BAB1

441 50 2
                                    

Saat ini para pemuda sedang berkumpul sejak tadi ditemani oleh salah satu asisten sang bunda ratu, mata mereka masih terus memperhatikan benda persegi panjang yang berbentuk apel digigit dengan penasaran salah satu dari mereka pun bertanya.

"Gunanya benda ini dan namanya apa kak Joshua ?," tanya lelaki yang paling muda diantara mereka.

"Ini namanya Iphone gunanya untuk saling menghubungi, dan kalian jangan pernah tunjukkan jati diri kalian selama disini jika ingin hidup," jawab asisten yang bernama (Joshua).

"Ck, kenapa harus begitu sih kak ?" decak seorang lelaki yang suka jail.

"Karena jika jati diri kalian terbongkar maka nyawa kalianlah yang jadi taruhannya," jawab Joshua.

"Di bumi waktu sekolah itu malamkan ?" tanya seorang lelaki yang sejak tadi betah menyimak.

Johsua lalu mengeluarkan delapan cincin yang kini ditaruh diatas meja membuat para pemuda yang 100% vampire tersebut menatap Joshua dengan bingung namun yang mereka dapati hanya senyuman.

"Cicin ini agar kalian bisa terlindungi dari sinar matahari kalian tau jika vampire tidak bisa kena matahari dan juga dibumi sekolah itu pagi sampai siang Fenly," jawab Joshua.

"Tapi jika tanpa sengaja melihat darah taring kami keluar tidak masalah ?" tanya lelaki yang paling muda diantara mereka.

"Saya sudah lama tinggal di bumi jadi saya percaya jika kalian juga bisa kendalikan diri," jawab Joshua.

"Terus bagaimana kami makan dan minum ?" tanya lelaki random tersebut.

"Karena kalian tidak terbiasa selain darah makan setiap satu minggu sekali saya akan datang untuk mengantar stock darah buat kalian," ucap Joshua.

Membuat para lelaki kini berbinar sejak tadi inilah yang mereka harapkan darah karena tanpa adanya darah mereka tidak mungkin bisa tenang, dengan bahagia mereka langsung memeluk Joshua karena sejak kecil mereka telah anggap Joshua sebagai seorang ayah begitu pun sebaliknya Joshua telah menganggap mereka seorang anak.

"Tugas kalian disini selain karena hukuman juga karena inilah saatnya kalian bertemu mate kalian sebelum bulan merah muncul," ucap Joshua.

"Kalau Blood Moon muncul kenapa?" tanya Fenly bingung.

"Jika muncul tapi kalian masih belum bertemu sama mate kalian maka kalian akan semakin melemah karena darah dari mate kalian bisa membuat kalian kekal," jawab Joshua.

"Mulai dramatis," celetuk lelaki yang berponi.

"Sandy jangan bertingkah," tegur lelaki berkacamata.

"Kamu juga Zweitson sama ni Ricky bukan mendengarkan malah main game," celetuk Farhan.

"Maaf bang tidak lagi," ucap lelaki yang bernama Ricky yang kembali mematikan ponsel tersebut.

"Mentang-mentang ponsel baru," ujar lelaki yang sejak tadi menggunakan sihir.

"Diamlah bang Gilang dari pada kamu main sihir mulu sejak tadi," ucap Zweitson.

"Tapi bukankah itu saatnya kita berperang," gumam Fenly.

Namun berhasil membuat mereka semua terdiam dengan saling melakukan Telepathy.

"Itulah yang jadi alasan utama kalian melemah bahkan bisa mati ketika Blood Moon muncul maka kalian akan kembali ke dunia imortal dan ikut berperang jangan lupakan jika kalian seorang putra mahkota," ucap Joshua.

"Kapan Blood Moon pertama tiba?" tanya Farhan.

"Besok," jawab Sandy asal hingga dijitak oleh Farhan.

"Satu bulan dari sekarang," ucap Joshua.

Membuat beberapa lelaki kini menunduk apakah mereka bisa bertemu matenya sebelum saat itu tiba, apakah mereka bisa menyelamatkan hidupnya atau malah berakhir mati sebelum ketemu mate nya jujur saja mereka sangat ragu saat ini.

"Kalian jangan nyerah karena mate kalian ada disekitar kalian mereka ada disekolah kalian," ucap Joshua.

Perkataan dari Joshua membuat mereka menoleh kearahnya yang dibalas senyuman manis Joshua, mereka berharap apa yang dikatakan sebuah kebenaran agar nanti mereka akan

"Tapi bagaimana kak Joshua bisa tau?" tanya Fiki bingung.

Karena yang mereka tau Joshua selalu fokus kerja dan ke kerjaan lalu turun ke bumi karena terlalu fokus.

"Karena selama ini saya juga memantau mate kalian dari bayi," ucap Joshua membuat mereka mengangguk.

Kini mereka penasaran dengan gadis yang akan menjadi jodoh abadinya, semoga saja type nya namun jika tidak maka mereka akan menerima kekurangannya.

"Sana tidur ini sudah malam semua telah siap jadi besok kalian tinggal masuk saja, itu kunci mobil buat kalian ada 3 dan jangan lupa yang saya katakan tadi seminggu lagi saya akan kesini," ucap Joshua yang telah berdiri.

"Kak Joshua mau kemana?" tanya Fiki.

"Mau ke istana," jawab Joshua yang telah melakukan Teleportasi.

Dan kini para lelaki tersebut memasuki kamar yang telah disediakan, mereka kini akan siap menghadapi apapun dengan menyembunyikan identitas mereka.

"Aku bisa merasakan jika mate ku seorang pemusnah vampire dan juga tidak akan percaya adanya vampire," ucap Fenly dalam hati.

. Selamat membaca .

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang