BAB20

168 36 2
                                    

Flashback on

Saat ini Un1ty baru saja turun dari kuda yang mereka tumpangi untung saja dulu mereka terlatih menaiki kuda disaat dan mereka pun memasuki hutan untuk mencari seekor rusa sedangkan suami dari Nana lebih dulu berlalu.

“Kita pencar saja 4 orang ke kanan 4 orang kekiri,” ucap Farhan yang diangguki oleh mereka.

Dan kini mata Sandy menangkap seekor rusa yang sedang memakan rumput hijau tersebut dengan segera dirinya berkonsentrasi untuk melempar anak panah kearah rusa namun mata Fenly tidak sengaja menangkap anak panah yang kini mengarah ke Sandy dengan cepat Fenly menyelamatinya membuat anak panah itu mengenai siku lengan Fenly hingga lelaki itu ambruk dengan ringisan.

Membuat semua member kini menghampiri Fenly dengan cemas karena wajah lelaki itu sudah sangat pucat dan terlihat lemah, ternyata panah itu telah di oles dengan racun untung bukan racun dari bunga yang berujung mati, dengan segera Farhan mencabut panah tersebut.

“Arghh sakit,” ucap Fenly yang kini hampir menutup matanya.

“Astaga racun ini cepat menyebar Fen,” ucap Gilang yang sejak tadi memperhatikan luka dilengan sahabatnya itu.

Dengan segera Farhan memberikan penawar ketubuh Fenly dan Fajri pun mengkoyak sedikit baju kausnya yang kini dilapisi jaket, dengan segeran Zweitson mengikat baju tersebut ketangan Fenly, setelah di rasa Fenly membaik Ricky pun mengajak mereka pulang dan kini Gilang mengikat tubuhnya dengan tubuh Fenly dengan segera mereka pun menuju desa kembali.

Flashback off

.

.

“Tapi aku tidak tau siapa yang melakukan penyerangan diam-diam saat itu,” ucap Fenly yang kini menidurkan kepalanya dipaha sang kekasih.

“Masih pusing Fen?” tanya Farhan yang masih hawatir akan keadaan Fenly.

“Santai saja bang pusing sedikit doang jangan dihawatirkan ya,” ucap Fenly menenangkan membuat Farhan menatapnya tajam.

“Untung tidak kenapa-napa kalau sampai racun itu menghabisi nyawamu bagaimana!” bentak Farhan membuat Fenly terdiam.

Sedangkan kini tangan Ara memijit kening kekasihnya hingga lelaki itu terlelap dipaha Ara membuat yang lainnya cengo Ara punya daya tarik tersendiri untuk menenangkan seseorang membuat Fenly betah berada disampingnya.

“Kalian tinggal disini saja anggap seperti rumah sendiri dan kalian jugakan pernah tinggal disini jadi ya anggap kita keluarga,” ucap Ara membuat Angelina dan Sean mengangguk.

“Terimakasih cece Ara,” ucap Sean membuat Ara tersenyum manis.

“Oh iya besok aku mau masuk ke hutan Houtouwan karena semakin ditunda semakin bahaya,” ucap Ara.

Disaat mereka sedang menikmati minuman buatan Alyssa perkataan dari Ara membuat mereka terbatuk, sedangkan Fenly yang tiduran langsung terbangun dan menatap kekasihnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Kamu serius?”

“Iya aku serius kita akan pergi besok,” ucap Ara santai.

“Memang mau ngapain disana?” tanya Angelina yang sejak tadi menyimak.

“Mau mengambil tanaman Wolfsbane,”

“Apa aku tidak salah dengar?” tanya Sean terkejut.

“Tidak.” jawab Alyssa tegas.

“Tanaman itu beracun dan bunga itu sulit didapatkan belum ada yang berhasil untuk mendapatkannya karena bunga itu berbeda dari Wolfsbane model biasa,” ucap Sean yang kini kembali minum.

“Kok bisa?” tanya Zahra bingung.

“Karena bunga itu akan muncul disaat 5 tahun sekali dan banyak orang yang ingin memilikinya sampai mereka rela bunuh-bunuhan letaknya di bawah tanah yang memiliki hutan makanya disebut Houtouwan (hutan dibawah tanah),” ujar Angelina.

“Apakah bahaya disana?” tanya Nindy.

“Tentu sangat bahaya banyak yang mustahil bagi kita akan terjadi ketika kita telah disana maka kita seakan berada didunia lain,” ucap Sean membuat Ara mengangguk.

“Jadi besok biar aku yang pergi kalian disini saja jangan ikut biar aku bisa evaluasi juga apakah bisa buat kita kesana bersama,” ucap Ara.

“Tapi—”

“Tidak ada tapi-tapian Zahra, aku tidak mau kalian masuk ke dalam bahaya,” bentak Ara.

“Suka tidak suka besok yang pergi hanya Farhan, Fenly, Fiki, Fajri, Mufida, Ara, Nindy, aku dan Citra,” ucap Sandy tegas.

“Dan yang tetap tinggal Ael, Ricky, Gilang, Zweitson, Alyssa, Zahra, Hiro, Aulia, Sean dan Yessica tidak ada bantahan!”

“Angelina bisa antar kami ke hutan itu?” tanya Ara.

“Bisa, oke besok kita berangkat jam 09:00 pagi saya akan pandu kamu,” ucap Angelina membuat Ara tersenyum.

“Oh iya bagaimana sarapan besok dan nanti malam?” tanya Ael membuat Ara memutar bola matanya malas.

“Kita kan ada mie sama jajan itu tiga dus masih ada,” ucap Ara membuat Ael menyengir.

“Kalau buat masak nasi kita ada kompor dan tempatnya didalam lemari itu lengkap cuma di cuci dulu nanti perlengkapannya kecuali kompor otomatis,” ucap Angelina yang kini telah berjalan ke dapur disusul oleh Ara dan Alyssa.

“Terimakasih ya Angelina,” ucap Ara tulus membuat gadis itu tersenyum.

Dan kini Angelina pun sedang masak nasi dari beras yang dibawa kemarin oleh Un1ty, sedangkan Ara saat ini membuat bumbu dan memasak mie Alyssa pun memotong ikan yang ada dikulkas setelah mereka selesai mereka pun langsung makan bersama agar tidak terlambat buat bangun besok.

.selamat membaca.

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang