"Sayang..." Papa Brandon yang merasakan gerakan dari tangan putrinya yang ia genggam segera bangkit dan mendekat ke arah Beby. Ia memeriksa bahwa Beby sudah sadar dan segera memanggil dokter.
"Hallo Beby kita ketemu lagi" ucap Dokter Rio sambil tersenyum manis. Beby memandang wajah tampan dokter Rio. Ada sejuta kebingungan dalam benaknya sekarang.
"Gimana perasaan kamu? Kamu rasa ada yang pusing?"
Beby menggeleng
"Kamu Ada merasa tubuh kamu aneh gak?"
Beby kembali menggeleng, "mmm tapi dokter kita sebelumnya saling kenal ya? Kok Beby gak tau" ucap Beby yang masih kebingungan. Dokter Rio memandang Beby, "Kamu kenal dia gak?"Tanyannya sambil menunjuk papa Brandon.
Papa Brandon berdiri dengan tegap seketika ia di tunjuk. Ia gugup di hadapkan dengan Beby sekarang.
Beby memandang Papa Brandon dan mengangguk pelan.
"Kamu ingat abang-abang kamu?" tanya dokter Rio kembali dan Beby kembali mengangguk.
"Kamu ingat kejadian yan menimpa kamu terakhir kali?" kali ini Beby menggeleng.
"Terus yang kamu ingat terakhir kali apa?"
"Beby ingatnya nungguin Dion di sekolah terus iya ada cewek yang tiba-tiba datang sama marah-marah gitu." Ucap Beby berusaha menjelaskan ingatannya yang terputus-putus. Dokter Rio tersenyum tipis. Ia mengelus pelan kepala Bbeby dan mengajak Papa Brandon keluar.
"Sepertinya Beby mengalami amnesia Retrograde pak"
"Amnesia retrograde?"
"Iya, Beby tidak bisa mengingat sebagian kejadian yang dialami sebelum cedera. sepertinya ingatan Beby terputus samapai kecelakaan terakhir"
Papa Brandon yang mendengar panjelasan Beby merenung. Ada perasaan lega di hatinya karena ingatan Beby yang hilang itu. Ia tidak ingin Beby mengingat tindakan egois yang mereka lakukan terakhir kali.
"Terus apa yang harus kami lakukan dokter?"
"Apa ingatan Beby bisa kembali dokter"
"Saya tidak bisa memastikannya"
"Baik dokter, terimakasih"
Papa Brandon masuk dan meihat Beby yang duduk di atas ranjang. Beby melihat ke arah Papa Brandon dan tersenyum lembut.
Papa Brandon yang melihat senyuman lembut Beby di penuhi kehangatan. Ia berjalan dan duduk di samping Beby.
"Kamu gak ngerasaain sakit yang lain kan sayang" Ucapnya sambil mengelus Pipi Beby.
"Gak pa, tapi abang yang lain dimana ya?"
"Mereka sebentar lagi bakalan datang kok"
Beby terdiam, "hmmm terus kira-kira ingatan Beby bisa kembali gak ya pah?"
Papa Brandon tersenyum lembut berusaha menjaga ekspresi wajahnya. Ia mengelus rambut Beby. "Gak usah dipaksain By, nanti kamunya jadi sakit. Kamu tenang aja semuanya udah Papa urus kok". Beby yang mendengar penjelasan Papa Brandon hanya mengangguk.
Papa Brandon senang dengan sifat penurut Beby. Ia berharap ingatan Beby tidak akan pernah kembali. Biarlah mereka memulai lembaran baru lagi. Kali ini ia tidak akan peduli siapa yang ada di hadapannya sekarang. Yang ia tahu sekarang kalau ia akan menjaga dan merawat Beby sepenuh hati. Ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Jangan lupa vote dan comment
Salam hangat dari author 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Beby kecil Yang Lebih Menyukai Uang Dari Pada Cogan
FantasiaIni tentang kisah gue yang bertransmigrasi seperti di novel-novel gitu. Gue berpindah ke tubuh gadis mungil dengan kulit putih pucat. Dan seperti cerita pada umumnya, ini cewek nih ternyata cewek antagonis yang udah dijodohin sama orang tuanya tap...