Penyesalan

32 1 0
                                    

Mata setengah terbangun memulai hari yang baru bersama ayahku tanpa ibu di sisiku, hidup akan terus berputar, dan aku pun tidak boleh terus menerus seperti ini aku harus bisa menerima kenyataan yang ada, karena aku pun harus menjaga ayahku, aku tidak mau kehilangan seseorang yang aku sayang untuk kedua kalinya.

“pagi ayah…” ucapku “pagi sayangku cerry” jawab ayah “ayah kok merok*k sambil minum kopi sih, gak boleh tau yah apalagi masih pagi begini yah” memberi tahunya “biarin cher ayah udah kebiasaan begini dari dulu” jawabnya “pantesan aja ibu sering bilangin ayah, tapi ayah keras kepala sih dibilanginnya” candaku “iya ibu sering banget bilangin ayah kaya kamu gini, tapi ibu sudah tidak sama kita lagi di sini” jawabnya “iya ibu sudah tenang di sana yah, kita hanya bisa doakan saja dari sini” mendoakan “sudah sudah kamu berangkat sekolah gih, nanti telat lagi” menyuruhku “tapi ayah janji akan berhenti kebiasaan merok*k pada pagi hari yaa dan seterusnya” buat janji “iya ayah janji “janji padaku “ya udah yahh aku pamit dulu ya.. asalamualaikum..” pamit dan salam kepada ayah “waalaikumsalam… hati hati di jalan, semangat cher ”memberi semangat “iya yahh dahhh” jawabku.

Sepulang dari sekolah seperti biasa aku bertemu orang yang bisa membuat ku bahagia di cafe “hay sayang, udah lama yaa nunggunya?” Tanyaku “belum kok, mau pesan apa?” bertanya kepadaku “emmm… jus orange aja, aku haus banget soalnya” jawabku “uuu kasian cape yaa, aku pesenin dulu yaa” candanya “iya cape banget” ucapku.

Setelah selesai aku pun pulang dianterin carlo sesampainya di rumah. Tok..tok… “asalamualaikum yah” salamku “waalaikumsalam…” jawab salam “ayah ini kelalin carlo pacarku” memperkenalkan “carlo om” berjabat tangan “ya udah kamu masuk dulu cher” menyuruhku “kalau gitu saya pulang dulu om” berpamitan “iya” jawab ayahku.
Di meja makan “cher ayah sebenarnya gak mau kamu pacaran dulu, apa lagi sama carlo, ayah gak suka sama dia” kata ayahku dengan menatap tajam “tapi yah aku sukanya sama dia, dia yang selalu buatku bahagia” jawabku dengan menunduk “tapi ayah liat carlo itu gak baik cher dia gak sayang sama kamu” memberitahuku dengan tegas “semenjak ibu gak ada Cuma dia yang buat aku bahagia, kenapa ayah jadi egois sih” jawabku dengan menahan amarahku yang sudah meluap-luap “ayah takut kamu sakit hati cher” ucapnya dengan nada kahwatir “aku gak akan sakit hati ayah, ayah egois, habisin saja makanan ayah aku udah kenyang” brak… membanting pintu kamarnya

“kenapa ayah tidak mengerti perasaanku, ayah egois hanya mementingan diri ayah sendiri, coba saja ada ibu pasti ibu akan mengerti” dengan menahan butiran-buiran air yang berada di mataku dan berdiri di jendela “ibu aku kangen ibu” melihat ke langit dan butiran-butiran itu terus mengalir di pipi chery.

Pagi harinya aku berangkat sekolah tanpa pamit ke ayah “aku akan terus melakukan ini sampai ayah sadar bahwa ayah salah menilai carlo seperti kemarin” batinku. “Tok.. tok cher ayo makan dulu bibi sudah siapin buat kita” kata ayah dengan sangat pelan “aku gak lapar, urusi saja diri ayah sendiri” membentaknya “baiklah kalau itu mau kamu ayah sudah tidah peduli sama kamu lagi” ayah menegaskan dan langsung pergi dari pintu kamar chery “aku juga sayang sama ayah tapi aku udah cape yah seperti ini, ayah selalu curiga terhadap orang lain” batinku.

Paginya aku melakukan yang sama seperti kemarin aku tidak pamit sama ayah tetapi tidak sengaja aku melihat ayah dengan kebiasaannya merok*k pada pagi hari “ayah kenapa ayah masih melakukan ini, ayah kan sudah berjanji sama cerry tidak melakukan kebiasaan ayah lagi, niatnya aku ingin memutuskan carlo demi ayah tapi ayah saja tidak peduli padaku jadi aku tidak akan memutuskan carlo dengan alasan apapun” kataku dengan agak membentak “biarkan saja, memang ini kebiasaaan ayah, ayah tidak bisa merubahnya, memangnya kamu masih peduli sama ayah?” jawab ayahdengan nada marah “terserah ayah cerry sudah cape berkali kali memberi tahu ayah, tapi ayah tidak mau mendengarkan cerry” deangan nada kesal dan aku pun langsung pergi meninggalkan ayah.

rekomendasi cerita sadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang