Happy reading 💚💚💚
****
Bagian tiga belas
Selesai juga rangakian dari lomba itu, hari ini Salma kembali ke hari normalnya berangkat pagi untuk memulai pekerjaannya walaupun terkadang dia tidak juga selalu pagi berangkatnya.
Salma berangkat ke rumah sakit menggunakan kendaraan umum yaitu ojek yang di pesannya secara online, untuk meminimalisir kemacetan di pago hari ini.
Setelah sampai dia masuk ke dalam kantin rumah sakit dulu, membeli kopi terlebih dahulu, lalu setelah mendapatkan kopinya Salma pergi untuk menyimpan tas-nya dulu sebelum melakulan pekerjaannya untuk hari ini.
"Selamat pagi Salma"
Sapaan itu cukup mengagetkan Salma saat sedang menitup pintu ruang istirahat yang baru saja Salma sambangi
"Selamat pagi juga pak" balas Salma sopan.
"Sudah sarapan?" Tanya Arman lagi
Salma kembali menganggukkan kepalanya dengan senyum manisnya. Dia suka saat Arman mempunyai sifat yang act of services padanya, kecuali spam chat yang masih sering menganggu Salma yang cukup membuatnya ingin memblokir nomer Arman saat itu juga, Salma tipe orang yang kurang suka dengan chat beruntun yang hanya sekedar basa basi, dan juga Salma kurang menyuaki orang yang langsung menelponnya hanya untuk hal-hal yang serius.
Kalau di perhatikan lagi Arman terlihat makin tampan setiap harinya, karena hampir setiap hari juga mereka saling bertemu di tempat kerjanya ini, Salma sering berpapasan dan saling basa basi jika sedang bertemu. Intensitas pertemuan mereka berdua yang membuat Salma membuka lebar lagi pemikirannya tentang laki-laki bernama Arman ini
Sayang seribu sayang tapi Arman masih belum mampu membuka hati Salma yang masih terkunci ini, lebih tepatnya Salma yang masih enggan untuk berurusan lebih dekat lagi dengan lawan jenis
"Saya permisi pak, mau visit dulu" pamit Salma pada Arman, lalu Salma memakai jas dokternya untuk memulai kerjanya hari ini.
Arman yang sudah melihat Salma di telan belokan lorong melanjutkan langkahnya kembali untuk menuju ke ruangannya. Arman tersenyum dengan sikap Salma yang mulai menerimanya, satu langkah yang semoga berakhir dengan bahagia rapal Arman di dalam hatinya.
*****
"Mbak ada paket makanan 'nih!" Seru seseorang mengagetkan Salma yang baru saja keluar dari ruangan pasien yang dia tangani.
"Dari siapa?" Tanya Salma pada suster Susan yang mengantarkan paketnya.
Melihat suster Susan yang menggeleng tidak tahu, Salma mengangguk dan berterima kasih pada suster Susan.
Membawa paket berbentuk kotak itu ke dalam ruang istirahat, Salma menyimpan dulu pada meja yang berada di ruang istirahat bagi dokter di rumah sakit ini.
Berjalan ke arah kamar mandi lalu mencuci tangannya, Salma duduk di hadapkan dengan paket makanan itu.
Membukanya perlahan, lalu mulutnya berubah membentuk kata 'wow' dan mencari ke dalam kotak itu untuk melihat siapa yang mengirimkan makanan kesukaannya ini.
Melihat secarik kertas berwaran biru langit, dengan cepat Salma mengangkatnya dan membaca kalimat yang tertera di dalam kertas tersebut.
Makan yang banyak, maaf minumannya saya tidak belikan.
Arman.
Salma tersenyum semakin lebar saat tahu yang memberikan paket makanannya ini adalah laki-laki yang memang sedang dekat dengannya akhir-akhir ini, di sela senyum manisnya, dia merasakan perbedaan dalam hatinya yang dulu terkunci dan bodo amat tentang laki-laki yang berani mengetuk hatinya, luka dari goresaan masa lalu masih membuat trauma hatinya untuk kembali membuka perasaan asing ini tapi Salma ingin mencoba peruntungannya kali ini, karena jatuh cinta dan patah hati itu sudah seperti paket komplit
Mengenyahkan pikiran yang membuatnya pusing, Salma dengan cepat mengambil sumpit yang berada di kotak makan itu. Makanan yang di kirim oleh Arman adalah makanan khas Jepang, yaitu sushi makanan kesukaan Salma yang Arman bisa tahu entah dari mana
Salma bergumam ke enakan saat satu suap sushi masuk ke dalam mulutnya, di tambah perutnya yang memang sedang keroncongan menambah kesan makin enak dari makanannya, dia lahap hampir setengah dari isian di dalam box itu.
Menjeda suapan yang kesekiannya, Salma melihat ke arah ponselnya yang menunjukan ada sebuah pesan masuk.
Membuka ponselnya, Salma hampir tersedak oleh sisa makanan yang sedang dia kunyah.
Dia melupakan satu fakta, bahwa sekarang dia sedang di dekati oleh dua cowok yang semuanya membuat perasaanya campur aduk dan membuat kepalanya pening jika terlalu di pikirkan.
Dua cowok dari masa yang berbeda, satu dari masa lalunya dan satu lagi dari masa yang sedang dia jalani.
Dan Salma tahu dia menggantung semua harapan kedua cowok itu, Salma selalu saia terhanyut oleh arus yang mereka berdua bawa. Menggagalkan segala cara tentang dia yang harus memilih dari keduanya atau meninggalkan keduanya.
Melihat pesan yang belum sempat terbalas, Salma mengetikan dengan cepat untuk membalas pesan yang baru masuk itu.
Awan
Mbak, nanti aku jemput ya.
Me
Oke.
Karena pada kenyataanya Salma belum benar-benar bisa melupakan kisahnya bersama masa lalunya. Dia selalu senang jika berada dekat dengan Awan, walaupun sering membuatnya kesal dengan tingkah anehnya Salma tetap lebih suka Awan yang bertingkah aneh daripada Arman yang sering bertingkah lebih kaku.
****
Halooo💜💜💜
Jangan lupa buat vote, comment, dan share juga cerita ini😊
Kalau ada typo dan kesalahan lainnya langsung comment ya🐣
Dek Awan
Mr. Arman
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Love
Cerita PendekSalma adalah seorang Dokter yang baru saja lulus dan sedang melanjutkan ke tahap spesialisnya, yang menerapkan bahwa hidupnya selalu monoton setelah di tinggal oleh gebetan sekaligus teman kecilnya saat dia ada di masa 'cinta itu segalanya' Tak lama...