BAB17

184 37 3
                                    

Kini mereka masih betah menelusuri jalan menuju tempat, sesekali diantara mereka menggosok-gosokkan telapak tangannya karena terlalu dinginnya udara, bahkan kini Fenly sedang menggendong Ara karena keseleo kesandung batu akibat tempat yang mereka pijak seakan tertutup salju dan Farhan pun langsung mengajak mereka mencari tempat untuk berteduh sementara waktu dari udara dingin.

“Kita singgah dimana ?” tanya Mufida yang saat ini sudah gemetaran menahan dinginnya udara yang mulai meningkat bahkan bernafas saja mereka bisa mengeluarkan asap membuat Fajri mengenggam sang gadisnya.

“Tunggu aku fikir dulu,” ucap Citra yang kini juga gemetaran membuat Fiki memakaikannya jeket.

“Seperti punya otak saja kamu main fikir,” ucap Ara sarkas yang saat ini dia masih digendongan Fenly membuat Citra memanyunkan bibirnya.

“Kak kalau bicara jangan suka benar kenapa kasihan ini jantungku ntar malah berpindah ke ginjal kan tidak lucu,” ucap Citra membuat mereka tertawa.

Namun tidak berlalu dengan Ara yang kini malah mencari kenyamanan didalam gendongan Fenly, karena Ara tidak kuat akan udara dingin hal itu membuat Nindy menyelimuti Ara dengan selimut miliknya.

“Eh itu ada rumah kesana yuk,” ajak Gilang yang melihat rumah berbentuk unik.

“Tapi tempat itu ditutup oleh salju dan itu sepertinya desa bukan sekedar rumah,“ ucap Zweitson membuat mereka saling pandang namun tidak dengan Ara yang kini tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Tapi tempat itu ditutup oleh salju dan itu sepertinya desa bukan sekedar rumah,“ ucap Zweitson membuat mereka saling pandang namun tidak dengan Ara yang kini tertidur.

“Kita istirahat disana saja lagi pula ini sudah hampir malam biasanya hewan buas selalu keluar di jam segini,” ucap Fenly yang diangguki oleh mereka semua.

.
.

Kini mereka pun berjalan menuju halaman rumah tersebut sungguh unik bukan di Indonesia tepatnya dalam hutan ada salju sungguh hal ajaib difikiran mereka hingga seorang wanita tidak terlalu tua menyambut kedatangan mereka dengan senyum tipis membuat para member Un1ty kini saling tatap-tatapan mereka pun melakukan Telepathy.

Inikan maid diistana yang telah pensiun bagaimana bisa ada disini?” tanya Fenly dalam hati.

Kamu tanya aku lalu aku mau tanya siapa Fen, maid ini mungkin akan membantu kita lagi pun bunda ratu anggap maid ini sebagai adiknya pasti dia orang baik,” ucap Sandy dalam hati.

Itu yang aku bahas bangSan!,” bentak Fenly dalam hati dengan kesal.

“Fen wajahmu kenapa keliatan kesal capek ya gendong aku?” tanya Ara membuat Fenly tersenyum manis pada kekasihnya.

“Ayo kalian semua silahkan masuk gubuk saya memang sederhana tapi saya harap kalian bisa betah,” ucap wanita tidak terlalu tua tersebut dengan senyum.

.
.

Setelah mereka masuki rumah tersebut kini mereka begitu takjub akan apa yang dilihatnya sekarang, rumah ini sangat unik karena interior dekorasi rumahnya membuat mereka sangat nyaman.

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang