*nb: cerpen ini memiliki kutipan dewasa. Silahkan next jika tidak suka*
Hari yang panas. PLN sudah padam sejak beberapa jam yg lalu. KAI mulai gelisah. Dia tidak bisa kena hawa panas.
Sedari tadi aku menanti istriku pulang dari belanja. Sudah hampir satu jam berlalu. Aku berpikir apa dia kerepotan membawa barang belanjaan.
Sedikit kesal. Karena dia termasuk wanita yg unik. Terkadang hanya membeli satu barang bisa membutuhkan banyak waktu.
Aku memutuskan untuk membawa KAI mandi saja. Dia sudah merengek tidak karuan.
Saat hendak memasuki kamar mandi ada suara ketukan dipintu depan.
Aku membuka pintu dan menjawab salamnya. Oh dia new. Tetanggaku dulu di masa penggusuran lokasi.
Dia nyengir sambil berkata " mau ambil barang yg tertinggal."
"Cari aja bang. Aku mandikan KAI sebentar. Jawabku sambil mengangguk.
Dengan cepat aku melucuti pakaian KAI dan memasukkan nya ke ember. Dia senang sekali dengan air. Dan sibuk memainkan air.
Selepas KAI kumandikan selanjutnya giliran aku yg mandi. Biar saja KAI sibuk dengan mainan bebek dan sikat giginya.
KAI menceburkan mainannya sambil tertawa kegirangan.
Aku tersenyum melihatnya lucu menggemaskan dan mulai dengan gayung pertama.
Tiba tiba pintu kamar mandi terdorong dan seseorang menyeruak masuk dengan terburu.
"Aduh maaf sudah diujung."
Ternyata dia new.
Aku hanya mengganjal pintu kamar mandi dengan bangku pendek. Karena pengait pintu kamar mandi rusak. Sudah beberapa kali di betulkan tetapi tetap mudah rusak. Aneh.
Aku tidak menanggapi pernyataan new. Tetapi mengambil handuk dan menutupi bagian bawah tubuhku.
Sebenarnya tidak ada masalah karena sesama pria. Tetapi aku risih dengan matanya yg menatap tajam dari atas sampai keujung kaki. Luar biasa.
Aku bergerak keruang kecil sebelah tempat untuk boker. Lebih baik aku mandi disini saja. Tidak ada pintu jadi aku masih bisa memantau KAI.
Aku mandi membelakangi dia.
Gayung kedua ... Ketiga...
Aku berbalik sambil berpikir dia sudah pergi. Ternyata ..
Dia onani...
Apa maksudnya.
Kulihat KAI bergeser jadi menghadap pintu. Dan membelakangi new. KAI tidak tau apapun karena dia masih balita. Dia hanya bermain air.
Aku mengambil handuk dan mendatangi new. Menanyakan apa gerangan yg membuat dia aneh. Selama ini dia lugu ditempat umum.
"Kenapa bang ?
Posisi new jongkok. Ketika aku hendak menghampiri. Dia mengubah gerakan mengocoknya menjadi mengurut pelan. Lalu mengguncang atas bawah beberapa kali untuk membuat pamer pada mataku. Bentuknya lumayan. Lurus besar dan panjang. Mungkin turunan dia bagus.
"Maaf aku dah diujung. Istri lagi datang bulan. Gpp kan disini. Lagian kita kan sama sama cowok"
Aku menarik nafas sejenak.
"Udah buka aja handuknya. Kita ngocok bareng. "Sambungnya.
Hahhhh... Sudah nafsu berat dia.
"Gak. Abang aja sendiri. "
Aku mengangkat KAI. Bersiap memasukkannya kekamar. KAI terlihat tidak senang . Dia masih mau bermain air.
"KAI kan cantik. Gak boleh mandi lama lama nanti masuk angin " ujarku membujuk KAI.
Sebisa mungkin aku bergerak cepat. Memakaikan KAI handuk dan ingin berlalu.
Terdengar new berkata.
"Apa gak ada satu kesempatan. Setelah jauh kenapa Abang tak bisa menghentikan rindu. Tolonglah bunuh rasa ini. Abang takut menjadi beban suatu saat nanti "Aku menghentikan gerakan sambil mengingat saat saat dia sering datang ke rumahku. Selalu mengajak keluar malam. Tetapi aku menolak karena aku memprioritaskan KAI.
Aku punya anak bukan lagi anak lajang yg suka keluyuran. Keluarga kecilku adalah bahagiaku yg sebenarnya.
Menarik nafas dalam dan menghempaskannya dengan kuat.
" Tidak akan bisa bang. Maaf kita punya takdir masing masing. "
Dan aku pergi meninggalkannya sendiri di kamar mandi.
Tentang perasaannya semua itu adalah urusan pribadi dia. Kecewa kah atau dia orang yg keras kepala tentang perasaan. Aku benar benar tidak mau tau.
#