Dua

3.5K 428 121
                                    

🍑

Telunjuknya menunjuk gambar yang ada di buku si anak kecil. Suaranya lembut membimbing yang lebih kecil mengucapkan kata yang menunjukan bahasa lain.

"Ant"

"An"

"Ya betul, gigit lidahmu diakhir suara. Sampai berbunyi tseh."

Ziyi mengikuti interuksi pria itu dengan baik walaupun bahasanya masih sulit. Zhan juga memakluminya karena ini masib awal untuk orang belajar sebuah bahasa.

"That's Good. Intinya harus tetap semangat ya belajarnya. Nanti kalau masih bingung tanya aja ke Gege nanti pasti Gege ajarin." tegur Zhan sambil senyum.

Bocah itu juga ikut senyum. Belajar dengan Zhan membuatnya senang dan nyaman. Dia tidak sungkan bercanda dengan Zhan. Setiap yang dia tanyakan pasti dijawb Zhan meski tidak semua. Ya mungkin gurunya belum paham sepenuhnya.

"Gege kalau senyum cantik deh."

Pret

Lagi-lagi Xiao Zhan harus mendengar godaan anak itu. Meskipun Zhan tahu itu bercanda tapi Zhan bisa melihat jika anak itu jujur dengan bibirnya. Hah nasib memiliki wajah mirip ibunya. Pasti banyak yang memujinya cantik ketimbang tampan. Ini salah bapaknya yang tidak becus ketika membuatnya. Kan dia jadi lebih mirip ibunya yang cantik.

"Ih. Kok bengong sih Ge."

"Eh? Iya? Apa?"

"Nggak jadi. Mau mandi udah sore."
Anak itu melipat bukunya. Pensil-pensil dirapikan. Kata Papanya setelah belajar kudu dirapiin biar nyarinya tidak susah.

"Loh, Ziyi ngambek? Gege salah? Maaf ya. Jangan cemberut dong."

Zhan menoel pipi gembulnya Ziyi. Sayangnya anak itu marah tidak suka diacuhkan Zhan.

"Ziyi maafin tapi satu syarat."

"Apa?"

"Bantuin Ziyi mandi boleh?"

Ha? Anjeng. Ya kali Zhan mandiin anak orang. Mana cewek lagi. Ini juga anaknya apa tidak malu dimandiin sama Zhan.

"Heh emang Ziyi nggak malu? Gege cowok lo."

"Bantuin aja bikin air panasnya. Terus nanti siapin bajunya. Mau yaaa. Please."

Padahal rencananya Zhan cuman bantuin belajar ini kenapa malah bantuin mandi. Baru sehari kerja malah udah kayak babu. Giman kalau udah 1 bulan?

"Kan Gege ngelamun lagi."

"Kamu ngambekan ya."

"Ayo dong Ge. Nanti aku suruh Papa naikin gajinya deh."

Ya allah ini anak umurnya berapa sih udah tahu urusan gaji orang. Keseringan nontonin Yibo kerja ni pasti.

"Ya deh. Tapi beneran boleh Gege bantuin."

Anak itu ngangguk semangat. Zhan gigit bibir bawahnya. Rada takut sih karena dianggap lancang. Tapi kalau tidak diturutin kasihan juga ni anak. Udah melas nggak ada nyokap. Hah.

"Bener ya? Nanti kalau dimarahi Papa gimana?"

"Aku marahin balik. Ayo deeh.. Cepetan. Mau rasanya diurus Gege cantik."

Heh sembarangan ini anak makin dibiarin. Zhan nyubit pelan hidung anak itu saking gemesnya.

"Mulai ya. Gege bakal cubit hidungmu kalau masih manggil cantik."

"Tapi bener kok. Yakan Pa?"

"Ho oh."

Deg

Xiao Zhan denger ada yang nyahut dari balik tubuhnya. Ngga taunya ada Yibo yang juga keliatan kaget sama jawabannya. Teh anget di tangannya hampir tumpah kalau tidak segera Yibo sadar. Yibo abis dari ruang kerjanya nggak sengaja lewat belakang mereka.

Akan Kujaga Hati Bapakmu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang