MWIM 21

2.9K 148 2
                                    

Nana duduk dengan di kelilingi oleh tiga sahabatnya,ia merasa seperti orang yang akan di hukum mati.

"Kenapa sih?" ujar Nana membuka suara karena ia semakin tidak nyaman dengan tatapan tajam sahabatnya.

"Lo balik lagi sama si bajingan gila itu?" tanya Indi dengan tatapan sinis nya.

"Gue kasih dia kesempatan soalanya—"

"Gak bisa,mba gak hargain usaha gue dong kalo kaya gini akhirnya" sewot  Lili kesal.

"Iya Na,lo udah diperlakukan gak adil loh,masa balik lagi" tambah mba Menik mencoba tenang.

Nana menghela napas panjang,"Apa yang udah terjadi sama gue waktu kita SMA?" tanya Nana tiba-tiba membuat mereka bertiga terkejut.

"Maksud lo apaan sih?" tanya Indi mencoba mengelak.

"Gue pernah break selama setahun, selama itu apa yang terjadi sama gue?" Nana bertanya lagi dengan nada yang menekan.

Lili,Indi,dan Menik hanya diam mereka tak mungkin mengatakan yang sebenarnya karena itu bukan hak mereka.Nana menatap mereka satu persatu.

"Li,apa yang terjadi sama gue?" tanya Nana sambil menatap Lili.

"Mba,gue gak berhak bilang semua itu yang berhak cuma Om sama Tante" balas Lili pelan.

"Gimana kalo mas Panji adalah orang yang ngebantuin gue di masa gue hampir gila" Indi langsung menoleh ke arah Nana.

"Maksud lo gimana Na?" tanya Indi

"Mas Panji ngelindungi gue,okay emang ini terkesan dia lebih melindungi Sesil daripada gue tapi percaya mas Panji tuh cuma mau gue tetap waras setelah kejadian diamana gue liat wanita hamil yang nusuk perutnya sendiri" jelas Nana panjang lebar.

Menik beralih memeluk Nana erat,"Gue tahu Na,tapi gue mohon lo jangan bertahan sama Panji karena lo merasa punya hutang budi,apa lo bahagia sama Panji?" tanya Menik kali ini Nana yang terdiam,apa dia bahagia dengan Panji atau kerena ia merasa hutang budi pada Panji.

Nana menarik napas panjang lalu menghembuskan nafasnya perlahan,"Gue bahagia sama mas Panji" tegas Nana

"Kalo lo bahagia,kita juga dukung lo Na,tapi lo harus janji jangan pernah terluka lagi" sambung Indi lalu memeluk Nana,diikuti Lili.

"Gue dukung lo mba,tapi kantor gue selalu open buat aduan lo gratis lagi" celoteh Lili membuat mereka tertawa pelan.

.......

Sedangkan Panji sedang berbicara serius dengan Banyu dan papah mertuanya. Ia tak bisa terus menyembunyikan hal besar ini dari Nana.

"Pah,saya sudah berbicara dengan Nana dan dia mau mengerti tapi saya tidak bisa lagi membiarkan Sesil berkeliaran bebas tanpa rasa bersalah" ujar Panji.

"Lalu kamu mau bagaimana Ji?" tanya papah dari Nana.

"Saya akan membuka kasus Aria lagi dan saya mau Sesil menerima hukuman yang setimpal" balas Panji yakin.

"Kamu tahu kan,kalo kasus ini dibuka lagi gak nutup kemungkinan Nana juga bakal terseret" ucap Banyu.

"Nana siap,buat jadi saksi" ucap seseorang yang tak lain adalah Nana yang baru masuk kedalam kamar inap suaminya itu.

.....

Upppp mumpung mood wkwkw,jangan lupa vote sama komen soalnya aku suka baca komenan kalian satu-satu hehe

Love
Rianiani

Married With Ice Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang