Suara ambulan terdenga jelas di telingaku, tiba-tiba saja ambulan melitas di depanku dan saat Aku sampai di depan rumah, tetanggaku memberitahuku bahwa bundaku di bawa ke rumah sakit karena bunda ditemukan pingsan di halaman rumah, Aku langsung pergi ke rumah sakit untuk memenui bunda, sesampai di rumah sakit Aku langsung menuju ke ruang administrasi untuk mengurus administrasi rumah sakit, setelah itu Aku mememui dokter yang memeriksa bundaku, dokter berkata bahwa bundaku harus segera dioperasi, namun biaya yang dibutuhkan sangat banyak.
“Bun, bunda, bunda harus sembuh, apa pun akan Salsa lakuin agar bunda sembuh.” Aku menagis di samping bundaku, namun tiba-tiba tangan lembut bunda mengusap ujung kepalaku.
“Bunda sudah sadar syukurlah, Salsa khawatir sama bunda”
“Salsa maafin bunda, karna buat Salsa kuatir, bunda janji bunda gak akan buat Salsa khawatir lagi.” Suara bunda terdengar lemah
“Ya, bunda pokoknya harus sembuh, bunda gak boleh buat Salsa nangis lagi, janji?” Aku langsung memeluk bunda dan bunda langsung memelukku.“Bunda punya sesuatu buat Salsa., ini kunci lemari bunda, di situ ada kotak kecil buat Salsa tolong Salsa jaga baik-baik benda itu, dan Salsa harus janji kalo Salsa bakal hidup dengan baik walaupun bunda sudah tidak ada.” Pesan bunda kepadaku saat di rs.
“Ya Salsa janji, Salsa bakal hidup dengan baik, tapi Salsa berjanji bunda juga akan baik-baik aja, jadi bunda gak boleh ngomong kaya gitu.” Aku pun mencoba untuk menahan tangisku melihat keadaan bunda.
“Salsa cantik, tolong kamu pergi temui ayah, bunda mohon kamu kasih surat ini ke ayah.” Aku pun mengiyakan keinginan bundaku.Bunda memberiku sepucuk surat dan secarik kertas yang bertuliskan alamat rumah ayah. Aku langsung pergi ke alamat yang diberikan bunda kepadaku untuk menemui ayah, namun saat Aku tiba di sana ayah tidak ada di rumah, kata pembantunya ayah pergi ke bandara, Aku pun langsung pergi ke bandara untuk mencari ayah, sesampai di bandara Aku langsung mencari ayah, Aku mengitari tempat masuk pesawat, dan Aku menemukan ayahku sedang menuntun gadis yang menggunakan tongkat di tangannya, dalam benakku aku bertanya-tanya siapakah dia.
“Ayah tunggu ayah, syukurlah Aku menemukan ayah. Ayah bunda sakit, ini surat dari bunda yah.” Aku memberikan surat yang diberikan bunda kepada ayah.
“Itu siapa pah?” tanya gadis di sebelahku.
“Itu bukan siapa-siapa Lin papa juga tidak kenal.”
“Ayah ini Salsa, anak ayah, ayah kenal Salsa kan?” Aku pun mencoba untuk menahan tangisku
“Jangan ngaku-ngaku anakku, Aku bahkan tidak kenal kamu, mana mungkin Kamu anakku!” kata ayah dengan nada meninggi.
“Ayah jahat, ayah tega sama Salsa, Aku benci ayah!” saat Aku mencoba untuk memegang tangan ayah, ayahku malah mendorongku hingga Aku terjatuh dan ayahku langsung meninggalkanku. Aku langsung berdiri dan belari dengan air mata yang Aku tahan, saat Aku berlari, Aku menabrak seorang cowok.“Aw!, kalo jalan liat-liat dong!” bentak cowok tersebut ke pada ku.
“Maaf, maaf Aku tidak sengaja.” Setelah meminta maaf Aku langsung pergi.
“Eh kamu, udah salah main pergi aja!” teriak cowok tersebut.
“Aku kan udah minta maaf, Aku lagi buru-buru tau?”
“Emangnya kamu aja apa yang lagi sibuk, Aku juga, Kamu udah ngerusak liburanku.”
“Maaf, maaf, Aku harus pergi, bundaku menungguku.” Aku sudah tidak dapat menahan tangisku, Aku pun menangis di depan cowok yang tidak kukenal, tiba-tiba cowok tersebut menyeretku ke luar bandara karena merasa kesal kepadaku.“Lepas, lepasin Kamu apa-apaan sih?”
“Salah siapa nangis, Kamu itu udah buat Aku malu di depan orang banyak, ngerti!”
“Maaf, Aku harus pergi sekarang bundaku lagi kritis di rumah sakit, maaf.”
“Bundamu sakit, ayo aku antar ke rumah sakit, kenapa kamu gak bilang dari tadi, aku kan bisa memakluminya.” Kata dia dengan perasaan bersalah
Cowok tersebut menawarkan bantuannya dan Aku menerimanya, sesampai di rumah sakit Aku berlari menuju rungan bundaku dan saat Aku tiba di rungan bunda dokter menemuiku.“Ade keluarganya?” tanya dokter tersebut kepadaku.
“Iya dok, bunda kenapa dok?” tanyaku kepada dokter
“Maaf de, Ibu ade tidak dapat diselamatkan, ade yang sabar ya, dan ini ada surat dari bunda ade buat ade.”
“Tidak tidak mungkin, bunda bangun bun, bunda udah janji gak bakal ningalin Salsa, bun kumohon sadar bun!” aku langsung menagis dan memeluk jasad bundaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/303878187-288-k592535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
rekomendasi cerita sad
Randomso ini rekomendasi untuk cerita pendek ya tapi follow dulu baru baca okay by: Kim kïrrx Ig:(Ig ku banyak:)