19. ANAK

5 1 0
                                    

Melayang tanpa arah di ruang hampa udara. Mataku terpejam karena merasakan kekurangan power yg teramat.

Aku sendiri tidak tau kapan energi akan pulih kembali.

Selang beberapa menit aku tau ada dua sosok sedang mendekatiku.

Dari nada suaranya mereka adalah sepasang manusia.

Bagaimana sampai disini.

Apakah mereka memiliki kekuatan lebih.

" Kau yakin bisa membawa kita kembali " suara wanita.

" Sedari awal aku memang tidak yakin. Tetapi kalau tidak dicoba kita tidak akan tau bukan" suara pria.

Mereka meraihku. Aku berpikir. Apa kepentingan mereka sehingga harus menyibukkan diri untuk mengurusku disini.

Aku masih memejamkan mata. Semoga energi cepat pulih kembali.

Sesaat aku merasakan gelombang energi mereka.

Keadaan berubah drastis. Getaran terasa sekali seperti meremas otot tubuh.

Kutau power mereka belum memadai untuk kembali. Kalau sampai gagal mereka sendiri yg akan hancur bertaburan melewati dimensi kecepatan cahaya.

Aku menyampaikan energi pada tangan kananku. Kupastikan si pria akan paham dengan keadaan itu.

Benar sekali dugaanku. Dia segera mengarahkan tangan kananku ke arah dunia.

Tapi energi berhasil bertaut.

Lalu berlanjut tangan kiri. Dan berhasil. Untuk yang ini pasti dia memberikan kode pada teman wanitanya.

Aku sendiri masih memejamkan mata. Jadi aku tidak tau sosok mereka seperti apa. Dari prediksiku mengenal suara mereka setidaknya masih berusia di bawah 30 tahun.

#

Getaran semakin terasa. Aku membuat bola energi sebagai pelindung tubuh untuk menghindari gejala hancur bertaburan.

Dan...

#

Aku bangun merasakan pusing. Pandanganku masih samar. Kudapati tubuhku terbaring pada sofa lembur. Suasana memang remang dengan lampu kemerahan.

Sesaat aku terduduk dan meraba sedikit roda energi ku yg masih terasa hangat.

Ternyata sudah kembali pulih.

Aku hanya perlu mengatur nafas dan sedikit bermeditasi mencari udara segar untuk menetralkan power.

Melihat keadaan seperti ini. Bukanlah tempat yg baik untuk bermeditasi.

Selain kumuh, udaranya juga pengap.

Seketika aku bangkit karena ada terlihat beberapa wanita telanjang. Dan sedang membawa anak perempuan sekitar 2 tahun yg telanjang juga.

Di bangku depan ada terlihat laki-laki telanjang dan dia sedang bernafsu. Terlihat benda pribadinya sedang mengacung.

Kuperjelas pandangku lelaki itu seperti sedang mabuk. Dia bergerak tapi matanya teler.

Seorang wanita telanjang yg sedang membawa anak perempuan berusaha menaikkan anak itu diatas penis yg mengacung.

Ini gila, pikirku.

Apa bisa memaksa lubang mungil ke penis pria dewasa.

Aku bergerak cepat menghampiri mereka.

Berusaha menarik si anak tetapi wanita telanjang lainnya menghalangi.

Dan aku benar benar terkejut. Anak kecil itu kai.

Hah. Tidak mungkin .

Aku berusaha keras dengan tubuh yg belum stabil. Tetapi beberapa wanita telanjang mendorongku sampai mencapai pintu keluar.

Aku melihat dengan jelas. Ujung benda pribadi pria itu masuk sedikit kedalam lubang mungil. Lalu dia sedikit mengejang. Kupikir dia sedang kenikmatan dalam proses penetrasi.

Semakin lama semakin kuat mengejang. Lalu tubuhnya diam dan menjadi kurus kering.

Tanpa kusadari aku menahan nafas melihat hal itu. Saripati tubuhnya telah diserap habis. Bahkan kalau dia memiliki power pasti habis sudah sampai keakar.

Mengerikan.

Secepat mungkin aku memaksa membuka handle pintu. Lalu berlari keluar. Diluar sepasang manusia menunggu dan mengejar ku sampai pada kebun bunga di arah sisi kanan bangunan.

Dari suara mereka aku kini menyadari . Mereka yg meraihku di ruang hampa.

Mereka menyerang dengan senjata seperti arit berwarna merah.

Dua kali tendangan badai cukup untuk membuat mereka mundur.

Aku kembali berlari ke halaman depan rumah. Karena melihat sekumpulan wanita telanjang dan juga kai berada disitu.

Kai prioritas, harus aku ambil. Pikirku.

Tanganku berusaha meraih kai dengan gerakan cepat. Tapi dia menghindar dan bersembunyi di belakang benteng wanita telanjang.

Bagaimana bisa, rutukku dalam hati.

Suasana malam mendadak meredup. Ada portal dimensi muncul tak jauh dari beranda rumah.

Seekor naga biru melibaskan ekor membuat lemparan badai biru seperti pisau.

Sepasang penyerang terlempar mental. Juga sekumpulan wanita telanjang benar benar parah keadaan. Mereka terlempar berhamburan.

Sedangkan aku sudah menjauh lebih dahulu karena hapal sekali dengan serangan itu.

Dan hanya satu yg berdiri tegak. Anak 2 tahun yg kulihat itu kai.

Ternyata kai palsu . Karena kai yg asli sedang duduk diatas dragon thunder.

Kai palsu menyeringai. Dia bisa menangkis sabetan badai petir.

Kai asli membuat telunjuk ditangan. Lalu laser putih lurus melabrak kearah kai palsu.

Kai palsu menghilang ntah kemana. Sehingga serangan laser menghancurkan rumah remang remang itu.

Portal kembali muncul. Kai asli pun pergi.

" Mereka akan menjadi rival" ujarku dalam hati.

Kai palsu pergi tentunya dia merasa power yg belum cukup.

Aku mengambil pakaian pria penyerang dia sedang pingsan. Karena aku sendiri baru sadar aku dalam keadaan telanjang.
Pantas saja kai langsung pergi tanpa menghampiriku.
#

DREAM STORY 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang