BAB19

169 38 3
                                    

Saat ini Citra dan Mufida tugasnya memotong ikan yang masih hidup, sedangkan Alyssa membuat bumbu, Ael masak nasi, Zahra membantu bu Nana membereskan rumah, sedangkan Yessica dan Nindy tugas mencuci piring setelah makan nanti, jika tanya kemana Aulia maka jawabannya dia habis dikejar oleh angsa yang nyosor tiba-tiba membuatnya terpaksa membantu membereskan rumah setelah makan.

"Aaaaa emaaak ikannya berjalan," teriak Mufida membuat mereka memperhatikannya.

"Kenapa kamu Muf?" tanya Ara bingung.

"Ikannya berjalan tu itu," ucap Mufida yang melihat ikannya berjalan menuju kakinya membuat semua perempuan tertawa.

"Itu ikan mainan," ucap Ael yang masih tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu ikan mainan," ucap Ael yang masih tertawa.

Setelah Citra dan Mufida selesai memotong ikan dan daging rusa langsung diletak ke meja, dan kini Ara pun langsung memasak berbagai macam makanan seperti pasta dan sushi ikan lainnya.

Disaat Ara selesai memasak Un1ty dan suami dari Nana pun pulang membuat Ara menahan rasa terkejut karena sejak tadi Fenly memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disaat Ara selesai memasak Un1ty dan suami dari Nana pun pulang membuat Ara menahan rasa terkejut karena sejak tadi Fenly memperhatikannya.

“Sejak kapan kamu disitu?” tanya Ara bingung sedangkan beberapa gadis sedang memindahkan ke meja makan untuk mereka sarapan.

“Sejak tadi.”

Disaat Ara baru mau duduk matanya tidak sengaja melihat siku Fenly yang diikat oleh kain sepertinya lelaki itu habis terluka membuat Ara berinisiatif mengobati lengan Fenly dengan bawang putih untuk mengurangi lukanya dengan cepat dirinya pun mengambil bawang putih dan memegang siku Fenly membuat semua member Un1ty membulatkan matanya.

“Bawang putih untuk apa?” tanya Farhan.

Kini mereka berusaha menahan mati-matian dirinya agar tidak menunjukkan sosok mereka yang asli jika itu terjadi maka semua akan berakhir.

“Mengobati lukanya agar tidak infeksi,” ucap Ara.

“Pakai P3K saja,” ucap Nana yang kini memberikan

“Baiklah tapi kenapa setiap aku membawa bawang putih kalian malah seakan horor melihatnya sunggu aku curiga jadinya,” ucap Ara yang kini langsung mengobati luka Fenly membuat lelaki itu sedikit meringis.

“Satu harian kerjaan Ara mengobati luka mulu ya,” ledek Mufida.

“Terkadang orang yang mengobati luka dialah yang akan memberi luka,” ucap Ara datar membuat mereka terdiam.

“Ara jangan mah kalau sudah bicara suka ngenain jantung jahat banget,” ucap Citra membuat mereka tertawa mencairkan suasana.

“Ayo makan keburu dingin,” ajak suaminya Nana membuat mereka tersenyum.

Dan kini mereka pun makan dengan tertib setelah makan Yessica, Nindy dan Aulia pun mengerjakan tugasnya sedangkan Ara duduk di teras dengan syal yang melekat dilehernya,  hingga Zweitson pun duduk disamping gadis itu.

“Bagaimana rasanya berada disini?” tanya Ara yang kini mengeratkan jaketnya.

“Kita seakan berada di luar negeri,” ucap Zweitson polos membuat Ara tertawa.

Disaat mereka berdua sedang bercanda seorang gadis kini menghampirinya ditemani seorang lelaki membuat Ara menghampirinya.

“Hallo,” sapa Ara dengan senyum tipisnya.

“Hai juga,” sapa balik mereka.

“Aku Ara kalau kalian berdua siapa dan kenapa berada disini?” tanya Ara bingung.

“Aku Angelina dan dia Sean,” ucap Angelina membuat Ara mengangguk.

“Aku Ara, boleh aku tau tentang desa ini?” tanya Ara penasaran yang diangguki oleh gadis didepannya.

Disaat Angelina ingin menjelaskan tentang desa harus ke tunda karena teman-teman dari Ara kini menghampirinya termasuk kekasihnya membuat Ara memutar bola mata malasnya.

“Bicaranya dirumah kita saja ayo,” ajak Ara dan kini mereka berjalan menuju rumah.

Tidak sampai beberapa menit mereka pun telah tiba dirumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil tersebut, Ara langsung mempersilahkan mereka berdua untuk duduk hingga Alyssa pergi membuatkan tes untuk kedua tamunya.

“Desa ini dulunya makmur banyak penghuninya tapi sayang banyak pembunuhan disini karena ingin berburu harta karun yang katanya tersimpan di sebuah tempat, team ku selalu melakukan traveling untuk mencari info agar bisa dipresentasikan tapi saat itu ada yang berkhianat ingin menang sendiri semua pembicaraan kami direkam dan kami tidak sadar saat itu pas 1 tahun lalu,” ucap Sean membuat Ara mengangguk.

“Masih baru-baru,” gumam Ara.

“Lalu disaat malam kapten-kapten ku sedang melalukan diskusi dipertengahan mereka dibunuh secara sadis oleh orang yang tidak dikenal mereka diracuni dan aku yang baru datang saat itu hanya bisa bersembunyi, ku akui kaptenku tampan-tampan semua bagai dewa Yunani mendekati kata sempurna bahkan wajahnya mereka membuat penghuni desa betah memandanginya,” ucap Angelina yang kini berusaha mencairkan suasana meskipun matanya telah memerah.

“Berarti kaptennya lebih dari 2 orang?” tanya Alyssa yang penasaran.

“Iya ada 9 orang dan aku perempuan sendiri asistennya sedangkan yang lain 4 orang lelaki sebagai asistennya,” ucap Angelina membuat mereka mengangguk paham.

“Dan tempat pembunuhannya dirumah ini itu membuatku sangat terkejut ketika kalian tinggal disini,” ucap Sean.

“Aku tadi malam kebangun jam 1 disaat aku ingin ke kamar mandi aku melihat siluet beberapa orang lelaki apakah mereka itu kapten?” tanya Ara yang bergidik ngeri dia memang bukan indigo namun terkadang dia bisa melihat tanpa sebab.

“Bearti arwah para kapten masih tidak tenang dirumah ini, sebenarnya pembunuh itu orang penjaga hutan terdapat 11 orang dan suami kak Nana salah satu pembunuhnya kalian harus hati-hati aku ingin pulang ke negaraku tapi aku tidak bisa meninggalkan mayat-mayat para kapten yang saat ini masih belum tau dimana,” ucap Angelina yang menangis membuat Fenly memberikannya tisu.

“Kita akan membantumu,” ucap Sandy membuat Angelina tersenyum haru.

“Sungguh kalian sangat baik padaku padahal kita baru berkenalan,” ucap Angelina.

“Apakah pembunuh itu masih berkeliaran didesa ini?” tanya Fenly yang diangguki Sean.

“Aku dengar mereka ingin mencelakai kalian makanya segera aku kesini,” ucap Angelina.

Member Un1ty teringat ketika mereka sedang berburu dan Fenly pun menceritakan apa yang terjadi selama mereka berburu.

.Selamat membaca.

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang