BAB5

220 38 2
                                    

“5 bulan lagi sepertinya,” jawab Jia Li yang kini mengelus rambut gadis itu.

“Tapi Mama bukannya maid kita banyak kenapa tidak memintanya untuk Ara kekamar mama?” tanya Ara yang telah rebahan sejak tadi.

“Mama tidak mau merepotkan maid,” jawab Jia Li membuat Ara manyun.

“Tapi Ara bisa dimarahin papa lagi kalau mama kenapa-napa,” kesal Ara membuat sang ibu tertawa.

Ara ingat saat itu dirinya dimarahi habis-habisan oleh ayahnya karena melihat Jia Li terjatuh dari kamar mandi untung saja saat itu sang ibu belum mengandung, Ara yang tidak tau apa-apa berakhir bertengkar bersama sang ayah dan mengunci diri di kamar, hingga Jia Li meminta maaf terhadap anak gadisnya yang baru pulang sekolah tapi terkejut karena teriakan Jia Li ketika terjatuh.

“Jangan diingat lagi ayo kita tidur besok kamu sekolah bisa terlambat,” ajak Jia Li dibalas anggukan Ara.

“Good night ma,” ucap Ara yang kini mematikan lampunya dan menghidupkan lampu kecil dimeja.




































Kini pagi pun tiba Ara telah bersiap dengan seragam sekolahnya dirinya sedikit mengoleskan pelembab dibibir agar tidak kelihatan pucat, setelah dirasa sudah rapi dirinya langsung menuruni tangga.

“Pagi Ma, pagi Pa, pagi para maid,” sapa Ara yang kini sedang meminum susu yang telah disiapkan oleh ayahnya.

“Pagi kembali nona,” seru para Maid.

“Pagi juga nak ayo duduk sarapan dulu,” ucap Jia Li.

“Aku buru-buru ma takut telat,” ucap Ara yang kini telah menghabiskan segelas susu.

“Pagi juga apa kamu masih ada uang?“ tanya Davion ayah kandung Ara.

“Masih banyak setiap weekend kan dikirim papa kalau gitu Ara berangkat dulu,” ucap Ara.

Kini dirinya kembali membawa tas punggung yang hanya berisi buku-buku,  dengan segera dirinya berlalu menuju mobil yang disiapkan oleh salah satu maid, setelah tiba di sekolah Ara dirinya langsung keluar parkiran, namun tanpa sengaja bertabrakan sama salah satu anak baru yang baru datang dan kini sedang menunggu para temannya turun dari mobil.

“Fen maaf ya telah menabrakmu, permisi,” ucap Ara datar.

Namun yang dia dapati hanya sebuah deheman oleh lelaki pemilik nama Fenly,
Setelah kepergian Ara para sahabat lelaki itu langsung menghampiri Fenly dengan mata yang bercahaya dan taring yang muncul.

“Kamu tidak apa-apa Fen?” tanya Sandy hawatir namun kini matanya menjadi merah.

“Jangan tampakkan wujud asli kalian,” bentak Fenly.

Membuat mereka kembali seperti biasa tanpa taring, meski taring Fenly juga tadi muncul namun sebisa mungkin dia menahannya untung saja tidak ada seseorang disekitar mereka jika ada maka akan menjadi masalah besar.

“Ara,” sapa Hiro.

Hiro kini melangkahkan kakinya menuju Ara membuat gadis itu menatapnya bingung, karena tumben ketua osis yang terkenal kini menyapa dirinya yang terlalu cuek pada sekitar.

“Ada apa kak?” tanya Ara datar.

“Kita membuka pendaftaran untuk seleksi pengurus OSIS jadi tolong beri tahu kelasmu jika mau menjadi osis pendaftarannya akan dibuka tanggal 6 sampai 7 dan daftarnya ke wakil osis,” ucap Hiro membuat Ara mengangguk paham.

“Wakil osis siapa aku lupa,” ucap Ara membuat Hiro tertawa.

“Wakil osis itu Joey,” ucap Hiro membuat Ara mengangguk paham.

“Seleksinya kapan?” tanya Ara.

“Tanggal 8 kita akan mengadakan seleksi tanggal 9 orasi tanggal 10 pemungutan suara tanggal 11 pengumuman,” ucap Hiro.

“Baiklah kalau begitu saya ke kelas dulu ya kak Hiro permisi,” ucap Ara yang langsung memasuki kelasnya.

“Ra kalau bisa segera ya karena kita juga akan mengadakan pesta anniversary sekolah tanggal 25,” ucap Hiro yang diangguki Ara.

Sedangkan Hiro kini tersenyum tipis sejujurnya selama ini Hiro diam-diam telah menyukai Ara, gadis yang dia temui ketika mos dulu dimana gadis itu terlambat dan dihukum oleh Joey disaat gadis itu kelelahan baru selesai dihukum, Hiro membayar seseorang untuk memberikan sebotol air dengan segera gadis itu terima dan meminumkannya.

Dimata Hiro Ara gadis yang berbeda penuh teka teki karena sifat misteriusnya yang lebih suka menyendiri, lelaki itu mengetahui semua hal tentang Ara karena Hiro sahabat kecil Ara saat masih berusia 5 tahun saat itu Hiro berusia 7 tahun.

Tanpa diketahui kini seorang lelaki berdiri dengan taring yang muncul karena dirinya sangat kesal, ingin saja dirinya mengigit leher lelaki itu namun dia akan dalam masalah jika itu terjadi karena Hiro merupakan werewolf saudara tiri dari Fenly tanpa semuanya tahu, sedangkan di dalam kelas telah heboh sejak tadi setelah Ara memberikan pengumuman menyangkut osis.

“Aku mau daftar osis, kalau kalian akan daftar jadi ketua osis atau tidak?” tanya Zahra.

“kalian bahas sosis apaan?” tanya Mufida membuat para temannya kesal sejak.

“Osis Fid osis, aku akan daftar jadi ketua osis,” ucap Citra kesal membuat Mufida nyengir.

“Tidak tau,” ujar Ara cuek karena fokus dengar music.

“Aku masih mikir dulu,” ucap Alyssa cuek karena sejak tadi betah main game.

“Aku mau daftar jadi anggota osis saja,” ucap Aulia.

“Aku mau jadi bendahara osis,” ucap Mufida membuat Zahra menjitaknya.

“Yang ada langsung korupsi lo mah Muf, gue masih bingung lihat nanti,” ucap Ael.

“Aku sama Nindy juga tidak mau ikut osis karena kami berdua sudah daftar ekskul fotografi,” ucap Yessica yang diangguki oleh Nindy.

“Keren kakak dua ini, eh btw ayangik tau tidak masa Un1ty sejak tadi curi padang ke arah sini mulu,” ucap Aulia pelan agar tidak menyinggung.

“lupakanlah mereka anggap saja roh,” ucap Alyssa asal karena masih masih fokus.

.Selamat membaca.

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang