan kopi ada juga beberapa cemilan di meja.

Nana berlari kecil menghampiri mereka dan memeluk mereka satu-persatu. Namun senyumnya luntur saat melihat Lea dan Sesil yang juga duduk diantara keluarga nya.

"Udah makan kamu Na?" tanya eyang uti sambil mengusap punggung tangan Nana yang ada di pundaknya.

"Udah dong,eyang udah minum obat pagi ini?" Nana balik bertanya.

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang