BAB8

178 27 0
                                    

Saat ini para gadis sedang menuju rumah Ara menggunakan sepeda karena mereka satu komplek, setelah tiba di halaman rumah Nindy dan Yessica dibuat takjub karena pemandangan yang cantik.

“Woah berasa di dimensi lain,” ucap Nindy yang kini diangguki Yessica.

“Ayo masuk,” ajak Citra setelah mereka memarkirkan sepedanya.

“Jangan kaget kak ketika ada didalam rumahnya nanti soalnya lebih besar dari pada dari luar kan mama tirinya Ara itu China jadi identik dengan sentuhan naturalnya khas China,” ucap Alyssa.

“Mama tiri Ara?” tanya Nindy bingung.

“Biar Ara saja yang jelaskan nanti,” ucap Aulia.

Kini para gadis telah tiba didepan pintu rumah Ara, dengan segera salah satu maid langsung membukanya.

“Siang bi Ara ada di rumah?” tanya Alyssa.

“Nona muda sedang ada di kamarnya silahkan masuk keruang keluarga nona-nona,” ucap Maid Yi.

“Wajah asistennya China semua,” bisik Yessica.

“Tenang saja bestie mereka semua Islam jadi aman buat makan disini dan gratis,” ucap Mufida hingga mereka telah tiba didepan Ara.

“Wah cantik,” ucap Yessica takjub.

“Dibilang juga apa kan mewah,” ucap Ael.

Hingga seorang wanita yang masih muda dengan perut sedikit membuncit menghampiri mereka disertai senyum khasnya.

“Siang tante,” sapa Citra.

“Siang juga nak silahkan duduk ya jangan sungkan seperti biasa, bibi Liu akan mengantarkan semua makanan kesini,” ucap Jia Li ramah.

“Dor!!” seru Ara.

Dirinya baru saja turun dari lantai atas membuat mereka semua terkejut akibat Ara yang mengangetkannya untung sang mama sudah biasa menghadapi anak kesayangan satu ini.

“Ara jangan gitu kasian temannya kaget karena kamu,“ ucap Jia Li membuat Ara tertawa.

“Abang jadi pulang ma?” tanya Ara yang disenyumi oleh Jia Li.

“Iya, kalau begitu mama mau istirahat dikamar kamu jangan nakal ajak temannya makan juga jangan makan sendiri,” ucap Jia Li yang kini berlalu menuju kamar di bantu oleh dua maid.

“Silahkan dimakan ya anggap rumah sendiri,” ucap Citra yang sejak tadi telah fokus pada makanannya.

“Berasa rumah mu ya Cit,” ucap Alyssa membuat mereka tertawa.

Kini mereka duduk dengan menonton drama bertema vampire dengan sangat fokus, hingga perkataan dari seorang gadis tiba-tiba membuat mereka seketika menoleh ke Alyssa.

“Bagaimana jika di sekolah kita juga ada vampire,” ucap Citra yang mengulang pertanyaan Alyssa.

“Mana mungkin ada vampire didunia ini sekarang 2022 canggih kalau ada vampire bearti dunia gila dong,” ucap Ara yang kini sedang makan snack namun fikirannya malah menuju kepada Fenly.

“Kita tidak akan tau Ra kamu lihat di Amerika ada penganut kehidupan vampire,” ucap Nindy yang saat ini fokus nonton drama.

“Jika didunia ini ada vampire maka aku akan langsung memusnahkannya dengan tanganku sendiri,” ucap Ara smirk.

“Kalau akhirnya kamu malah jatuh cinta sama vampire bagaimana?” tanya Mufida membuat semua menatapnya bingung.

“Maka itu kesalahan sudah tau dia vampire eh situ malah jatuh cinta kan goblok,” ucap Alyssa yang disetujui oleh Ara.

“Tapi alasan kita menggunakan kalung ini apa aku masih bertanya-tanya,” ucap Zahra.

“Benar, apa lagi bandulnya sangat sama hanya saja beda warna tidak mungkin sebuah kebetulan,” ucap Citra.

“Tapi kalau aku malah diberi gelang ini,” ucap Aulia.

Membuat para gadis kini menatap kalung mereka dengan bandul sama namun warna yang berbeda, mereka kini bertanya-tanya kenapa harus bisa sama seperti ini sangat membuat mereka bingung.

Flasback

Saat ini seorang gadis tengah duduk menikmati puding, satu persatu suapan membuat gadis itu menyukainya dingin dan errr enak sungguh buatan sang ibu tidak pernah gagal dengan ekspresi Yang membuat siapa pun sangat gemas pada gadis tersebut.

Hingga panggilan dari ibunya membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, membuat sang abang yang berada disampingnya tertawa gemas, gadis itu pun terpaksa berlalu menghampiri sang ibu dengan sedikit menghentakkan kakinya.

“Ara sini sebentar,” pinta Jia Li.

Yap! Gadis tersebut adalah Ara yang kini sedang berulang tahun yang ke 17, sang ibu pun mengeluarkan sesuatu dari tempat perhiasannya membuat gadis itu bingung.

“Apa itu ma?” tanya Ara.

“Kalung ini untukmu dan janji jangan pernah dilepaskan apapun yang terjadi suatu hari,” ucap Jia Li yang kini memakaikan kalungnya ke pada sang anak.
“Sangat cantik kalungnya ma,” ucap Ara yang telah memakai kalung tersebut membuat sang ibu memeluk anak gadisnya.

Flasback off

“Dor!”

“Yak! Kenapa kamu mengangetkanku Cit,” ucap Ara kesal.

“Kena karma kan hahaha....” ucap Citra yang masih betah tertawa.

“Kata Alyssa tante Jia Li ibu tirimu,” celetuk Yessica.

Dirinya sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya, membuat Ara tersenyum bagi gadis itu memiliki Jia Li sebuah kebahagiaan tersendiri untuknya karena mama tirinyalah yang merawat gadis itu dari kecil tanpa disadari Jia Li yang ingin kedapur berhenti menunggu jawaban anaknya menyangkut dirinya.

“Iya dia memang ibu tiriku tapi bagiku dia sudah menjadi ibu kandungku, Ma Jia Li membagikan kasih sayangnya rata dan aku beruntung memilikinya sejak aku bayi dia telah merawatku mama kandungku meninggal saat melahirkanku, papa ketemu ma Jia Li karena dia seorang dokter saat itu tapi dia rela melepaskan cita-citanya demi mengurusiku dan abang tidak semua ibu tiri itu kejam,” ucap Ara membuat Jia Li yang mendengarnya terharu.

“Beruntung banget kamu mama ku juga sudah meninggal saat aku kecil tapi papa tidak mau ada mama baru,” ucap Nindy.

“Tadir terkadang lucu,” ucap Ara membuat mereka tersenyum.

Hingga tidak sadar kini telah jam telah berada di 17:00wib, membuat para sahabatnya langsung berpamitan pulang hingga tersisalah Ara yang langsung berlalu menuju kamarnya.

.selamat membaca.

UN1TY|| Sweet Immortals (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang