MWIM 8

3.4K 174 5
                                    

Setelah perjalan satu jam lebih akhirnya mereka sudah tiba di Yogyakarta,tempat kelahiran Panji sebelum akhirnya pindah ke Jakarta.

"Kenapa diem aja Na?" tanya Panji sambil melirik Nana yang sedari tadi hanya diam saja.

"Gak ada juga yang mau aku omongin, gak tahu deh kalo mas Panji mungkin mau jelasin tentang siapa Lea" balas Nana dengan nada menyindir.

"Na,kita udah bahas ini Lea itu bukan anak aku" jelas Panji yang mereka gerah karena terus dicurigai oleh Nana.

"Ya terus siapa?,tinggal jawab doang" desak Nana karena ia sudah kadung kesal dan penasaran sekaligus.

"Kamu gak perlu tahu urusan orang lain Na,mau siapa ayah Lea kamu gak perlu tahu" Nana menoleh begitu mendengar jawaban Panji,jadi ia adalah orang lain buat Panji,ia tahu itu tapi kenapa hatinya berdenyut nyeri.

"Iya aku orang lain ya mas dan ga bakal jadi orang yang spesial buat kamu" lirih Nana lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela menikmati semilir angin kota Yogyakarta.

Panji menatap Nana,ia merasa bersalah mengucapkan hal itu tapi Nana juga tidak seharusnya mendesaknya begitu.

"Kita makan dulu,ada gudek yang enak di sekitar sini" ujar Panji tapi tak mendapat jawaban apapun dari Nana.

Mobil SUV hitam itu berhenti di sebuah rumah makan sederhana namun terlihat cukup ramai.Panji mengandeng tangan Nana untuk masuk ke dalam.Nasi gudek Bu Ratmi nama rumah makan itu.

"Siang mas Panji toh,sampun lami mboten mriki" sambut seorang wanita paruh baya mengenakan kebaya berwarna hijau.

"Enggeh,saya memang pulang ke Jakarta beberapa bulan lalu budhe" balas Panji sopan sedangkan Nana hanya diam saja memperhatikan mereka.

"Loh ini siapa mas,ayune pol" tanya sang ibu sambil melihat Nana.

Nana tersenyum lalu mengulurkan tangannya, "Saya Nadia,budhe bisa panggil Nana" kata Nana memperkenalkan dirinya.

"Dia istri saya Budhe" tambah Panji

"Lah kok gak ngomong mau nikah mas,kan jadinya Budhe gak dateng"

"Gak papa Budhe lagian acaranya cuma keluarga besar saja"

"Iya tah,ya sudah selamat atas pernikahannya ya mas,buat hadiah silahkan mau makan apa gratis" tawar Budhe Ratmi

"Terimakasih Budhe,kamu mau makan apa Na?" tanya Panji menoleh ke arah Nana.

"Menu yang biasa kamu pesen aja mas" balas Nana sambil tersenyum.

"Saya mau dua nasi gudeg sama ayam goreng ya budhe,minumnya teh anget aja" ujar Panji

"Okay mas tunggu dulu ya" balas Budhe Ratmi.

"Kita duduk disana aja" ajak Panji lalu berjalan ke salah satu kursi dekat dengan jendela dan duduk disana.

Nana memperhatikan Panji yang sibuk dengan ponselnya untuk membalas beberapa e-mail yang masuk dari klien.

"Mas..." panggil Nana,Panji langsung menatap Nana dan menyimpan ponselnya di atas meja.

"Kenapa,kamu mau pesen yang lain?" tanya Panji perhatian.

Nana menggelengkan kepalanya, "Aku mau tanya tentang Lea boleh?"

"Apa yang mau kamu tahu?"

"Siapa ayah Lea kalo bukan kamu kalo aku liat Lea gak terlalu mirip sama Sesil" ujar Nana sangat hati-hati takut Panji tersinggung lagi.

"Sesil emang bukan ibu kandung Lea,dia adik dari ibu Lea dan ayah Lea maaf belum bisa saya jawab" balas Panji,sebenarnya Nana tidak puas dengan jawaban Panji tapi ia memilih diam.

Tak lama makanan mereka datang,mereka makan dengan tenang tapi sesekali Panji menatap Nana.

"Kamu mau tahu cerita tentang kenapa Lea bisa panggil saya daddy?" tanya Panji tiba-tiba.

"Apa aku bakal sakit hati?,kalo iya mending gak usah deh aku belum siap" sarkas Nana.

"Kamu cukup percaya sama saya" pinta Panji

"Kita liat nanti apa mas Panji bisa di percaya" balas Nana mencoba untuk tidak terbawa rasa cemburu nya.

Setelah selesai makan mereka memilih pulang namun Panji harus pergi ke kantor karena ada urusan yang penting.

"Saya langsung berangkat,jangan lupa kunci pintu" pesan Panji lalu mengecup kening Nana.

"Iya hati-hati" balas Nana sambil tersenyum lalu mengambil tangan Panji untuk dicium.

Tanpa sadar Panji tersenyum tipis,dan tangannya mengusap rambut Nana lembut.Setelah Nana turun dari mobil dan mobil itu langsung melaju.

Baru saja Nana mau berbalik membuka pintu rumah,sebuah suara memanggilnya.

"Mba Nana,bisa kita bicara sebentar?"

....

Nah lohhh,siapa dia????,Nana tuh penasaran tapi takut sakit hati😂😂😂

Rianiani

Selfi dulu buat laporan ke ayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selfi dulu buat laporan ke ayang

Si penasaran tapi takut sakit hati

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang