Libur panjang akan dimulai. Thalia sedih karena akan jarang bertemu dengan sahabatnya, Stefani. “Aku akan berlibur ke Jambi” ucap Stefani sambil memegang pundak Thalia.. “Hati hati ya!” kata Thalia. Stefani hanya mengangguk imut.
Perjalanan menuju Jambi terasa lama dan membosankan. Stefani hanya bisa menunggu sambil melihat perjalanan. Karena jalanan sepi, ayah Stefani menginjak gas semakin cepat, tiba tiba dari arah berlawanan, ada truk bermuatan galon yang lepas kendali. BRAKKKK JEDUASSSSS!!! Terjadi kecelakaan antara mobil Stefani dan truk bermuatan galon tersebut. Tubuh Stefani terlempar 7 meter dan kepalanya terbentur sangat keras. Kepalanya mengeluarkan banyak darah segar.
Rumah Sakit Linda Kemala…
“A.. aku dimana?” ternyata Stefani sudah sadar. Sekarang, kepalanya diperban tebal. Dan tangannya patah, sehingga digips. “Kamu ada di rumah sakit” kata seorang suster. “Ayah, ibu dan juga adikmu Stella telah meninggal” kata suster itu lagi. “Stella siapa ya? Saya tidak punya adik” suster terbelalak kaget. segera ia memanggil dokter. dokter segera memeriksa Stefani. “Dia Amnesia, 88 persen orang yang ia kenal menjadi tidak kenal. Ini semua karena benturan yang sangat keras”.Sekarang, Stefani dirawat oleh paman dan bibinya. Setelah libur panjang, Stefani kembali bersekolah. Tangannya masih digips, tapi kepalanya sudah tidak diperban. Thalia tidak tahu bahwa sahabatnya itu terkena musibah.
“Hai Stefani! Apa kabar? Aku kangen banget sama kamu!! Lho tanganmu kenapa? Patah?” Thalia sangat girang. Stefani mengerutkan alisnya. “Maaf, kamu siapa sih?” “Lho, aku sahabat kamu Stefani, aku Thalia. Jangan bercanda deh!” Thalia tertawa. Tiba tiba, paman dan bibi Stefani datang dan menceritakan kejadian tentang Stefani.“Amnesia?!” Thalia sangat terpukul hatinya. Ia meneteskan air matanya.
Hari hari pun berlalu, Stefani sudah tidak kuat. Setiap hari ia selalu kontrol di rumah sakit. Stefani sering pingsan dan sakit kepala. Saat itu, Thalia menjenguk Stefani yang diopname lagi di rumah sakit.
“Stefani…” gumam Thalia sedih. Saat itu, hujan turun dengan derasnya. Stefani dan Thalia duduk berdua di luar. “Stefani, jangan amnesia! Aku Thalia, sahabat kamu” Thalia menceritakan panjang lebar tentang kenangan kenangan dan pengalaman pengalaman yang pernah ia lakukan bersama Stefani. Stefani pun tiba tiba memegangi kepalanya. “Aku tidak ingattt!!! Pusingggg!!!” teriaknya. Stefani pun berlari ke tengah hujan. Di situ, Stefani terjatuh dan tertidur untuk selamanya.
“Stefaniii!!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
rekomendasi cerita sad
Diversosso ini rekomendasi untuk cerita pendek ya tapi follow dulu baru baca okay by: Kim kïrrx Ig:(Ig ku banyak:)