(Di sini Salma akan menjadi sadgirl oleh si bocah Dek Awan;) )
Happy Reading💚💚💚💚💚
Bagian sembilan belas
PakArman : Saya sudah di lobi, kamu masih dimana?
PakArman : Sal, saya beli dulu minum ya.
PakArman : Tunggu saya di deket mobil saya, awas kamu kalau pulang duluan!
PakArman : Sal, kok kamu belum datang juga?
PakArman : Ini sudah hampir 20 menit dan kamu belum sampe lobi?
PakArman : serius? Emang ruangan ortopedi sejauh itu sama lobi!?
PakArman : Atau jangan-jangan kamu kabur, nggak mau pulang sama saya?
PakArman : Sal? Salma? Hei! Salma!?
Salma pening bukan main saat dirinya di teror seperti ini. Salma menyebutnya pesan dari Arman itu adalah sebuah teror untuknya.
Mematikan notifikasi ponselnya Salma bergegas berjalan dengan tergesa agar si tukang spam chat itu tidak terus menerornya dengan serangakaian kalimat-kalimat yang cukup bisa di bilang menyebalkan bagi Salma yang tidak suka basa basi atau bertele-tele dalam perpesanan via online ataupun offline.
Araman yang Salma kenal adalah sosok laki-laki yang tampan, berwibawa, dan juga jika berbicara langsung dia tipikal orang yang to the point. Tapi ternyata setelah mengenal cukup dalam tentang Arman, membuat Salma menarik kesan istimewa itu setelah Arman dengan seenak udelnya menjadi tukang spam chat kepada Salma. Salma kesal bukan main, ingin dia hindari tetapi tak bisa karena segan dan berakhir Salma abaikan. Tetapi juga Salma tak bisa menghindar juga dari Arman di saat laki-laki itu dengan satu sikap dewasanya yang membuat Salma mampu bertahan dengannya. Contoh seperti dia yang akan bertindak dengan serius jika menyangkut hal-hal penting dan itu semua membuat Arman yang seperti pecicilan di chat ponsel sirna seketika.
"Maaf lama pak"
Salma datang dengan nafas yang ngos-ngosan karena dia pada akhirnya berlari untuk segera menemui Arman yang mengajaknya pulang bersama itu.
Salma memang sedikit terlambat karena tadi dia sedang konsul dengan salah satu profesor yang ternyata cukup memakan waktu saking asiknya dia berkonsultasi, yang mengakibatkan dia di spam chat oleh Arman yang mungkin menunggunya terlalu lama. Dan Salma rasa dia hanya telat lima menitan saja, sudah di bilang bukan? Jika Arman adalah sosok menyebalkan bin lebay jika sudah menyangkut sesuatu tentang chatting dan sebuah janji temu.
"Ya sudah yuk kita pulang"
Arman membuka kan pintu mobilnya untuk Salma, jeda beberapa saat Salma cukup terkejut dengan respon santai Arman itu.
Salma belum mampu bisa beradaptasi dengan sifat Arman yang satu ini. Di saat sedang melakukan chatting dia sangat kekanakan dan juga cerewet tetapi saat kita bertatapan langsung Arman adalah orang yang cool dan cukup irit bicara. Menurut Salma, Arman seperti memiliki dua kepribadian. Sudahlah Salma pusing sendiri jika harus bercerita tentang Arman dan ke anehannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Love
Short StorySalma adalah seorang Dokter yang baru saja lulus dan sedang melanjutkan ke tahap spesialisnya, yang menerapkan bahwa hidupnya selalu monoton setelah di tinggal oleh gebetan sekaligus teman kecilnya saat dia ada di masa 'cinta itu segalanya' Tak lama...