Panji memasuki rumah dan terlihat Nana sedang bersenda gurau dengan gadis yang tak asing baginya.
"Ningrum,udah pulang sekolah kamu?" tanya Panji seraya mendekat lalu mencium puncak kepala Nana.
"Gurunya lagi rapat jadi pulang cepet tapi ada pramukaan,mau berangkat lagi ini juga" jawab Ningrum.
"Udah selesai urusannya mas?" tanya Nana sembari berdiri dari duduknya untuk mengambilkan satu piring lagi untuk Panji.
"Udah,cuma tandatangan berkas doang" jawab Panji, ia tak bohong tadi memang ia ke kantor tapi Sesil menghubunginya karena Lea rewel.
"Mas, Lea gak ikut kesini?" tanya Ningrum membuat Panji melirik ke Nana yang sibuk dengan cake-nya.
"Ada tapi di apartemen"
"Apartemen siapa?" tanya Nana cepat.
"Saya,Lea rewel nyariin saya jadi—"
"Mereka harus banget ngikutin kita terus,kamu tuh siapanya mereka sih mas?!" tanya Nana dengan kesal.
"Bisa kamu tenang?"
"Gimana bisa tenang, aku punya suami tapi sibuk ngurusin keluarga orang" Nana semakin tak bisa menahan rasa kesal nya.
"Na,kita udah bahas ini ya" jawab Panji mencoba tenang.
Sedangkan Ningrum merasa bingung dengan situasi ini memilih untuk pamit berangkat lagi ke sekolah.
Setelah melihat Ningrum benar-benar pergi,Nana mengambil ponselnya dan memperlihatkan isi chat-nya dengan Lili.
"Kemana kamu mas,kamu bukan ke kantor!!" pekik Nana tak bisa menahan emosinya lagi.
"Lea rewel nyariin jadi saya harus pergi ketemu Lea" jelas Panji.
Nana mendekat dan mencengkeram kemeja bagian depan yang Panji gunakan,"Dimana ayah Lea,kenapa kamu mas yang harus datang? "
"Saya gak tahu,kalo saya tahu juga bakal bunuh orang itu karena udah buat Aria menderita" balas Panji tajam membuat Nana berjalan mundur.
"Jadi saya mohon jangan libatkan rasa cemburu kamu itu ke Lea dan Sesil" tambah Panji.
Nana menatap Panji datar,lalu ia mengambil tas yang ada di meja,"Aku mau nginep di hotel bareng Lili,sebelum kamu jelasin semuanya ke aku bukan tentang kenapa Lea panggil kamu daddy tapi kenapa kamu bisa sebegitu-nya ke mereka "
Baru saja ia melangkah tangan Panji menahannya, "Kau tidak akan pergi kemanapun, Nadia" tandas Panji dengan menatap Nana dalam.
"Jelasin semuahmftt" Panji langsung membungkam mulut Nana dengan bibirnya,ia menciumnya dengan kasar.
"Saya mohon beri saya waktu" pinta Panji setelah ciumannya terlepas.
"Kapan?,atau aku tanya ke ayang uti dan kakung aja?" tantang Nana membuat Panji makin frustasi.
"Besok kita ketemu mereka biar kamu tahu semuanya" putus Panji sembari menarik Nana untuk di peluk dengan erat
"Jangan pergi,cukup Aria saja yang pergi begitu saja kamu jangan" lirih Panji terdengar sangat rapuh.
.......
Ingin yang ini tapi juga ingin yang itu...😂😂😂,jangan votmen besti...
Rianiani
Yang bikin ovt

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ice Man
RomantiekDijodohkan dengan pria yang sangat dingin dan minim ekspresi membuat seorang Nadia Dewi Mahrdika tertantang untuk membuat pria itu bertekuk lutut padanya. 'Liat aja mas kamu bakal bucin sama aku' ~Nadia Dewi Mahardika 'Saya tidak suka perempuan manj...