NB : cerpen ini memiliki kutipan sejenis. Langsung next skip bagi yang phobia.
Menjelang sore dengan berpakaian biasa saja terutama celana pendek jeans favorit, aku memasuki wilayah dragon. Aku sudah aman disini karena waktu itu aku hanyalah orang yg diberi obat. Bukan salah ku kan.
Terkadang dilain waktu aku curiga. Ada settingan politik di internal dragon agar aku bisa kembali berkeliaran didalamnya.
Sambil duduk menunggu di sebuah bangku. Disebelahku salah satu personil dragon sedang sibuk memainkan hape.
Seseorang datang. Itu share. Termasuk jajaran depan anak muda di dragon.
Syarat untuk jajaran depan tentunya tidak mudah. Salah satunya usia. Lalu kemampuan dan yg lebih penting bagian orang dalam. Ya begitulah jaman now. Orang dalam diutamakan.
Share coklat dan menurutku biasa saja. Tapi dilain sisi banyak orang memujinya tampan.
Aku pura pura cuek saja dia masuk. Sampai dia menegurku sendiri.
"Ngapain kesini?
Aku menunjukkan kode meminta uang. Menggesek jempol dengan telunjuk.
"Dahlah. Bentar.
Dia kembali berlalu. Inisiatif sekali dia mengambilkan uangku.
Tak lama dia balik dan memberikan segepok uang didalam amplop.
"Jgn lupa bayar utang cepek ya. Ucapku menyindir diriku sendiri. Seingatku aku memiliki hutang 100 rebu pada share. Padahal aku hanya iseng saja. Dan dia memberikan dengan cuma cuma.
Saat itu dia lewat dan sengaja menggesekkan gundukan anunya di lenganku saat aku sedang duduk. Perbuatan yang mesum. Aku hanya berpikir itu sebuah candaan bagi anak muda yg sedang puberitas.
"Ahh.. kapan kapan sajalah. Sahut share.
Aku mengambil hapeku dan mencoba selfie lalu tak sengaja kutemukan filter yg membuat tubuh menjadi sispek. Haha. Ini bagus sekali pikirku. Bisa jadi hal baru yg seru.
Sudut mataku menangkap share menunduk mengambil benda yg jatuh.
Apa itu pun aku tidak tau . Tapi dia lama sekali. Bahkan anehnya sampai mengendus betisku. Lalu mencoba menyentuh sampai keatas dengan jarak sekian Mili dari telapak tangannya.
Aku membuang rasa risih takut dilihat orang lain. Dengan berpura-pura tidak melihat nya. Tetapi fokus ke hp ku.
Sial sekali ntah kenapa nafsuku menjadi naik karena perbuatan share.
Dia bergumam.
"Hal yg tidak menarik tetapi entah kenapa aku ingin memilikinya. Seandainya dia mau mungkin aku bersedia untuk memasukinya."
Hah... Maksudnya.
Terkadang aku kesal sendiri . Apa yg istimewa dariku sampai mereka tidak memandangku hal yg lazim. Aneh sekali.
Aku berdiri menghindari kontak aneh lebih lanjut.
"Mau kemana ?
Aku memberikan kode mengelus perut.
Share merogoh koceknya.
"Aku titip makan ya. Lapar. "
"Apa"
"Kek biasa aja. Telor dadar. "
"Sekalian pak anu" sambungnya menunjuk orang disebelahku."Lauk?
Dia menanyakan dan orang itu menjawab ayam sambal.
Aku berlalu menuju motor ku yg terparkir dibawah pohon.
Karena berpikir hal tadi aku sampai bengong dan kagok memutar motor saat melewati lori yg lewat . Hampir saja aku jatuh.
Ketika hendak sampai ke jalan keluar dimana share berdiri kebetulan ada cewek yg semborono naik motor. Trotoar jalan ditabrak dan jatuh.
Share dengan sigap membantunya.
"Kenapa lagi. Tanya dia saat kuhampiri.
"Telor dadar sama ayam sambal kan.
"Iyalah. " Ujarnya berlalu dengan jengkel karena aku sedikit bercanda mengganggu dia mengatasi cewek jatuh tadi.
#