8. JATUH

11 1 0
                                    

Menjelang sore situasi masih begitu terik. Inilah yg menjadi tanda tanya. Kenapa hawanya begitu panas sepanjang hari. Dan gerah sepanjang malam.

Hal yg tidak disukai Kai.

Dia paling tidak bisa kena panas. Langsung mengamuk seperti kesurupan.

Untuk bayi seperti dia terkadang menjadi pergunjingan orang yg tidak mengetahui. Karena Kai acapkali menggunakan Pampers saja.

Jika dia berkeringat maka bisa dipastikan dia masuk angin.

Hari ni sebuah kunjungan istriku pada temannya. Mereka sedang berbincang di area pohon rindang. Terlihat sibuk sekali mengobrol.

Karena rasa ingin buang air kecil aku memutuskan untuk menumpang toilet terdekat.

Ketika melewati bentangan tikar aku berpikir sepertinya ada acara nanti malam.

Pemilik menunjukkan dimana lokasinya. Aku sopan jadi meninggalkan sandal di depan.

Suara notifikasi masuk. Selepas membuang hajat aku mengecek hpku. Ini dari grup organisasi.

Sebaiknya nanti saja.

Aku sedang menumpang toilet tidak mungkin berlama.

Saat keluar aku menahan nafas sejenak. Ternyata sudah cukup beberapa orang mengisi bentangan tikar.

Lalu bagaiman aku lewat.

Sedikit grogi aku izin di setiap orang yg kulewati.

Pasti mereka berpikir kenapa tidak ikut bergabung saja.

Kebetulan pemilik membantu menggeser kan mereka. Berkata kalau di area sisi kiri untuk lalu lalang.

Terlihat malas sekali mereka bergeser karena disitu adalah pas untuk bersandar.

Aku mengambil sendalku. Dan kembali izin untuk kearah dimana istriku berbincang.

Aku berdiri sejenak melihat Kai sedang belajar berjalan. Pada langkah ketiga, pemilik memberikanku air minum di gelas plastik.

Sedikit sungkan karena tidak ikut apapun dalam kegiatannya. Tetapi hendak ditolak takut membuat dia kecewa. Apalagi dia yg mengantarkannya langsung.

Aku kembali melihat Kai. Dia terjatuh. Kupandangi istriku terlihat dia asik mengobrol tanpa menghampiri Kai.

Ada apa dengan mereka.

Menanggapi hal itu akupun berjalan cepat. Dan menyiramkan air ke mereka berdua.

Itu anak jatuh dibiarkan. Ucapku.

Mereka bengong.

Aku berlalu mengambil Kai. Dan meletakkannya ke pangkuan istriku.

Sial sekali lututku ada nyeri. Aku bisa memeriksanya karena menggunakan celana pendek. Ada luka goresan. Sedangkan KAI terlihat tidak ada masalah. Pantas saja dia tidak menangis.

Berlanjut pada sebuah keanehan. Mereka berdua masih terlihat bengong seperti terhipnotis.

Aku menoleh kebelakang. Pemilik tadi terlihat bergegas masuk kerumah.

Sepertinya ada yg harus kuminta penjelasan disini. Ujarku dalam hati.

Aku menyalakan rokok terlebih dahulu untuk bersiap menemui pemilik.

Sebenarnya aku tidak akan menyalahkan menyangkut iman mereka yg sama denganku.

Semua tentunya berawal dari biang kerok si pemilik tersebut.

Apapun keputusan itu tetaplah kepada sumber impostor yg sebenarnya. Tidak harus gegabah menyalahkan iman maupun organisasi.
#

DREAM STORY 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang