17. JARUM

4 1 0
                                    

(forget)
#
Terus berlari memasuki lorong demi lorong. Sampai aku tak perhatikan kalau apa yg kubawa ku gendong dengan cara mendekapnya disisi kiri.

Hampir mencapai akhir aku melihat ada lemari pakaian di bagian kiri ruangan.

" Apa kau tidak ada niat untuk memakai pakaian lengkap. "

" Sudah tidak sempat, mereka akan sampai, ujarnya sambil menoleh kebelakang. "

Aku terus memacu langkah. Mungkin karena ketidaksabaran ku tadi dengan mudahnya aku mendekap dia dan membawanya berlari cepat.

Sejenak langkah ku berhenti. Ada spot cahay bulat lalu memunculkan kai sedang melayang dan bermain sendiri.

Kai mengacuhkan kami. Karena sibuk sendiri. Tapi dia menarik narik tirai untuk ruangan selanjutnya. Lalu dia masuk kembali kedalam spot cahaya.

Apakah...

Selanjutnya mendapati ruangan kumuh terakhir. Cukup luas. Tanpa sekat. Ada sosok pria tua duduk di atas ranjang yg seperti balai.

Lengkap aksesoris untuk tidur. Dan dia tertutup sedikit selimut seperti orang yg bangun tidur.

Aku tau, dia tidak terpejam tetapi melihat kearah kakinya yg sedang bersila.

"Kau mengenalnya "

" Tidak , abaikan saja"

Aku mengangguk.

Tetapi...

Kakiku tidak bisa melangkah. Seperti terikat sesuatu yg kasat mata.

Kutembuskan pandangan kebawah. Tidak menemukan apapun. Aneh sekali.

Kembali ku perdalam pandanganku.

Terlihat sebagian aliran darahku melingkar seperti tali.

Sial.. aku terjebak olehnya. Rutukku dalam hati sambil melirik kearah pak tua.

" Apa yg terjadi"

"Ada musuh kuat disini"

Aku melepaskan pria itu. Memberi nya kode untuk menjauh.

Tapi spot putih kembali muncul dan ada didekat pak tua. Kai melayang dan berputar sesekali seperti anak kucing bahagia dengan kesibukannya sendiri.

Kai lalu berdiri didepan pak tua . Memegang kakinya dan berusaha belajar melompat. Lucu sekali dia.

Pak tua menarik tangan kirinya dari balik selimut. Mengacungkannya kekiri dan memunculkan kapak kecil.

Aku sudah berpikir negatif sekali. Dia akan memotong leher kai.

Bangsat. Kakek tua gak ada otak. Aku memaki kejam didalam hati.

Rasa ikatan di kaki sudah berhenti. Bertepatan dengan spot cahaya yg membuat pergi lagi entah kemana.

Anehnya si kakek terdiam dengan tetap mengacungkan kapak.

Aku segera menembuskan pandanganku lebih dalam. Menjadi bergidik melihat apa yg terjadi. Isi didalam tubuh pria tua itu sekitar 50 persen berubah menjadi jarum.

Dia termakan oleh powernya sendiri. Disebabkan oleh kai yg bisa menggunakan power orang lain sesuka hati.

Pantas tadi kai muncul memberi peringatan agar jangan terjebak di tirai masuk keruangan ini.

Rupanya power pria tua itu sangat mengerikan.

Aliran darahnya berubah menjadi jarum. Organ tubuh bertaburan menjadi jarum.

Pria tua itu menoleh sedikit kearahku dengan mulutnya yg mengeluarkan darah.

Dia menaikkan bibirnya sebelah.

" Benar, kamu orang pintar yg pandai mendidik anak"

Pria tua itu pun tumbang.

Aku berlalu dan membawa temanku keluar dari ruangan itu.
#

DREAM STORY 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang