Lima

3.4K 403 64
                                    

Anak itu sedang duduk menikmati sarapan paginya. Di atas piringnya ada telur dadarnya dan juga nasi. Xiao Zhan dengan cekatan melayani majikan kecilnya. Hm. Pembantu beneran, kan.

"Ge, nanti antar Ziyi ke sekolah ya?"

"He eem. Habisin dulu sarapannya."

"Yes! Bisa pamer."

"Pamer apa?"
Zhan nggak salah dengerkan ya ni anak baru aja pamer. Pamer apaan coba maksudnya? Pamer ada pembokat baru?

"Pamer ke temen Ziyi kalo Ziyi juga diantar sama Gege cantik."

"He?" awalnya terkejut, tapi Zhan hanya mengidikan bahunya. "Dasar bocil. Makannya diterusin. Gege mau bantu beresin dapur."

Ketika Ziyi menikmati makanannya dia mendengar ada yang melangkah mendekati mejanya. Ketika menoleh dia mendapati seorang wanita cantik tengah menatapnya dengan mata berairnya.

Itu mamanya.

Ziyi memang ketika ditinggal sudah tahu mamanya. Jadi anak itu tidak kaget. Bohong jika tidak merindukan ibu kandungnya. Tapi Ziyi juga kecewa Mamanya ninggalin dia.

"Mama?"

"Anak Mama"

Ziyi diem doang ketika dipeluk. Rasanya Ziyi bingung mau marahan apa kudu seneng. Yang pasti rasanya tidak senyaman pelukan Papanya dan Gegenya.

"Mama kemana aja? Kok nggak pulang?"

Si mama menciumi pipi Ziyi.

"Maafin Mama ya, mama harus kerja jauh. Nanti kalau sudah besar Ziyi pasti tahu."

"Ngapain kamu ke rumah anak saya?"

Wanita itu langsung berdiri tegap ketika mantan mertuanya, Wang Mei Mei, menghampirinya dengan wajah masamnya. Dia tahu jika kesalahannya memang besar meninggalkan anak dan suaminya.

Menyesal? Tentu, dan dia mau mengambil lagi mereka karena rasa penyesalannya. Sayang seribu sayang Wang Yibo tidak akan pernah mau mengambil barang yang sudah dia buang.

"Ibu, maafin aku bu. Tolong jangan usir aku. Aku janji bakalan jadi Mama yang baik buat anak aku."

"Dih, siapa kamu? Nggak inget gimana hancurnya anak saya ketika kamu ninggalin dia? Dia trauma sama hubungan! Dan sekarang kamu minta ngemis-ngemis lagi? Nggak sudi saya."

Wanita itu tidak lagi menangis, wajahnya yang kelunturan make up segera menjadi bengis, wanita itu maju satu langkah.

"Hak asuh Ziyi ada pada saya. Tapi Yibo dengan licik mengambilnya."

Sang ibu dengan wajah datarnya pun tidak kenal takut. Hanya karena lintah di depannya dia berjalan satu langkah mendekat. Dia tahu tatapan wanita itu tidak main-main.

"Berani maju mengambil Ziyi dari tangan keluarga Wang, siap-siap dengan kejadian yang nggak bakal kamu inginkan."

Siapa sangka, wanita itu menyeringai.

"Mari kita lihat...  Ibu."

"Najis saya dipanggil ibu sama orang yang nggak tahu diri."

Ziyi udah paling takut kalo ada orang dewasa yang bertengkar. Anak itu diam-diam menuruni meja makan. Terus lari ke dapur. Dia melihat kaki Zhan dan langsung memeluknya.

Hap

"Eh?" Zhan hampir menjatuhkan piring yang dicucinya untung belom. Coba kalo udah. Pasti disuruh ganti dia.

"Anak cantik kok nangis?"

"Hiks. Mama dateng Ge. Hiks. Lagi berantem sama nenek."

Yang dibayangan Zhan ya, Kan mereka berdua cewek. Terus lagi berantem. Hal apa yang dipikirin orang kalo ada dua cewek lagi kelahi?

Akan Kujaga Hati Bapakmu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang