TRAGEDI SI KEMBAR

15 0 0
                                    

Dimulai dari kisah sebuah keluarga harmonis yang mengalami titik kehancuran akibat perpisahan kedua orangtua mereka, dan mengakibatkan pasangan anak kembar yang sangat mirip dan saling mengasihi sejak kecil memiliki nasib yang kurang beruntung. CR dan CS adalah anak sulung dari 5 bersaudara yang lahir di kota Bandar lampung. Mereka berparas elok, manis dan sudah memiliki banyak penggemar sejak kecil.

Sejak usia 4 tahun, pasangan anak kembar perempuan bernama CS & CR ini terlihat sangat ceria dan bahagia. Mereka memiliki banyak teman dan orang-orang yang menyayangi mereka. CR sangat jenius dan pandai. Ia selalu mendapatkan ranking 1 sejak ia duduk di bangku kanak-kanak, namun sebaliknya dengan CS, ia mendapat peringkat sedang-sedang saja dan terkadang bahkan tidak mendapatkan peringkat di bangku sekolah. Walaupun terlihat sangat rukun, rupanya CS menyimpan luka yang cukup dalam akibat perbedaan kasih sayang yang ia rasakan semenjak ayahnya memberi perlakuan yang berbeda kepada CS. Ayahnya lebih mengutamakan CR dibandingkan CS. Namun CS selalu menyimpan perasaan tersbut dan jika sedih, ia hanya menangis tanpa ada yang mengetahuinya. Si kembar bersaudara ini tidak pernah terlihat berada di kelas yang sama sejak duduk di bangku sekolah. Orangtua mereka memilih menyetujui persyaratan dari sekolah untuk tidak memperbolehkan CS & CR duduk di kelas yang sama ketika mereka sekolah. Alasanya, agar tidak saling menyontek dan bertengkar jika mereka duduk di bangku sekolah yang sama.

Kendati demikian, sang ibu sangat menyayangi CS karena beliau tahu bahwa sang ayah cukup terlihat memiliki kasih sayang yang berbeda untuk CR dan CS. Dari 5 bersaudara, CR dan CS memiliki 2 adik laki laki yang tampan dan 1 adik perempuan yang mungil dan cantik. Mereka terlihat memiliki hubungan yang sangat erat dan saling menyayangi satu sama lain. Sang adik sangat senang jika pergi jalan jalan dengan si kembar, karena merasa bangga memiliki kakak yang sering menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka. Keluarga ini tampak terlihat sangat bahagia.

Tak terasa 10 tahun pun berlalu, si kembar yang terlihat mungil sudah mulai menginjak dewasa dan berada di bangku SD kelas 6, disinilah awal mula terjadinya kesulitan ekonomi dalam keluarga yang harmonis ini. Sang ayah dan ibu menjalankan bisnis toko variasi mobil di Bandar Lampung. Awalnya usaha mereka berjalan dengan lancar dan selalu bisa mencukupi kebutuhan nafkah keluarga, namun dikarenakan beberapa hal, usaha variasi ini semakin menurun dan akhirnya mengalami pailit. Si kembar dan sang adik sangat sedih ketika mendengar kabar bahwa mereka harus terpisah selama 2 tahun, karena sang ayah, Ibu, dan sang adik harus pindah terlebih dahulu ke jakarta untuk terus bisa meneruskan karir sang ayah. Karena si kembar masih berada di bangku kelas 6 SD dan belum lulus mereka terpaksa menyelesaikan studinya dan tidak ikut pindah ke Jakarta. Si kembar harus tinggal dengan kakak sepupunya di Bandar lampung menunggu sampai kelulusan sekolah mereka.
Kehidupan berjalan seperti biasanya, namun si kembar yang biasanya terihat ceria, mulai sering terlihat murung karena rindu bertemu dengan keluarganya di jakarta. Akhirnya tibalah saat kelulusan mereka, CS dan CR terlihat sangat gembira karena akhirnya bisa menyusul keluarga mereka ke jakarta.

Ketika sampai di Jakarta, sayang keadaan tidak terlihat sesuai apa yang si kembar idam idamkan. Ayah dan ibunya sering bertengkar karena masalah ekonomi dan akhirnya memutuskan untuk memilih bercerai. Si kembar dan adik-adik sangat sedih dan tidak bisa berkata apa-apa. CS dan CR yang lebih dewasa berusaha untuk membujuk ayah dan ibu mereka, namun nihil hasilnya. Perceraian tetap dilakukan. Saat itu sang ayah mengasuh si kembar di Jakarta dan sang ibu membawa ketiga adik si kembar kembali ke bandarlampung.

Sangat disayangkan, terlebih parah si kembar pun harus tinggal bersama bibi mereka karena sang ayah belum memiliki tempat tinggal pada saat itu. Keseharian tetap berlangsung, si kembar CS dan CR terlihat sangat sedih menjalani hari–hari mereka. Kenangan yang mereka rasakan sejak kecil, tiba tiba seperti hilang dalam sekejap. CS adalah sosok periang dibanding CR. CR lebih tertutup dan memilih untuk diam ketika mengalami tekanan. Si kembar hanya bisa berkomunikasi via telephone dengan sang ibu dan bertemu sang ayah dalam moment tertentu seperti ulang tahun dan hari besar lainnya.

Sosok periang CS dan CR tidak lagi seperti saat mereka masih di bangku kanak-kanak, seringkali CS dan CR menangis bersama ketika mengingat masa tawa bersama keluarga, dan sang adik. Namun kehidupan harus terus berjalan. CS dan CR beranjak semakin dewasa dan saat ini mereka duduk di bangku SMA. Mereka mulai mengenal lawan jenis dan menjalin hubungan dengan lawan jenis ketika di bangku SMA. Selera pria CS dan CR sangat berbeda. Ketika CS bercerita mengenai pria yang ia suka, ternyata pria itu bukanlah tipe yang disukai oleh CR. Sampai di bangku kuliah kehidupan berjalan datar dan baik-baik saja. CS dan CR terlihat semakin dekat dan selalu bersama karena di Jakarta mereka merasa saling bergantung semenjak ayah dan ibunya berpisah. CR masi sangat pandai dan selalu memperoleh peringkat pertama di bangku SMA. CS selalu meminta CR untuk mengajarkan setiap mata peajaran yang ia tidak mengerti.

Sampai dimana tragedi itu terjadi, ketika di bangku kuliah CR mulai terlihat aneh dan tidak seperti biasanya. Ia sering menangis dan merasa lelah dengan hidupnya. Ia merasa gagal karena tidak bisa mempersatukan keluarganya kembali. Ia mencoba menceritakan apa yang ia rasakan kepada CS, namun apa daya CS hanya bisa mencoba memberi penghiburan kepada CR dan memohon doa. Terlihat CR mulai tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran yang ia jalani, karena CS merasakan adanya kejanggalan maka ia memberikan kabar kepada ayah dan ibu mengenai keadaan CR. Saat itu, ayah sangat sibuk bekerja maka ibu datang ke Jakarta untuk menemani CR. Karena CS masih di bangku kuliah, CS menajalankan rutinitas keseharianya seperti biasanya. Sampai di satu waktu, tanggal 17 May 2010… CS mendapatkan telephone dari ibunya bahwa CR sudah tidak ada. CS kaget dan langsung mengunjungi ibu dan keluarganya setelah menerima kabar berita tersebut. Saat tiba, CS hanya melihat bekas darah di sisi kolam renang di bawah salah satu apartement terkenal di Jakarta. CS menangis tersedu-sedu dan tidak bisa terhenti. Teringat janjinya dengan CR bahwa mereka ingin mempersatukan keluarga mereka kembali. Namun Tuhan berkehendak lain. CR harus meninggal dunia pada 17 May 2010. CR diduga meninggal karena bunuh diri. Ia mati mengenaskan karena melompat dari apartment diduga akibat depresi dan gangguan mood disorder yang dialaminya. Sang adik dan orangtua CS dan CR juga terlihat trauma dan mengalami kesedihan yang amat mendalam.

Sejak saat itu, CS tetap meneruskan hidupnya. Walaupun ia memiliki keuarga yang sangat ia sayangi ia seringkali merasa sendirian. Karena bagian dari hidupnya telah pergi meninggalkan ia selama-lamanya.

Terkadang memang apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan apa yang kita dapatkan. Namun hidup terus harus berjalan dan kita harus tetap menjalani hidup dengan semangat karena masa depan dan harapan selalu ada.

rekomendasi cerita sadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang