Sepuluh

2.2K 280 28
                                    


Wang Yibo pulang ketika malam hari. Kali ini dia pulang awal karena pekerjaanya sudah selesai. Meskipun menejer tapi pekerjaannya juga tidak ringan. Harus sering memantau para kariyawan yang lagi kerja. Sering meminta laporan ini itu. Penat juga.

Sampai di rumah penat itu hilang karena melihat putri cantiknya sedang menonton televisi dengan jiejienya.

"Papa pulang" Yibo

Kedua orang tadi langsung berdiri. Ziyi melihat bapaknya bawa sesuatu di tutbek item gambar singa.

"Papa bawa apa itu?" tanya Ziyi.

Wang Yibo duduk di samping anaknya sementara wanita yang tadi menemani anaknya kembali ke tempatnya.

"Pak saya ijin pulang"
Seperti biasa wanita itu pulang ketika sang majikan sudah di rumah menemani anaknya.

"Iya. Hati-hati" Yibo berpesan singkat.

Setelah pembantunya pergi Ziyi nanya lagi, "Pa itu dari siapa? Gambarnya lucu"

"Ini dari Zhan Ge. Katanya buat Ziyi"

"He? Beneran? Buat aku Pa?" ujar Ziyi semangat kayak mau lomba lari. Dia narik tutbeknya terus ditaruh di meja.

Dibukaklah itu tas isinya kue kering bentuk kepala kelinci. Imut banget dia sampek gemes maunya dipeluk nggak usah dimakan. Ziyi buka tutup toplesnya.

"Waaah cantik banget. Ziyi suka"

Wang Yibo ngelus kepala anaknya. Kayaknya emang Zhan sangat mempengaruhi anaknya. Ziyi selalu suka apapun yang dikasih Zhan dan apa-apa sekarang kata Zhan Ge-nya.

"Ini buat Ziyi, tapi tumben tadi Gege nggak kesini. Kangen aku" Ziyi cemberut. Udah satu hari ini dia nggak ketemu sama Gegenya. Mentang-mentang udah nggak sekolah karena liburan mereka jadi nggak ada interaksi.

"Zhan Ge udah nggak kerja sama kita"

"Apa?!" Ziyi noleh ke bapaknya. Mukanya dong gak percaya Gegenya ninggalin.

"Kamu udah bisa jadi Papa suruh berhenti saja."

"Papa kok gitu?!!" Ziyi ngamuk. Bapaknya diplototin.

"Gitu gimana?" Dalam hati Yibo berkata biar nggak deket-deket sama Zhan lagi. Bahaya kalo anaknya jadi ikutan penganut perhumuan.

"Papa jahat! Papa nggak sayang Ziyi!"

"Loh kata siapa Papa nggak sayang. Sayang kok" Yibo

"Hiks Gege jahat, masa nggak mau bantuin aku belajar huhuhu.. Brati bener Ziyi nakal hiks.. Buktinya semua ninggalin Ziyi."
Ziyi nangis di depan Yibo

"Hei, enggak sayang. Cup cup cup." Yibo meluk anaknya.

"Papa kenapa biarin Gege pergi. Huhuhu. Ziyi kangen Gege"

Wang Yibo memeluk anaknya yang menangis karena gegenya nggak akan lagi ngajarin. Eaa. Satu sisi Yibo berharap nanti Ziyi terbiasa lagi sama pengasuhnya yang lama. Maunya Yibo anaknya nggak terpengaruh sama hal yang negatif dan menurutnya minta Zhan Ge jadi mamanya itu nggak bener. Itu keluar dari norma. Cukup dia sama anaknya aja.

/(ò.ó)┛彡┻━┻

Udah seminggu Xiao Zhan cuman rebahan di rumah udah kayak orang lagi latihan mati. Nggak ada yang dilakuin cowok manis itu. Isinya ya jungkir balik di kasur. Nunggu interview dari pihak sekolahnya. Meskipun gitu overthinkingnya udah kemana-mana tuh. Xiao Zhan udah lakuin semua hal buat ngilangin pikiran berlebihannya. Mulai dari nyuci baju orang satu rumah, nyiram bunga, sepedaan eh tapi dia nggak ada sepeda. Lupa. Tapi tetep aja gelisah.

Akan Kujaga Hati Bapakmu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang