" Beby kangen..." Ucapan dari adiknya Beby cukup mengagetkan Bara.
Bara bingung melihat tingkah Beby saat ini. tumben sekali gadis mungil yang ada di hadapannya ini bersikap manja. Biasanya dia hanya tau mengekori Dion laki-laki tidak tau diri yang sudah meracuni pikiran adik manisnya.
Namun perubahan gadis ini sangat di senangi oleh Bara, hal itu karena ia sudah lama menantikan sikap manja dari adik manisnya ini.
Dengan sekejap Bara mengangkat Beby dan membawanya ke kamar Beby yang ada di lantai dua. Bara senang karna Bebynya mau lebih dekat dengannya.
Bara membuka pintu kamar yang menunjukkan ruangan dengan dominan warna putih. Beby menatap Bara bingung.
Bara terkekeh melihat tingkah manis adik kecilnya. Ia langsung mencium gemas pipi tembem adiknya ini. " Kamu tidur di kamar abang aja ya, lagian kan kita mau pillow talk juga"
Beby mengangguk menanggapi saran Bara. Bara kemudian membaringkan Beby di tempat tidurnya dengan sangat lembut seolah-olah Beby merupakan barang pecah belah.
Bara berbaring di samping Beby dan memasukkan gadis kecil tersebut ke dalam pelukannya.
Bara dapat merasakan kedua tangan Beby yang dilingkarkan di kedua pinggang pria tersebut.
Ia tersenyum bahagia dan mengecup dahi Beby bertubi-tubi sampai ia puas.
Mereka berdua melakukan deep talk seperti permintaan Beby tadi, tetapi sebenarnya lebih ke arah pencarian informasi yang dilakukan Beby terhadap Bara.
Sesekali Bara akan mencium dahi atau kedua pipi Beby di sela pembicaraan mereka.
Ia sangat menyukai moment mereka tadi.Bara kini memandangi wajah Beby yang sudah tertidur di pelukannya.
Bara mencium sudut bibir Beby dan memeluknya semakin erat. Entah apa yang iya pikirkan.
•
•
•"Selamat pagi semua" Beby memasang senyum terindahnya di pagi hari yang cerah ini.
Ia berharap dengan senyum manisnya bisa memberikan semangat baru bagi mereka yang melihatnya.
" Apaan sih lo senyum-senyum kayak orang gila gitu?" tiba-tiba saja suara jahanam merusak mood Beby di pagi hari untuk memberikan senyum penyemangat ini.
Beby menatap tajam subjek yang sudah mengajukan pernyataan tak bermutu tersebut.
Okay ganteng jadi bisa ditolerir untuk kali ini.
Beby memperhatikan pria itu.
Ia menebak kalau ini pasti abang kedua Beby Gara yang satu tahun di atasnya.Kalau kalian tanya dari mana Beby tau, itu karena abang Gara memakai seragam yang sama dengannya.
Huft...
Beby menghela nafas kasar.
Ia berharap pria ini tidak merepotkan ya di masa depan."Selamat pagi By" abang ganteng Beby membalas sapaan Beby dengan nada penuh cinta.
Beby melihat Abang gantengnya yang tersenyum manis.
"Ou, inilah alasannya sampai saat ini abang ganteng gue masih menduduki posisi pertama di hati gue."
Abang Bara langsung mengecup kedua pipi gue dan langsung membawa gue untuk duduk di samping bang Bara.
"Ck, bang Bara gentleman banget. Sayang kita bersaudara. Kalau tidak pasti sudah gue terkam dari kemarin."
Beby sempat melirik makhluk tak kasat mata yang bernama Gara di depannya.
Ia bisa melihat tatapan heran dan juga jijik pada wajahnya dan juga tatapan cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada Cogan
FantasyIni tentang kisah gue yang bertransmigrasi seperti di novel-novel gitu. Gue berpindah ke tubuh gadis mungil dengan kulit putih pucat. Dan seperti cerita pada umumnya, ini cewek nih ternyata cewek antagonis yang udah dijodohin sama orang tuanya tap...