23. AKAR

3 1 0
                                    

Pak rots salah satu senior di organisasi ini. Aku sudah mengenalnya sejak lama ketika bergabung di organisasi. Tetapi dahulu belum akrab hanya sekedar tutur sapa.

Dan ketika aku join untuk kedua kali barulah terasa dekat berkalimat dengannya.
Baru kutau dia bebas dari dalam tim manapun. Karena sudah dianggap lebih dari kepala tim.

Untuk wejangan dan nasehat seperti biasa mereka akan menghadap dulu ke pak rots sebelum menemui bos besar.

Pak rots memiliki riwayat sakit paru paru. Ketika dia sedang kumat akan sangat menjijik menghadapi ludahnya yg bertaburan di manapun.

Aku sudah terbiasa jadi bagiku tidak ada masalah. Toh itu penyakit bukan di sengaja olehnya.

Di perbatasan lokasi organisasi pak rots duduk dengan santai pada sebuah akar kayu yg dia bentuk.

Sebelum kami berangkat menuju misi biasanya akan diuji mental oleh salah seorang . Kebetulan pengujiku adalah pak rots. Jadi kupikir aman saja. Dia tidak cerewet.

#
Satu sosok melintas melewati line batas wilayah organisasi.

Pak rots mengulurkan tangan kanan dan membesar lalu membuatnya menjadi sekumpulan akar pohon kokoh. Terus menginvasi kedepan mengejar sosok itu.

" Penyusup tidak dikenal harus segera dimusnahkan"

Aku bukan iba. Tetapi menurutku itu hal yg gegabah . Siapa tau itu salah satu anggota tim yg silap dengan keberadaan kami berdua.

Aku bergeser kesamping. Membuat gerakan chop. Segera membelah lengan pak rots.

Aku kira gerakan itu akan membuat patah.

Ketika chop ku sampai kayu itu seperti fleksibel menjadi melengkung . Lalu mengikat pergelangan tanganku.

Tidak diragukan lagi kemampuan diatas kepala tim. Pikirku.

Aku menoleh kearah penyusup. Dia selamat dari cengkraman akar pohon.

Kini penyusup itu sudah mengetahui keberadaan kami. Gerakan nya seperti terkaget dengan serangan mendadak. Tetapi dia bukannya lari . Malah semakin masuk kedalam wilayah organisasi.

Aku pikir dia hanya panik saja.

Tapi serangan akar pohon kembali mengejarnya.

"Penyusup itu memang ingin dibunuh "
Suara pak rots terdengar samar.

Satu gerakan membuat tanganku lepas dari ikatan akar pohon. Lalu salto kearah belakang sembari memegang bahunya. Lalu menendang tangan akar keatas.

Kembali lagi akar itu seperti fleksibel. Memecah di bagian tendangan. Dan menjulur melewati sisi tubuh.

Serangan akar berhasil menangkap penyusup. Sekaligus mengikat badanku. Gerakan kuat mengikat bisa kupastikan akan meremukkan tubuh penyusup.

Telapak tanganku menyentuh akar pohon. Tidak kurasakan gelombang energi asing. Hmm ini hanya tipuan akar pohon.

Aku merogoh kocek untuk menyalakan sebatang rokok.

Pak rots melepaskan cengkraman akar. Akupun menjauh untuk duduk di sebuah batu. Dia tak akan tahan dengan asap rokok.

" Kenapa kau melindungi penyusup. Kalau seperti ini kau akan gagal mengikuti seleksi"

Sejenak aku menghembuskan asap rokok.

"Membunuh di langkah awal itu sistem terburuk" ucapku santai.

Pak rots ketawa sambil sedikit mengorok . Ciri khas sekali. Karena dia ada sakit di pernafasan.

"Apakah seleksi ini sangat menguntungkan ?"

Aku menyeringai.

Pak rots bisa membaca pergerakan ku. Aku terbiasa bergerak seperti bayangan organisasi. Kini berminat untuk ikut seleksi menjalankan misi. Tentu membuat dia berpikir ada hal yg penting.

Aku mematikan sisa rokok.

" Hanya bosan saja dalam kesendirian"

Pak rots mendekat.
"Ingatlah, akar hanya sebagai penopang kehidupan. Walau sebagiannya bisa merusak. "
" Tetapi tidak ada sama sekali niat untuk membunuh" sambungnya.

Aku terdiam.
Karena sebenarnya itu kalimat tidak menarik sebagai pancingan membuka pembicaraan lebih dalam.

#

DREAM STORY 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang